Suara.com - Pesawat luar angkasa Solar Orbiter dari Badan Antariksa Eropa (ESA) telah melakukan penerbangan kedua melewati Venus.
Solar Orbiter memanfaatkan tarikan gravitasi Venus untuk membantu mencapai tujuan menuju pusat tata surya, Matahari.
Solar Orbiter sedang dalam perjalanan untuk mempelajari daerah kutub Matahari sebagai upaya untuk lebih memahami siklus 11 tahun.
Saat melakukan penerbangan kedua ke Venus, Solar Orbiter dengan stasiun pemantauan New Norcia ESA di Australia akan kehilangan kontak.
"Kami kehilangan kontak selama enam menit ketika pesawat luar angkasa berayun di belakang Venus. Stasiun New Norcia kehilangan kontak seperti yang diprediksi," tulis ESA dalam cuitan, dikutip dari Daily Mail, Selasa (10/8/2021).
Penerbangan ganda ini menawarkan para astronom ESA kesempatan untuk mempelajari planet kembaran Bumi, Venus, dari lokasi yang berbeda pada saat yang sama.
Ini bukan pertama kalinya satelit pengamat Matahari mengunjungi Venus. Saat terbang lintas Venus, Solar Orbiter dapat mengubah kemiringan orbitnya.
Saat melakukan hal itu, pesawat luar angkasa dapat mendorong keluar dari bidang ekliptika untuk mendapatkan pemandangan kutub Matahari yang terbaik.
Wahana antariksa milik ESA lain, BepiColombo, yang sedang menuju Merkurius juga telah melakukan penerbangan ke Venus sebelum Solar Orbiter.
Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Penyebab Peredupan Misterius Bintang Raksasa Betelgeuse
Selama perjalanannya, Solar Orbiter telah memperoleh data sejak diluncurkan pada Februari 2020 dengan empat instrumennya yang mengukur lingkungan di sekitar pesawat luar angkasa itu sendiri.
Data yang dikumpulkan itu juga akan memberikan informasi berguna bagi misi pengorbit Venus milik ESA di masa depan, EnVision, yang akan diluncurkan pada 2030-an.
Solar Orbiter akan terus melakukan penerbangan melewati Venus secara teratur untuk meningkatkan kemiringan orbitnya demi bisa mengamati daerah kutub Matahari dengan baik.
Para ahli mengatakan pemahaman dan pencitraan daerah kutub Matahari adalah kunci untuk memahami siklus aktivitas 11 tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Panduan Lengkap Menghubungkan Laptop Windows dan Mac ke Monitor Eksternal, Ini Langkah-langkahnya
-
Baru Rilis, ARC Raiders Kalahkan Battlefield 6 Dua Pekan Beruntun di Steam
-
LG Pastikan TV Lolos Standar Global Lewat 500 Tes Ketat
-
5 HP 2 Jutaan Kamera Terbaik dan RAM Besar untuk Hadiah Anak di Akhir Semester
-
5 Tablet 2 Jutaan dengan SIM Card, Tak Perlu Wifi dan Bisa Pakai WhatsApp
-
7 HP RAM Besar Kamera Bagus Harga Terjangkau, Bebas Multitasking Tanpa Nge-Lag!
-
31 Kode Redeem FC Mobile Aktif 19 November: Ada Ribuan Gems, Pemain 111-113, dan Glorious
-
Teaser Beredar ke Publik, Fitur dan Warna POCO F8 Ultra Terungkap
-
5 Rekomendasi Smartwatch dengan Fitur AI, Ada yang Bisa Pakai ChatGPT
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan yang Ada NFC untuk Game dan Pembayaran Digital