Suara.com - Rencana membuat koloni manusia tidak hanya berpusat di Planet Mars. Astrofisikawan Pekka Janhunen dari Institut Meteorologi Finlandia di Helsinki, mengatakan bahwa manusia mungkin bisa hidup dalam koloni di sekitar planet kerdil Ceres.
Makalah baru yang diterbitkan pada 6 Januari ke database pracetak arXiv, Janhunen menjelaskan, visinya tentang "megasatelit" yang terdiri dari ribuan pesawat luar angkasa silinder, di mananya seluruhnya terhubung bersama di dalam bingkai berbentuk cakram yang secara permanen mengorbit Ceres.
Ceres merupakan objek terbesar di sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter.
Masing-masing habitat silinder ini dapat menampung hingga 50.000 orang, mendukung atmosfer buatan, dan menghasilkan gravitasi seperti Bumi melalui gaya sentrifugal rotasinya sendiri.
Janhunen mengatakan, Ceres juga memiliki keunggulan unsur yang besar. Planet kerdil itu kaya akan nitrogen, yang akan sangat penting dalam mengembangkan atmosfer pemukiman yang mengorbit.
Alih-alih membangun koloni di permukaan planet kerdil, pemukim dapat menggunakan elevator ruang angkasa untuk mentransfer bahan mentah dari planet langsung ke habitat mereka yang mengorbit.
Gaya hidup orbital ini juga akan mengatasi salah satu peringatan terbesar yang dilihat Janhunen, dalam gagasan koloni permukaan Mars, yaitu dampak kesehatan dari gravitasi rendah.
"Kekhawatiran saya pada rencana koloni manusia di Mars adalah bahwa anak-anak di pemukiman Mars tidak akan berkembang menjadi orang dewasa yang sehat (dalam hal otot dan tulang) karena gravitasi Mars yang terlalu rendah," kata Janhunen, seperti dikutip dari Live Science, Kamis (21/1/2021).
Menurut proposal Janhunen, setiap silinder megasatelit akan menghasilkan gravitasinya sendiri melalui rotasi.
Setiap habitat silinder akan berukuran sekitar 10 kilometer, memiliki radius satu kilometer, dan menyelesaikan rotasi penuh setiap 66 detik untuk menghasilkan gaya sentrifugal yang diperlukan mensimulasikan gravitasi mirip Bumi.
Baca Juga: Buka Lowongan Kerja di Mars, Rencana Elon Musk Dirikan Koloni Tuai Kritikan
Tak hanya itu, silinder yang saling terhubung juga menunjukkan keuntungan besar lainnya. Habitat baru dapat ditambahkan ke tepi silinder untuk waktu yang tidak terbatas, memungkinkan ekspansi berkelanjutan.
"Luas permukaan Mars lebih kecil dari Bumi dan akibatnya tidak dapat menyediakan ruang untuk populasi yang signifikan dan ekspansi ekonomi. Sebaliknya, koloni Ceres dapat tumbuh dari satu hingga jutaan habitat," tambah Janhunen.
Di luar silinder dan bingkai cakramnya, fitur utama koloni adalah dua cermin kaca yang sangat besar. Cermin tersebut bersudut 45 derajat relatif terhadap cakram untuk memantulkan sinar Matahari alami yang cukup ke setiap habitat.
Bagian dari setiap silinder akan dikhususkan untuk menanam tanaman dan pohon, ditanam di alas tanah setebal 1,5 meter yang diambil dari bahan baku Ceres.
Ide Janhunen ini tampak serupa dengan gagasan yang dicetuskan pertama kali pada tahun 1970-an dan dikenal sebagai silinder O'Neill.
Janhunen optimis bahwa pemukiman Ceres tersebut dapat dilakukan dalam 15 tahun ke depan. Meski begitu, menutut Manasvi Lingam, asisten profesor astrobiologi di Florida Institute of Technology, yang mempelajari kelayakan planet, mengatakan bahwa ide Janhunen menyajikan alternatif yang masuk akal, tetapi masih ada beberapa kekurangan.
Berita Terkait
-
Elon Musk Siap Kirim Manusia ke Mars pada 2024
-
Astronom Temukan Samudera Tersembunyi di Planet Kerdil Ceres
-
Ada Lautan Bersembunyi di Ceres, Planet Kerdil Antara Mars dan Yupiter
-
Ganti Nama, Klub Pesaing Bali United Terancam Batal Tampil di Piala AFC
-
Perjalanan Luar Angkasa Bisa Bikin Bahasa Manusia Lebih Berkembang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 16 November 2025: Waspada Hujan Lebat di Sejumlah Wilayah
-
34 Kode Redeem FF 16 November 2025: Klaim Emote Bucin & Skin FFWS Permanen untuk Survivor Sejati!
-
17 Kode Redeem FC Mobile sebelum Event FootyVerse Lenyap, Ada 20.000 Gems dan WInger Lincah OVR 112
-
10 Fakta Kereta Petani di China yang Disebut-sebut Menginspirasi Indonesia
-
50 Kode Redeem FF Terbaru 15 November 2025, Klaim Bundle dan Emote Eksklusif Gratis
-
Youth Economic Summit 2025 : Perkembangan Transformasi Media Manfaatkan Kecanggihan Teknologi
-
23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 November 2025, Gratis Icon 108+ dan Belasan Ribu Gems
-
Red Dead Redemption Hadir di Konsol Modern dan Mobile Mulai 2 Desember
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
-
5 HP Memori Besar Paling Murah November 2025 di Bawah Rp 2 Jutaan, Performa Ngebut Anti Ngelag!