Bukti empiris mengenai keamanan dan efikasi vaksin CoronaVac di populasi usia lanjut pun sudah beredar di media. Sayangnya, data ini tampaknya tidak dievaluasi oleh BPOM.
2. Keampuhan vaksin dalam mencegah penyebaran virus
Berdasarkan hasil-hasil uji klinis berbagai macam vaksin COVID-19 yang sudah beredar, vaksin COVID-19 sejauh ini terbukti mampu menurunkan risiko munculnya gejala klinis COVID-19 dengan berbagai derajat efikasi (keampuhannya).
Namun, uji-uji tersebut belum menjawab dengan andal, seberapa baik vaksin-vaksin tersebut dalam menghentikan atau mengurangi laju penularan maupun infeksi.
Protokol uji klinis fase 3 vaksin CoronaVac di Brasil, misalnya, secara jelas menguraikan bahwa uji klinis tersebut didesain untuk menjawab dua pertanyaan utama, yaitu (1) seberapa besar efikasi vaksin CoronaVac dalam menurunkan risiko COVID-19 bergejala dan (2) apakah vaksin tersebut aman untuk diberikan pada populasi kelompok umur dewasa (18-59 tahun) dan lansia (di atas 60 tahun).
Baru-baru ini, hasil interim uji klinis fase 3 di Brasil, yang menunjukkan efikasi terhadap angka kejadian COVID-19 bergejala sebesar 50,39% (dengan interval kepercayaan 95%: 35,26-61,98%), juga mengikutsertakan data untuk relawan berusia di atas 60 tahun.
Hal ini sesuai dengan protokol uji klinis mereka yang salah satunya menguji khasiat dan keamanan vaksin CoronaVac untuk populasi tersebut.
Karena itu, klaim pemerintah Indonesia bahwa vaksin CoronaVac dapat memberikan proteksi lintas kelompok perlu kita pertanyakan.
BPOM mestinya lebih komprehensif telaahnya
Baca Juga: Lebih Dari 172 Ribu Orang Indonesia Sudah Divaksinasi Covid-19
Paparan di atas menunjukkan bahwa data mengenai keamanan dan efikasi vaksin CoronaVac untuk populasi berusia di atas 60 tahun seharusnya sudah tersedia untuk ditelaah lebih lanjut oleh BPOM.
Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin COVID-19 Universitas Padjajaran, Kusnandi Rusmil, mengatakan bahwa penggunaan data keamanan untuk lansia dapat diambil dari uji klinis di negara lain.
BPOM memiliki hak dan kewajiban untuk meminta data-data tersebut untuk ditelaah lebih lanjut sehingga rekomendasi penggunaan vaksin CoronaVac di Indonesia dapat diperluas ke populasi usia lanjut dengan segera.
BPOM seharusnya mempertimbangkan hasil interim uji klinis secara lebih komprehensif dan rinci dari tiap lokasi uji klinis vaksin sejenis, dan tidak hanya menekankan apa yang diujikan di Indonesia saja.
Terutama karena sampel uji klinis CoronaVac di Indonesia relatif terbatas, baik dalam hal jumlah (hanya 1.640 partisipan) dan karakteristik (seperti cakupan usia partisipan 19-59 tahun).
Perbedaan jumlah dan karakteristik sampel tiap lokasi uji klinis ini bisa jadi mempengaruhi perbedaan (atau kemiripan) efikasi dan keamanan vaksin, yang seharusnya dievaluasi secara proporsional, berdasarkan data keseluruhan lintas lokasi uji klinis.
Berita Terkait
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
-
Seorang Dokter di Inggris Coba Bunuh Pasangan Ibunya dengan Vaksin COVID-19 Palsu!
-
Pesta Seks Selama Pandemi dan Kebohongan Vaksin Covid-19, Dokter di New York Terancam Penjara!
-
Kemenkes Bantah Adanya Detoksifikasi Vaksin Covid-19, Definisinya Beda Jauh
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
5 Rekomendasi Laptop untuk AutoCAD dengan Harga Miring, Cocok buat Mahasiswa Teknik
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 14 Desember 2025, Ada Skin dan Bundle Winterlands
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Desember 2025, Klaim Pemain Juventus 111-115
-
8 HP Snapdragon Termurah Desember 2025 untuk Daily Driver, Mulai Sejutaan!
-
Fokus pada Detail Kecil, MONTRA Siap Jadi Standar Baru Proteksi iPhone
-
6 HP RAM 8 GB Rp1 Jutaan untuk Multitasking dan Produktivitas Sehari-hari
-
Game James Bond 007 First Light Muncul di TGA, Karakter Antagonis Terungkap
-
Hujan Meteor Geminid 2025 Malam Ini 14 Desember, Cek Jam Terbaik untuk Mengamatinya
-
Harga Ponsel 2026 Diprediksi Lebih Mahal, RAM 4 GB Kemungkinan Kembali Populer
-
7 HP Murah RAM Besar untuk Game, Paling Worth It Anti Lag