Suara.com - Para ilmuwan menemukan buku doa abad ke-15 milik Duke of Brittany, yang menyembunyikan gambar istrinya yang sudah meninggal pada saat itu.
Disebut Book of Hours, buku ini seperti buku-buku kebaktian dalam Kristen milik Yolande dari Aragon (1381-1442), yang merupakan bangsawan perempuan Anjou di Prancis.
Dia memberikannya kepada putrinya, Yolande dari Anjou (1412-1440) ketika putrinya menikah dengan Duke Francis I of Brittany pada 1431.
Pasangan itu memiliki seorang putra yang meninggal di masa kanak-kanak dan Yolande sendiri meninggal pada 1440.
Salah satu halaman dalam buku tersebut memiliki area yang terlihat lebih gelap dan para ahli di Fitzwilliam Museum, Cambridge, menggunakan pencitraan near-infrared (NIR) untuk mengungkap titik gelap tersebut.
Pencitraan mengungkapkan bahwa buku itu pernah menyertakan gambar yang menunjukkan Yolande dari Anjou berlutut dalam doa di depan Virgin Mary.
Tampaknya, gambar itu dilukis ulang dan diganti dengan gambar yang menunjukkan istri kedua sang duke, Isabella Stewart dari Skotlandia (1427-1494), yang juga digambarkan berlutut dalam doa di hadapan Virgin Mary.
"Saat kematian istri pertamanya, Francis mungkin telah mengambil alih buku doa tersebut," kata Suzanne Reynolds, kurator manuskrip dan buku cetak di Fitzwilliam Museum, dikutip dari Live Science, Sabtu (22/5/2021).
Book of Hours seperti itu populer selama abad pertengahan, tetapi ini adalah satu-satunya contoh yang diketahui Reynolds di mana gambar istri baru dilukis di atas istri yang sebelumnya.
Baca Juga: Canggih, Ilmuwan Teliti Obat Covid-19 yang Langsung Mematikan Virus Corona
Reynolds menambahkan bahwa sangat sedikit yang diketahui tentang hubungan antara Duke Francis I of Brittany dengan Yolande dari Anjou.
"Kami tidak memiliki informasi tentang ini. Yolande meninggal di usia muda. Meskipun buku ini 'bekas', ini masih merupakan hadiah yang spektakuler, salah satu Book of Hours dengan dekorasi paling kaya di abad pertengahan," tambah Reynolds.
Buku tersebut kini dipamerkan sebagai bagian dari pameran "The Human Touch" di Fitzwilliam Museum, yang berlangsung dari 18 Mei hingga 1 Agustus 2021.
Berita Terkait
-
Ilmuwan Jerman Pernah Meramalkan Lelaki Bernama Elon Akan Taklukkan Mars
-
Cari Peradaban Alien, Ilmuwan Pindai 60 Juta Bintang
-
Penampakan Burung Paling Instagramable di Dunia
-
Indonesia Jadi Target Program Restorasi Terumbu Karang Terbesar di Dunia
-
Penuh Kerangka Manusia, Makam Kuno Berusia 3 Ribu Tahun Ditemukan
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
Terkini
-
Epson Hadirkan Seri Printer EcoTank Terbaru, Dorong Produktivitas dan Efisiensi Bisnis UKM
-
25 Kode Redeem FC Mobile Aktif 14 November 2025, Klaim Puluhan Ribu Gems dan Pemain OVR 111
-
6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
-
2 Rekomendasi Smartwatch yang Dukung Pembayaran QRIS: Praktis, Tak Repot Keluarkan HP
-
Di Balik Penjaga Gerbang Digital: Peran AI Detector Dalam Membangun Kepercayaan Daring
-
25 Tahun Teknologi Plasmacluster Sharp dari Laboratorium Osaka ke Rumah Jutaan Keluarga
-
5 Pilihan Smartwatch yang Cocok untuk Wanita Tangan Kecil, Mulai Rp100 Ribuan
-
BMKG Minta Waspada Cuaca Ekstrem: Potensi Gelombang Tinggi dan Siklon Tropis
-
Jelang Perilisan, POCO F8 Pro dan Ultra Muncul di Geekbench
-
Restrukturisasi Perusahaan, Pengembang Game Tomb Raider PHK Puluhan Karyawan