Suara.com - Ahli paleontologi menemukan fosil salah satu burung terbesar yang pernah ditemukan di antara tumpukan koleksi, yang tersimpan dengan aman di museum tua.
"Saya suka pergi ke koleksi dan menemukan harta karun di sana," kata Peter Kloess, paleontolog Universitas California.
Kebiasaan Kloess membuatnya menemukan kembali fragmen fosil burung purba, yang aslinya diambil dari Pulau Seymour di Semenanjung Antartika pada tahun 1980-an.
Analisis baru dari salah satu situs pulau itu menujukkan bahwa fosil yang dulunya adalah bagian dari kaki burung itu, sebenarnya berusia 10 juta lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya.
Pemilik fosil tersebut merupakan burung raksasa dengan sayap 6 meter dan memiliki paruh tulang yang bergerigi, dengan gigi-gigi yang sangat tajam.
Burung purba ini umumnya ditemukan mencari makan di laut, sejenis pelagornitida dan terbang tinggi di atas samudera selatan. Jika dibandingkan dengan burung modern saat ini, mungkin seperti elang yang mengincar mangsa di atas laut.
Fosil kaki mewakili spesimen pelagornitida terbesar yang pernah diketahui. Kelompok burung ini muncul selama Periode Eosen, saat kehidupan baru berkembang setelah peristiwa kepunahan massal yang melumpuhkan dinosaurus non-unggas.
"Burung berevolusi menjadi ukuran yang benar-benar raksasa relatif cepat setelah kepunahan dinosaurus dan menguasai lautan selama jutaan tahun," kata Kloess, seperti dikutip Science Alert, Senin (2/11/2020).
Kloess dan timnya juga mendeskripsikan fosil berumur 40 juta tahun, dari rahang bawah pelagornitida yang lebih kecil dari situs berbeda di Pulau Seymour. Para ahli menghitung itu milik tengkorak dengan panjang hingga 60 sentimeter.
Baca Juga: Memiliki Sayap, Kemampuan Terbang Dinosaurus Ini Lebih Buruk dari Ayam
Tonjolan pada paruhnya yang seperti gigi membantu pelagornitida menangkap mangsa licin yang menggeliat. Pada periode itu, wilayah Antartika penuh dengan hewan seperti marsupial, nenek moyang kungkang, hingga penguin. Temuan ini telah dipublikasikan di Scientific Reports.
Berita Terkait
-
Bocah 12 Tahun Temukan Fosil Dinosaurus Langka
-
Berusia 6,4 Juta Tahun, Fosil Monyet Tertua di Asia Ditemukan
-
Gigi Berusia 200 Juta Tahun Ungkap Lama Hidup Mamalia Pertama di Bumi
-
Seharga Rp 467 M, Kerangka T-rex Ini Jadi Fosil Termahal
-
Ditemukan! Spesies Baru Berusia 66 Juta Tahun, Moncongnya Mirip Buaya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Netflix Resmi Akuisisi Warner Bros: HBO dan Studio Game Ternama Kena Caplok
-
61 Kode Redeem FF Terbaru 7 Desember: Raih Skin Langka Winterlands, Snowboard, dan SG2
-
Link CCTV Bandung untuk Pantau Arus Lalu Lintas Real-Time
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
-
5 Rekomendasi HP Android Rp 2 Jutaan yang Cocok untuk Gaming
-
4 Rekomendasi HP Android Mulai Rp 2 Jutaan Cocok untuk Live TikTok dan Anti-Lag
-
17 Kode Redeem FC Mobile Edisi 6 Desember 2025 dan Cara Klaimnya Biar Akun "GG"
-
25 Kode Redeem FF 6 Desember 2025, Berhadiah Arrival Animation Top Criminal
-
Huawei FreeBuds 7i Bawa 'Home Theater Mini' di Telinga dengan Audio 3D Imersif dan IP54
-
Maksimalkan 'Me Time' dengan Performa Buas, Lenovo Legion Tab Gen 3 Resmi Meluncur di Indonesia