Suara.com - Para ilmuwan mengidentifikasi meteorit berumur 4,6 miliar tahun dan menjadi batuan vulkanik tertua yang pernah ditemukan.
Batuan vulkanik tertua ini dapat membantu para ahli memahami blok penyusun planet.
Ditemukan pertama kali di Gurun Sahara pada 2020, tim ilmuwan baru saja mengetahui bahwa batu luar angkasa itu berasal dari 2 juta tahun setelah pembentukan tata surya.
Kondisi tersebut membuat meteorit itu memecahkan rekor sebagai batuan vulkanik tertua.
"Saya telah menganalisis meteorit selama lebih dari 20 tahun dan ini mungkin meteorit baru yang paling fantastis yang pernah saya lihat," ucap Jean-Alix Barrat dari University of Western Brittany di Prancis, dikutip dari New Scientist, Rabu (10/3/2021).
Barrat menganalisis meteorit yang disebut sebagai Erg Chech 002 atau EC 002 dan menemukan bahwa meteorit itu tidak seperti meteorit lain yang pernah ditemukan.
Meteorit ini merupakan jenis batuan yang disebut andesit. Di Bumi, kebanyakan ditemukan di zona subduksi atau area di mana lempeng tektonik bertabrakan dan salah satunya didorong ke bawah. Kondisi ini sangat jarang ditemukan di meteorit.
Sebagian besar meteorit yang ditemukan di Bumi terbuat dari jenis batuan vulkanik lain yang disebut basal.
Analisis susunan kimiawi meteorit baru menunjukkan bahwa batu itu pernah meleleh dan mengeras hampir 4,6 miliar tahun lalu.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Bukti Debu Asteroid Pemusnah Dinosaurus
Artinya, kemungkinan batuan itu adalah bagian dari kerak protoplanet kuno yang pecah di masa lalu tata surya. Dengan kata lain, meteorit ini dapat mengungkapkan pembentukan awal planet di tata surya.
Analisis para peneliti menunjukkan bahwa magma yang membentuk EC 002 membutuhkan setidaknya 100.000 tahun untuk mendingin dan mengeras setelah meleleh.
Penelitian lebih lanjut tentang meteorit ini dari tata surya awal dapat membantu para ilmuwan memahami bagaimana planet-planet terbentuk, termasuk Bumi.
Berita Terkait
-
Ilmuwan Temukan Kristal Tak Terduga Dalam Meteorit Mars
-
Mendadak Jadi Miliarder, Lelaki Ini Temukan Meteorit Seharga Rp 26 M
-
Lelaki Ini Mendadak Kaya, Temukan Batu Luar Angkasa Senilai Rp 26 Miliar
-
Rumahnya Kejatuhan Meteorit, Pria di Tapteng Ini Auto Tajir Melintir
-
Kejatuhan Meteor, Warga Sumatra Jadi Miliarder dalam Semalam
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
7 HP Murah RAM Besar untuk Game, Paling Worth It Anti Lag
-
Varian Warna Motorola Edge 70 Ultra Terungkap, Usung Spek Gahar
-
POCO X8 Pro Max Lolos Sertifikasi: Usung Baterai 9000 mAh dan Chip Kencang
-
30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Desember: Klaim Pemutus Rekor 111-115 dan Shards
-
60 Kode Redeem FF Terbaru 14 Desember: Kesempatan Raih Bundle Winterlands dan Diamond
-
Trailer Star Wars Galactic Racer: Hadirkan Trek Gurun Ikonis, Debut Tahun Depan
-
Begini Cara Bikin ChatGPT Wrapped 2025 yang Viral, Sat Set Gampang Banget!
-
5 Tripod Kokoh untuk Bikin Konten, Murah tapi Berkualitas Bebas Getaran
-
5 Rekomendasi Tablet Murah Terbaik 2025 RAM 8GB Cocok untuk Kerja, Kuliah dan Buat Konten
-
56 Kode Redeem FF 13 Desember 2025: Klaim Skin Winterland dan Update Lelang Sultan Global