Suara.com - Google memutuskan tak lagi menjadi search engine default atau mesin pencari bawaan di perangkat Android di Eropa.
Perusahaan akan memberikan kesempatan ke search engine lain, seperti Yahoo atau Bing.
Mengutip The Verge, Kamis (10/6/2021), kebijakan Google ini akan berlaku mulai September mendatang.
Google akan memasukkan search engine lain secara gratis dan meningkatkan jumlah layanan yang akan ditampilkan.
Sebelumnya, Android hanya menampilkan Google sebagai layanan search engine utama dan satu-satunya.
Kemudian, raksasa tersebut mengubahnya setelah kena denda anti persaingan sebesar 5 miliar dolar AS atau Rp 71,2 triliun.
Saat ini, opsi search engine ini akan mencakup empat penyedia layanan, termasuk Google.
Tiga search engine lain akan dipilih melalui lelang yang dilakukan secara tertutup.
Masing-masing layanan search engine tersebut mesti menyertakan harga yang akan mereka bayar, apabila pengguna memakai produk mereka dari opsi tersebut.
Baca Juga: Siap Rilis Pixel 5a, Google Akan Hentikan Produksi Pixel 4a 5G?
Kemudian, Google akan menyeleksi tiga penawar dengan tertinggi dan menampilkannya dalam urutan acak di layar.
Setelah berlaku mulai September, semua search engine akan dimasukkan dalam opsi untuk semua perangkat Android di wilayah Uni Eropa dan Inggris.
Google akan menampilkan hingga 12 mesin penelusuran dan tidak perlu membayar alias gratis.
Lima opsi akan ditampilkan di atas sesuai kepopuleran mereka di masing-masing negara, yang dinilai dari layanan analisis web StatCounter, dan ditampilkan dalam urutan acak.
Di bawah lima besar search engine tersebut, Google kemudian akan menampilkan tujuh layanan lain yang juga ditampilkan secara acak.
Meskipun tidak perlu membayar, Google menerapkan sejumlah ketentuan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
5 Rekomendasi Laptop untuk AutoCAD dengan Harga Miring, Cocok buat Mahasiswa Teknik
-
53 Kode Redeem FF Terbaru 14 Desember 2025, Ada Skin dan Bundle Winterlands
-
24 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Desember 2025, Klaim Pemain Juventus 111-115
-
8 HP Snapdragon Termurah Desember 2025 untuk Daily Driver, Mulai Sejutaan!
-
Fokus pada Detail Kecil, MONTRA Siap Jadi Standar Baru Proteksi iPhone
-
6 HP RAM 8 GB Rp1 Jutaan untuk Multitasking dan Produktivitas Sehari-hari
-
Game James Bond 007 First Light Muncul di TGA, Karakter Antagonis Terungkap
-
Hujan Meteor Geminid 2025 Malam Ini 14 Desember, Cek Jam Terbaik untuk Mengamatinya
-
Harga Ponsel 2026 Diprediksi Lebih Mahal, RAM 4 GB Kemungkinan Kembali Populer
-
7 HP Murah RAM Besar untuk Game, Paling Worth It Anti Lag