Suara.com - NASA membagikan audio yang direkam penjelajah Perseverance, saat helikopter Ingenuity melakukan uji penerbangan keempat di Mars yang berlangsung pada 30 April.
Rekaman yang baru dirilis itu diambil menggunakan mikrofon pada instrumen SuperCam milik Perseverance, menandai pertama kalinya robot luar angkasa merekam audio dari wahana lain di luar Bumi.
"Rekaman ini akan menjadi tambang emas untuk pemahaman kita tentang atmosfer Mars," kata David Mimoun, profesor ilmu planet di Institut Supérieur de l'Aéronautique et de l'Espace (ISAE-SUPAERO).
Perseverance membawa dua mikrofon, satu mikrofon instrumen SuperCam dan satu bagian dari sistem kamera pendarat.
Kedua mikrofon sudah merekam video sebelum 30 April yang merekam suara pertama saat memasuki Planet Mars.
Perseverance telah merekam video dari semua penerbangan Ingenuity hingga saat ini. Namun, anggota tim misi belum mencoba merekam audio hingga uji penerbangan keempat.
Hal ini dilakukan karena tim ingin memastikan bahwa upaya semacam itu tidak akan mengganggu sistem Perseverance.
Selain itu, tidak ada jaminan bahwa mikrofon SuperCam akan dapat mendeteksi suara pada penerbangan keempat.
Dilansir dari Space.com, Senin (10/5/2021), Perseverance dan Ingenuity mendarat bersama pada 19 Februari di Kawah Jezero.
Baca Juga: Helikopter Pertama NASA di Mars Sukses Lakukan Uji Penerbangan ke-5
Helikopter seberat 1,8 kilogram itu dilepaskan dari perut penjelajah pada 3 April untuk memulai uji penerbangan.
Karena Ingenuity memiliki kinerja yang baik, NASA memutuskan untuk memperpanjang misinya di Planet Merah.
Helikopter itu sekarang sedang dalam transisi ke fase baru, di mana Ingenuity akan berfungsi sebagai pengintai.
Fase baru itu akan dimulai setelah uji penerbangan kelima. Sementara itu, Perseverance bersiap untuk memulai misinya sendiri.
Penjelajah seukuran mobil itu memiliki dua tujuan utama, yaitu berburu tanda-tanda kehidupan Mars kuno dan mengumpulkan serta menyimpan lusinan sampel untuk dikembalikan ke Bumi di masa depan.
SuperCam memainkan peran penting dalam misi tersebut. Instrumen ini memungkinkan Perseverance untuk menilai komposisi batuan dari jauh dan membantu mengidentifikasi target yang layak untuk diselidiki lebih dalam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
4 Smartwatch Terbaik untuk Cek Tekanan Darah, Desain Stylish Mulai Rp2 Jutaan
-
4 Cara Melihat Status WhatsApp Orang Lain Tanpa Ketahuan, Kepoin Status WA Tanpa Jejak
-
5 Rekomendasi Tablet SIM Card dengan Fitur Palm Rejection, Mulai Rp2 Jutaan
-
15 Prompt Gemini AI Liburan ke Luar Negeri, Lengkap dari Paris hingga Tokyo
-
5 Tablet Murah di Bawah Rp 1 Juta dengan RAM Besar dan Baterai Jumbo
-
Adu Baterai Xiaomi 17 vs iPhone 17: HP Android Masih Memimpin
-
Klarifikasi Komdigi soal Viral Wacana Balik Nama Jual Beli HP Mirip Motor: Sifatnya Sukarela
-
RRQ dan Evos Wakili Indonesia di Turnamen Dunia FFWS Global Finals 2025 Free Fire
-
Pakai Chip Anyar Qualcomm, Hands-On Realme GT 8 Pro Beredar
-
Advan Workplus Air Resmi, Laptop Tipis dengan AMD Ryzen 5 Harga Rp 8 Jutaan