Suara.com - Planet Mars akan berada di titik terdekatnya dengan Bumi pada 6 Oktober, sebelum melakukan oposisi pada 14 Oktober mendatang.
Pada saat itu, Matahari, Bumi, dan Mars akan berada segaris lurus di bidang tata surya. Artinya, dalam pandangan dari Bumi, planet Mars akan berada di arah yang berlawanan posisinya dari Matahari. Ketika Matahari terbenam, Mars baru akan terbit.
Pada waktu yang sama ketika planet Mars melewati oposisi, planet itu juga melakukan pendekatan terdekatnya ke Bumi yang disebut perigee dan membuatnya tampak sangat terang dan besar.
Waktu perigee planet Mars adalah waktu yang tepat untuk melakukan pengamatan karena berdekatan dengan Bumi di tata surya dengan jarak 55 juta kilometer dari Bumi dan memiliki variasi terbesar dalam semua planet dalam jaraknya dari Bumi.
Planet Mars akan berada di konstelasi Pisces dan akan naik di langit timur setelah Matahari terbenam. Planet Merah ini akan terbit sedikit lebih awal setiap malam selama sisa 2020.
Di dekat titik oposisi, kecerahan planet Mars akan mencapai magnitudo -1,6 dan bersinar dengan cahaya kemerahan stabil yang tidak berkelap-kelip. Mars akan tampak lebih terang dari bintang manapun.
Bahkan tanpa teleskop, planet Mars akan tampak berwarna oranye kemerahan yang merupakan akibat dari oksida besi di permukaan pasirnya.
Tapi bagi pengamat yang ingin melihat detail Planet Merah, pengamat dapat menggunakan bantuan teleskop, lensa mata, dan filter. Jika pengamat berada di lokasi yang minim polusi cahaya dan udara, pengamat dapat melihat detail Mars menggunakan konfigurasi teleskop kecil dengan bukaan 60 mm hingga 80 mm.
Jika pengamat ingin penampakan planet Mars yang lebih besar dan jelas untuk tampilan atau pencitraan visual, gunakan teleskop dengan panjang fokus dan bukaan lebih besar.
Baca Juga: Fenomena Langka! Planet Mars Sangat Dekat Bumi Hari Ini
Bukaan diafragma yang lebih besar juga memberikan gambar yang lebih terang dengan pembesaran tinggi.
Untuk lensa mata, hampir semua lensa okuler berkualitas bagus bisa digunakan, terutama lensa yang akan menghasilkan pembesaran sedang dan tinggi. Tetapi, pembesaran tertinggi yang dapat digunakan tergantung pada kondisi penglihatan dan apertur teleskop.
Sementara untuk mendapatkan detail fitur di permukaan Mars, pengamat dapat menggunakan satu atau dua filter warna. Filter merah akan memberikan kontras maksimum fitur permukaan, filter biru akan menunjukkan awan atmosfer planet Mars, filter hijau muda akan menyempurnakan bercak es dan kabut permukaan, hingga filter kuning akan mencerahkan daerah gurun.
Dilansir dari Cosmic Pursuits, Selasa (6/10/2020), mengingat periode rotasi Mars, pandangan pengamat terhadap planet akan berubah sedikit demi sedikit sepanjang malam pengamatan.
Planet Mars berputar ke arah yang sama dengan Bumi setiap 24 jam 37 menit. Jika pengamat mengamati Mars dengan pandangan yang benar dengan arah utara ke atas dan timur ke kiri, planet akan tampak bergerak dari kiri ke kanan sehingga fitur-fitur di permukaan akan tampak bergerak keluar dari pandangan 37 menit lebih awal setiap malam.
Menurut In the Sky, pengamat mulai dapat melihat Planet Mars pada sekitar pukul 18.56 WIB pada ketinggian 7 derajat di atas ufuk timur dan Planet Merah akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 00.25 WIB dengan ketinggian 77 derajat di ufuk utara, hingga akhirnya menghilang saat senja pada pukul 05.23 dengan ketinggian 15 derajat di atas ufuk barat.
Tag
Berita Terkait
-
Seniman Space Art Jogja Venzha Christ Buat Simulasi Kehidupan Planet Mars
-
5 Tempat Terbaik di Luar Angkasa Ini Cocok Mencari Kehidupan Alien
-
Curiosity Mulai Bereksperimen di Planet Mars Cari Jejak Kehidupan Alien
-
Penjelajah Mars Lakukan Eksperimen Pertama Cari Petunjuk Kehidupan
-
Bilang ke Istri Kena Covid-19, Suami Ini Malah Asyik Bareng Selingkuhan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
-
4 Ponsel Xiaomi Dapat Update HyperOS 3 Bulan Ini: Ada HP Murah POCO dan Redmi
-
5 Smartwatch Murah dengan GPS, Harga di Bawah Rp1 Juta Dapat Banyak Fitur
-
27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 November: Klaim Glorious 111-115 dan Ribuan Gems
-
Update Harga POCO X7 Pro: Makin Murah Usai POCO X8 Pro Siap Rilis, Spek Ciamik
-
Xiaomi 67W Power Bank 20000 mAh Rilis di Pasar Global, Harga Terjangkau
-
Pakai Chip Kirin Terkuat, Huawei MatePad Edge Diklaim Dapat Saingi iPad Pro M5
-
Segera Rilis, Hasil Kamera Huawei Mate 80 Series Beredar ke Publik
-
Tanggapi Kasus Predator Anak di Game, CEO Roblox Menuai Sorotan
-
5 Game Terlaris PlayStation di PC: Helldivers 2 Jadi Pemuncak, Horizon Zero Dawn Nomor Dua