Suara.com - Horangi, perusahaan keamanan siber yang menyediakan solusi optimal untuk organisasi berbasis cloud, mengidentifikasi adanya ancaman keamanan siber dari infrastruktur cloud yang tidak terkonfigurasi dengan tepat.
Seringkali organisasi mengabaikan area ini sehingga berpotensi menimbulkan risiko untuk organisasi yang mengadopsi metode Work From Home (WFH) karena pandemi Covid-19, ditambah pula dengan berkembangnya perpindahan ke cloud.
Hal ini didasari analisis Horangi terhadap 285.000 scan yang dilakukan aplikasi multi-cloud Warden yang menjadi solusi Cloud Security Posture Management (CSPM) andalan mereka.
Temuan tersebut menyoroti bahwa dari 57.000 scan terdapat 20 persen kesalahan konfigurasi yang berpeluang untuk dimanfaatkan sebagai vektor ancaman oleh pelaku ancaman keamanan siber.
Kesalahan konfigurasi ini umumnya mencakup akses unrestricted serta akses ilegal terhadap jaringan di dalam organisasi.
Sebuah survei global dari JLL menunjukan bahwa 72 persen responden cenderung memilih melanjutkan kerja jarak jauh pasca-pandemi.
Seiring hal itu, risiko terhadap serangan keamanan siber meningkat bersamaan dengan ruang kerja yang tersebar, meningkatkan ukuran, cakupan dan kerumitan dari infrastruktur keamanan siber.
Gartner melihat bahwa sebagian besar serangan yang terjadi pada layanan cloud dipengaruhi oleh kesalahan saat menyiapkan infrastruktur cloud. Hal ini meningkatkan risiko untuk kerja jarak jauh di masa yang akan datang.
Meningkatnya ketergantungan pada platform virtual dan metode komunikasi, menimbulkan adanya peningkatan serangan phising dan ransomware yang mengarah ke hilangnya data personal dan data-data penting.
“Solusi seperti penggunaan CSPM dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan secara proaktif, membantu perusahaan untuk meningkatkan risiko organisasi khususnya bagi yang sudah mengutamakan penggunaan cloud,” kata CEO dan Co-Founder Horangi, Paul Hadjy dalam keterangan resminya.
Baca Juga: Masih WFH, Ini Tips Usir Bosan Saat PPKM Darurat
Lebih lanjut, analisis dari Horangi itu juga mencakup berbagai kerentantan lain dalam infrastruktur cloud yang secara kolektif dapat memengaruhi postur risiko keamanan keseluruhan organisasi.
Terdapat dua kategori layanan yang tersedia bagi pengguna dalam memastikan keamanan cloud untuk aplikasi.
Native Cloud Security yang ditawarkan Penyedia Layanan Cloud (CSP - Cloud Service Provide) seperti Amazon Web Services (AWS), Microsoft Azure, dan Google Cloud Platform (GCP) dalam infrastruktur mereka saat ini.
Selain itu, ada juga keamanan third-party yang merupakan solusi unik dari penyedia layanan non-CSP yang bertujuan untuk mengatasi kekurangan dari yang sistem keamanan bawaan CSP.
Hadjy menambahkan, perangkat Native Cloud Security mungkin tergolong cukup untuk bisnis dengan lingkungan cloud tunggal.
Namun, opsi solusi keamanan siber dari pihak ketiga dapat menjadi pilihan lebih baik untuk organisasi yang perlu mengelola beban kerja cloud yang lebih besar, dan memiliki beberapa akun layanan cloud.
Berita Terkait
-
Cek Lagi! Daftar Karyawan Boleh Masuk Kantor saat PPKM Darurat Jawa-Bali
-
Speaker Neckband Sony SRS-NB10 Resmi Dikenalkan, Ini Spesifikasinya
-
PPKM Darurat, Kemnaker: Pekerja Terpaksa WFH 100 Persen Berhak Dapat Upah
-
Singgung Kinerja ASN Saat WFH, Wali Kota Batam: Kerja di Rumah, Bukan Tidur!
-
Tegakkan Aturan WFH Saat PPKM Darurat, Ganjar Jalin Komunikasi dengan Apindo
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Vivo X300 Vs. Xiaomi 17: HP Fragship Adu Cepat, Adu Kamera dan Baterai!
-
One UI 8.5 Ditunda Gara-Gara Galaxy S26 Plus? Ini Penjelasan Lengkapnya!
-
Top 10 Game Terpopuler di Indonesia 2025 yang Seru Dimainkan, Bukan Cuma Roblox
-
Bocoran Xiaomi 17 Ultra, HP Premium dengan Kamera 200MP!
-
Qualcomm Resmi Rilis Snapdragon 6s Gen 4, Dukung Fitur Gaming hingga Kamera 200MP
-
Setelah Samsung, Giliran Oppo Gandeng Google buat Teknologi AI
-
Riset Indosat: Jika Indonesia Serius Adopsi AI, PDB Bisa Tembus Rp 2.326 Triliun di 2030
-
41 Kode Redeem FF Terupdate 27 Oktober 2025, Ada Skin Evo Gun Populer Bisa Didapatkan Gratis
-
Daftar Lengkap 17 Kode Redeem FC Mobile 27 Oktober 2025, Dapatkan 500 Token FootyVerse
-
Film Horor Ternyata Bisa Jadi Terapi untuk Mengatasi Kecemasan