Suara.com - Awan merupakan massa tetesan air atau kristal beku yang terkandung di atmosfer dan berada di atas permukaan Bumi maupun planet lain. Ketika kita melihat ke atas, tentu awan menjadi salah satu benda yang pertama kali diperhatikan. Meskipun terlihat serupa, tapi awan ternyata memiliki banyak jenis yang dikategorikan berdasarkan ketinggiannya. Nah, berikut ini jenis-jenis awan lengkap dengan penjelasannya.
Berdasarkan ketinggiannya, awan dibagi menjadi tiga tingkat yakni:
- Awan tingkat tinggi (5-13 km): cirrocumulus, cirrus, dan cirrostratus.
- Awan tingkat menengah (2-7 km): altocumulus, altostratus, dan nimbostratus.
- Awan tingkat rendah (0-2 km): stratus, cumulus, cumulonimbus, dan stratocumulus.
Berikut ini penjelasan mengenai tiga kategori awan berdasarkan ketinggian dan tingkatannya.
1. Awan Tingkat Tinggi
- Cirrus
Cirrus merupakan salah satu jenis awan yang paling umum dan kerap ditemukan kapan pun. Awan ini memiliki karakteristik bentuk yang tipis seperti sutra. Awan Cirrus terbuat dari kristal es yang derajat pemisahannya memengaruhi seberapa transparan awan Cirrus tersebut. Awan ini terlihat menonjol di antara jenis awan karena kerap menghiasi langit ketika matahari terbenam.
- Cirrocumulus
Awan Cirrocumulus adalah awan yang paling indah. Ia berada di ketinggian 5 km di atas permukaan dengan pola menyerupai bulu putih kecil yang tersebar bermil-mil di atas langit. Awan Cirrocumulus juga dikenal sebagai 'langit makarel' karena terkadang ia berubah menjadi abu-abu dan menyerupai sisik ikan.
- Cirrostratus
Awan Cirrostratus ini memiliki tampilan seperti lembaran atau selimut bergelombang yang menutupi langit. Awan ini memiliki karakteristik tembus cahaya sehingga kita dapat dengan mudah melihat sinar rembulan atau matahari di baliknya. Warna awan Cirrostratus ini sangat bervariasi yakni mulai abu-abu terang hingga putih. Awan Cirrostratus selalu bergerak ke arah barat dan biasanya ketika muncul Cirrostratus maka akan segera terjadi hujan.
2. Awan Tingkat Menengah
Baca Juga: Proses Terbentuknya Awan dan Jenisnya
- Altocumulus
Awan Altocumulus berada di ketinggian menengah sehingga sebagian dari awan ini terbentuk oleh tetesan air. Awan Altocumulus biasanya muncul di antara awan Stratus yang berada di ketinggian rendah dan awan Cirrus yang ada di ketinggian yang lebih tinggi. Sementara itu, jumlah curah hujan yang ada di Awan Altocumulus diprediksi mulai dari ringan hingga sedang.
- Altostratus
Awan Altostratus berkaitan erat dengan hujan ringan hingga salju. Meskipun jenis awan Altostratus ini tidak dapat memproduksi hujan lebat, tapi ia bisa berubah menjadi awan Nimbostratus yang dipenuhi dengan kelembaban hingga hujan deras. Warna awan Altostratus umumnya abu-abu dan berbentuk halus.
- Nimbostratus
Nimbostratus merupakan perpaduan dari Bahasa Latin yang berarti Nimbus 'hujan' dan Stratus 'menyebar' sehingga awan Nimbostratus diartikan sebagai awan yang menghasilkan hujan lebat dengan lapisan yang tebal dan gelap. Bahkan, cahaya matahari pun tak bisa menembus gelapnya awan ini.
3. Awan Tingkat Rendah
- Stratus
Awan Stratus terdiri dari lapisan-lapisan awan tipis yang menutupi langit. Awan ini merupakan kabut yang terbentuk karena berdekatan dengan tnah. Secara kasat mata, Anda bisa dengan mudah membedakan awan Stratus dan lapisan awan horizontal yang menyerupai kabut. Biasanya awan ini mudah ditemui di daerah pesisir dan pegunungan.
- Cumulus
Dari semua jenis awan, awan Cumulus adalah salah satu yang paling populer dan mudah dikenali. Awan ini menyerupai tumpukan kapan yang membentuk massa besar dengan tepi bulat. Awan Cumulus ini ditandai dengan cuaca cerah meskipun kerap mengeluarkan curah hujan ringan.
- Cumulonimbus
Cumulonimbus adalah awan yang berbentuk seperti bulu halus dan berwarna putih seperti Cumulus, namun dengan massa yang lebih besar. Awan Cumulonimbus kerap terlihat pada sore hari di musim panas dan musims emi ketika permukaan Bumi melepaskan panas.
- Stratocumulus
Stratocumulus adalah awan yang bentuknya menyerupai selimut putih dan terbentang luas. Awan ini mirip dengan Cumulus, namun ukurannya jauh lebih besar. Stratocumulus memiliki warna abu-abu terang hingga gelap.
Banyak orang berpikiran akan turun hujan ketika melihat awan Stratocumulus. Meskipun kenyataanya, awan ini hanya membaca sedikit curah hujan atau gerimis.
Kontributor : Lolita Valda Claudia
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Geger PHK Massal di Gudang Garam, Menko Airlangga Ungkap Isu Modernisasi Pabrik
-
Otak di Balik 17+8 Tuntutan Rakyat: Siapa Sebenarnya Afutami yang Viral di Medsos?
-
Menpan-RB Kode CPNS 2025 Kembali Dibuka, Ini Cara Daftar dan Syaratnya
-
Dulu Raja Rokok Hingga Saham, Kini Gudang Garam Berada di Tepi Jurang
-
Burden Sharing Kemenkeu-BI Demi Biayai Program Prabowo
Terkini
-
Cara Ubah Foto Miniatur AI Jadi Video Animasi di CapCut
-
HP Android Lebih Rentan! Kaspersky Ungkap Peningkatan Serangan Malware di Semester I 2025
-
Film Adaptasi Game God of War Sedang Digarap, Ini Bocorannya
-
Sopan ke ChatGPT Ternyata Boros dan Bikin Lemot, Ini Penjelasannya
-
3 Tablet Baru Honor Resmi Rilis di Indonesia, Harga Terjangkau Mulai 1,5 Jutaan
-
11 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 8 September 2025, Klaim Hadiah 100.000 Koin dan Gold Pack
-
HP Baru Meizu 22 Segera Debut: Bawa Sensor Sony dan Snapdragon 8s Gen 4
-
4 Prompt Bahasa Inggris Bikin Miniatur Bergerak di Gemini AI dengan Mudah, Biar Gak Ketinggalan Tren
-
25 Kode Redeem FF Hari Ini 8 September 2025, Skin Senjata M1887 dan M4A1 Langsung Masuk
-
Viral Penampakan Gerhana 'Blood Moon' di Berbagai Negara: Dari Indonesia hingga Palestina