Suara.com - Kontroversi kebijakan privasi baru WhatsApp untuk membagikan data pengguna ke Facebook baru saja diterapkan pada Sabtu lalu.
Keputusan ini membuat regulator Jerman resmi menolak dan melarang WhatsApp membagi data untuk pengguna di negaranya.
Johannes Caspar selaku Komisaris Perlindungan Data menyampaikan, kebijakan sharing data ke Facebook ini dinilai melanggar aturan perlindungan data Eropa.
Oleh karenanya, ia resmi menerbitkan perintah yang melarang Facebook untuk memproses data pengguna WhatsApp di Jerman selama tiga bulan ke depan.
"Perintah itu dimaksudkan untuk melindungi hak dan kebebasan jutaan pengguna di seluruh Jerman yang memberikan persetujuan mereka terhadap persyaratan penggunaan," kata Caspar, dikutip dari DW, Minggu (16/5/2021).
Menurutnya, penting untuk mencegah kerugian dan kerusakan yang terkait dengan prosedur tersebut. Terlebih, pengawas data di Jerman juga sempat membuka persidangan bulan lalu karena kekhawatiran bagi pengguna yang menolak tidak lagi bisa menggunakan aplikasi.
Selain itu, Caspar juga mengatakan bahwa kekhawatiran ini didasari dari skandal Cambridge Analytica dan kebocoran data yang berdampak ke lebih dari 500 juta pengguna Facebook.
"Ini menunjukkan skala dan bahaya yang ditimbulkan oleh pembuatan profil massal dan memperingatkan bahwa profil dapat digunakan untuk memanipulasi keputusan demokratis. Tanpa kepercayaan dari pengguna, tidak ada model bisnis berbasis data yang bisa sukses dalam jangka panjang," tambahnya.
Di sisi lain, WhatsApp telah mengecam keputusan itu. Mereka juga menyangkal pembaruan tersebut berkaitan dengan berbagi data ke aplikasi induk, Facebook.
Baca Juga: 11 Fitur WhatsApp Ini Tak Bisa Dipakai Lagi Jika Anda Menolak Aturan Baru
Juru Bicara WhatsApp menekankan bahwa pembaruan ini hanya berlaku untuk pengguna WhatsApp Business antara pelaku bisnis dan pelanggan. Sementara Facebook dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengajukan banding.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
Terkini
-
5 Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Produk Baju agar Hasil Lebih Menarik dan Estetik
-
Prediksi Cuaca Hari Ini: Waspada Hujan Lebat dan Petir di Sejumlah Wilayah
-
Huawei Watch GT 6 Series Siap Meluncur, Diklaim Smartwatch Fashion Pertama dengan Daya Tahan 21 Jam
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 2 Oktober: Klaim Pemain 109-113 dan Ribuan Gems
-
Begini Cara Modena Lindungi Konsumen dari Fake Service
-
Penampakan Ponpes Al Khoziny Sebelum dan Sesudah Ambruk: Tiang Penyangga Disorot
-
Tri Perkuat Talenta Muda di Industri Gaming lewat H3RO Land Dream Battle 2.0, Bisa Mabar RRQ
-
Kumpulan Prompt Gemini AI Foto di Perpustakaan yang Estetik dan Natural, Tinggal Copas!
-
Update Besar, Call of Duty Warzone Hadirkan Peta Baru dan Kembali ke Akar Blackout
-
Garmin Draw Your Instinct 2.0: Saat Kreativitas Anak Muda Indonesia Bersemi di Layar Jam