Suara.com - Studi baru menemukan bahwa asteroid seukuran kota menghantam Bumi kuno 10 kali lebih sering dari yang diperkirakan.
Asteroid seukuran kota, seperti yang memusnahkan dinosaurus, menabrak Bumi kuno lebih sering daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Kira-kira setiap 15 juta tahun, planet kita yang berevolusi akan dihantam oleh sepotong batu seukuran kota atau yang lebih besar, kata para ilmuwan dengan studi baru dalam sebuah pernyataan.
Penelitian ini dipresentasikan pada konferensi geokimia Goldschmidt bulan ini.
Dilansir laman Livescience, Minggu (18/7/2021), periode ini terjadi antara 2,5 dan 3,5 miliar tahun lalu.
Para peneliti melihat planet ini dalam pergolakan secara teratur, dengan kimia di dekat permukaannya mengalami perubahan dramatis yang dapat dilacak di bebatuan di tanah bahkan hari ini.
Dalam studi tersebut, Simone Marchi, seorang ilmuwan utama di Southwest Research Institute di Boulder, Colorado dan rekan-rekannya melihat keberadaan apa yang disebut spherules.
Gelembung-gelembung kecil dari batu menguap yang terlempar ke luar angkasa oleh setiap tumbukan asteroid.
Kemudian memadat dan jatuh kembali ke Bumi, membentuk lapisan tipis yang dilihat ahli geologi di batuan dasar hari ini.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Alat Bisa Perkirakan Usia Kekebalan Tubuh dan Prediksi Risiko Penyakit
Tim mengembangkan metode baru untuk memodelkan efek dampak asteroid dalam hal kemampuan mereka untuk menghasilkan bola dan mempengaruhi distribusi global mereka.
Semakin besar asteroid, semakin tebal lapisan bola di batu seharusnya.
Ketika para peneliti melihat jumlah sebenarnya dari spherules di berbagai lapisan batuan dasar dan membandingkannya dengan perkiraan dampak asteroid masa lalu, mereka menemukan dua nilai tidak cocok.
"Kami menemukan bahwa model pemboman awal Bumi saat ini sangat meremehkan jumlah dampak yang diketahui, seperti yang dicatat oleh lapisan bola," kata Marchi dalam pernyataan itu.
"Fluks dampak sebenarnya bisa mencapai faktor 10 kali lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya dalam periode antara 3,5 dan 2,5 miliar tahun yang lalu."
Serangan asteroid masa lalu itu mungkin juga mempengaruhi kadar oksigen dan kemampuan planet muda untuk mendukung kehidupan.
Berita Terkait
-
NASA Akan Luncurkan Teleskop Pengintai Asteroid, Hindari Potensi Tabrakan
-
Hindari Pelecehan, Gamers Perempuan Gunakan Identitas Lelaki saat Bermain
-
Tidak Bisa Instan, Deteksi Asteroid Berbahaya Harus Dilakukan 5 Tahun
-
NASA Bawa Sampel Asteroid Bennu Kembali ke Bumi
-
Demi Lindungi Bumi, NASA Simulasi Asteroid Menghantam Planet
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Oktober 2025, Kesempatan Gaet Pirlo OVR 110 dan Ribuan Gems
-
Redmi Turbo 5 Dirumorkan Bawa Baterai 9.000 mAh, Jadi POCO X8 Pro?
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
15 Prompt Gemini AI Edit Foto Jadi Sketsa Abstrak Bergaya Coretan Tangan
-
Cuaca Panas Mendidih Pagi-Malam Akhir-akhir Ini Bukan Gelombang Panas, Ini Kata BMKG
-
Seri Little Nightmares Berlanjut: Hadir dengan Tokoh Baru dan Mode Co-op
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Adaptasi Game, Film Mortal Kombat 3 Sedang Dalam Pengerjaan
-
Pendiri NU Alumni Al Khoziny, Gus Miftah Cibir DPR yang Mau Cabut Izin Ponpes
-
HP Vivo dan iQOO Apa Saja yang Kebagian Upgrade ke Origin OS 6? Cek di Sini!