Suara.com - Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) mengesahkan vaksin virus Corona (Covid-19) Johnson & Johnson untuk penggunaan darurat pada Sabtu (27/2/2021), menjadikannya vaksin ketiga yang diizinkan untuk digunakan di negara itu.
"Otorisasi vaksin ini memperluas ketersediaan vaksin untuk membantu kami dalam memerangi pandemi ini," kata Dr. Janet Woodcock, pejabat Komisaris FDA, seperti dikutip dari Live Science, Senin (1/3/2021).
Sebelumnya, analisis FDA menunjukkan bahwa suntikan tunggal dari vaksin tersebut memiliki tingkat kemanjuran secara keseluruhan 72 persen di Amerika Serikat dan 64 persen di Afrika Selatan.
The New York Times melaporkan dalam kasus perlindungan terhadap penyakit parah, vaksin menunjukkan kemanjuran 86 persen di Amerika Serikat dan 82 persen di Afrika Selatan.
"Vaksin itu juga 100 persen efektif dalam mencegah pasien dirawat inap dan kematian. Fakta-fakta itu adalah hal terpenting untuk dikenali," ucap Dr. Nancy M. Bennett, profesor ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat di Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi University of Rochester.
Johnson & Johnson juga memantau infeksi tanpa gejala dengan memeriksa antibodi virus Corona pada sejumlah kecil sukarelawan selama 71 hari setelah mereka menerima vaksin.
Data menunjukkan bahwa vaksin memiliki kemanjuran 74 persen kasus infeksi tanpa gejala, tapi FDA mencatat bahwa tidak ada ketidakpastian tentang interpretasi data tersebut, mengingat hanya sejumlah kecil sukarelawan yang dinilai.
Meskipun memiliki tingkat kemanjuran keseluruhan yang lebih rendah daripada vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna, tapi satu suntikan vaksin Johnson & Johnson masih dapat membuat perbedaan besar karena bisa disimpan selama berbulan-bulan pada suhu lemari es.
"Jangan terjebak dengan permainan angka karena ini adalah vaksin yang sangat bagus dan yang kami butuhkan adalah sebanyak mungkin vaksin yang bagus," ucap Dr. Anthony S. Fauci, kepala penasihat medis administrasi Biden untuk Covid-19 pada Sabtu.
Baca Juga: BPOM AS: Vaksin Johnson & Johnson Cegah Komplikasi Parah dan Kematian
Mirip dengan vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca, vaksin Johnson & Johnson mengandung versi lemah dari virus flu biasa, yang dikenal sebagai adenovirus.
Para ilmuwan secara genetik mengubah adenovirus, bernama ad26, sehingga tidak dapat lagi menginfeksi sel manusia dan menambahkan gen yang mengkode protein lonjakan (spike protein) virus Corona.
Begitu masuk ke dalam tubuh, vaksin melatih sistem kekebalan untuk mengenali protein lonjakan dan menargetkan virus Corona untuk dimusnahkan.
Janssen Pharmaceuticals, perusahaan Johnson & Johnson yang mengembangkan vaksin Covid-19, menggunakan strategi serupa untuk mengembangkan vaksin Ebola yang sudah ada.
Berita Terkait
-
Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson Cuma Butuh Satu Dosis Untuk Cegah Corona
-
Cukup Satu Dosis, Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson Klaim Bisa Cegah Corona
-
Mantan Bos FDA Sebut Varian Baru Virus Corona akan Meningkat di AS
-
Waduh! Penerima Vaksin Covid-19 Pfizer Bereaksi Alergi
-
Vaksin Covid-19 Moderna Dapat Izin Digunakan, asalkan...
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
25 Kode Redeem FC Mobile Aktif 23 November: Klaim Pemain OVR Tinggi, Gems, dan Rank Up
-
Komdigi Temukan Situs Coretax Palsu, Mirip Buatan DJP Kemenkeu
-
Komdigi Bidik 60.000 Orang Melek Digital, Lindungi Anak dari Konten Negatif Internet
-
Jelajahi Dunia Digital: Panduan Menggunakan Komputer untuk Semua Usia
-
6 Tempat Investasi Online untuk Pemula, Aman dan Cuan
-
Server MCP Microchip, Jembatan Akses Data Produk ke Tools AI dan LLM
-
5 Rekomendasi Smartwatch Murah untuk Lari, Harga di Bawah Rp500 Ribu
-
Cara Download Gambar dari Pinterest dengan Benar
-
Kenapa Tidak Banyak Orang Kidal? Ini Alasannya menurut Penelitian
-
36 Kode Redeem FF 23 November 2025, Diamond Gratis Hingga Karakter Digimon Cocok untuk Bernostalgia