Suara.com - China dan Rusia berencana membangun pangkalan Bulan bersama-sama.
Kedua negara menyetujui rencana tersebut pada Selasa (9/3/2021) dengan mengatakan, Stasiun Penelitian Bulan Internasional (ILRS) akan terbuka untuk semua negara yang tertarik dan mitra internasional.
Dilansir dari Live Science, Jumat (12/3/2021), nota kesepahaman antara kedua negara diumumkan oleh Administrasi Luar Angkasa Nasional China (CNSA).
ILRS digambarkan sebagai basis eksperimen ilmiah komprehensif dengan kemampuan operasi otonom jangka panjang, yang dibangun di atas permukaan Bulan dan/atau di orbit Bulan.
Stasiun tersebut akan digunakan untuk kegiatan penelitian ilmiah seperti eksplorasi dan pemanfaatan Bulan, observasi berbasis Bulan, eksperimen ilmiah dasar, dan verifikasi teknis.
Dengan kata lain, pangkalan Bulan ini akan cukup mandiri untuk beroperasi tanpa pasokan konstan dari Bumi.
Baik China ataupun Rusia sama-sama belum pernah mendaratkan awak manusia di Bulan dan keduanya juga belum menetapkan tanggal target untuk memulai pembangunan ILRS.
Namun, Rusia tetap menjadi negara antariksa terkemuka dan China telah membangun stasiun serta wahana antariksa yang semakin mengesankan dalam beberapa tahun terakhir.
Prestasi tersebut cukup untuk membuat kedua negara mewujudkan ILRS.
Meskipun CNSA mengatakan bahwa ILRS terbuka bagi negara mana pun yang mungkin ingin terlibat, namun Amerika Serikat tampaknya tidak akan bekerja sama dengan China.
Baca Juga: Penjelajah China Temukan Batuan Aneh di Sisi Jauh Bulan
Amerika Serikat telah membekukan China dari proyek Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada tahun 1980-an dan 1990-an, kemudian Kongres dan Presiden Barack Obama menetapkan status ilegal bagi NASA untuk berkolaborasi dengan entitas China menggunakan cara apa pun pada 2011.
Menurut laporan The Diplomat, tampaknya langkah-langkah ini tidak menghentikan China untuk membangun stasiun luar angkasa sendiri.
Seiring bertambahnya usia Stasiun Luar Angkasa Internasional, tampaknya kebijakan tersebut tidak akan menghentikan Rusia untuk ikut berkolaborasi dalam proyek ini.
Rusia sendiri diketahui sebagai mitra paling signifikan yang dimiliki Amerika Serikat dalam proyek ISS.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Musim Hujan Tiba Lebih Awal, BMKG Ungkap Transisi Musim Indonesia Oktober 2025-2026
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
Terkini
-
Biznet Garap Proyek Kabel Laut BNCS-2, Siapkan Internet dari Jawa hingga Sulawesi
-
Heboh Elon Musk Ancam Boikot, Giliran Komdigi Ikut Awasi Film LGBT Netflix
-
Jadwal M7 World Championship, Turnamen Internasional Mobile Legends Resmi Digelar di RI!
-
30 Kode Redeem FF Terbaru 2 Oktober 2025, Raih Skin Senjata Legendaris Sekarang
-
10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 2 Oktober 2025, Ribuan Diamond hingga Stok Pemain Gratisan Hadir
-
Oppo A6 Pro Segera Masuk RI, HP Tangguh Jaminan 5 Tahun Tanpa Lag
-
10 Prompt Gemini AI Edit Foto Sinematik di Tengah Keramaian, Bak Adegan Film
-
Vivo V60 Lite 4G dan 5G Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan
-
Xiaomi 17 Series Pecahkan Rekor Penjualan, 1 Juta Unit Laris Manis!
-
Terungkap Geekbench dan 3C, Snapdragon 8 Gen 5 Unjuk Gigi!