Suara.com - Pengembang vaksin Covid-19 AstraZeneca menyebut bahwa varian Delta membuat kekebalan kelompok (herd immunity) sulit dicapai.
Herd immunity adalah ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular tertentu.
Sehingga memberikan perlindungan tidak langsung atau kekebalan kelompok bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut.
Menurut Sir Andrew Pollard, profesor infeksi pediatrik dan kekebalan di Universitas Oxford, mengatakan bahwa mencapai kekebalan kelompok adalah hal yang tidak mungkin sekarang karena varian Delta beredar.
"Kami tahu bahwa varian Delta saat ini masih dapat menginfeksi orang yang telah divaksinasi," kata Pollard, dikutip dari Science Alert, Jumat (13/8/2021).
Artinya, dia menambahkan, siapa pun yang masih belum divaksinasi, pada titik tertentu, akan bertemu virus itu.
Pollard menambahkan bahwa tidak menutup kemungkinan jika varian berikutnya dari virus Corona baru akan lebih baik dalam menularkan virus pada populasi yang divaksinasi.
Beberapa pakar berharap herd immunity bisa tercapai dengan Covid-19, seperti halnya campak yang juga sangat menular.
Banyak negara telah mencapai kekebalan kelompok terkait campak dengan memvaksinasi 95 persen populasi, seperti Amerika Serikat yang menghentikan penularan endemik pada 2000.
Baca Juga: Direktur AstraZeneca Sebut Pihaknya Tak Bedakan Negara Kaya atau Miskin: Semua Sama
Dalam kasus Covid-19, vaksin masih memenuhi peran utamanya, yaitu melindungi individu terkena penyakit parah.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, individu yang divaksinasi dan terkena varian Delta 25 kali lebih kecil kemungkinannya mengalami gejala parah atau meninggal dunia.
Mayoritas yang terinfeksi hanya akan mengalami gejala ringan atau tidak sama sekali.
Namun, semakin banyak bukti menunjukkan bahwa dengan adanya varian Delta, orang yang telah divaksinasi pun masih dapat menularkan virus.
Berita Terkait
-
Kejar Herd Immunity, Polda Metro Jaya Bakal Vaksinasi Door to Door
-
958 Warga Ancol Ikut Program Vaksinasi Merdeka, Wakapolda: Semoga Tercapai Herd Immunity
-
Polda Metro Jaya Klaim Jakarta Telah Lampaui Standar Herd Immunity WHO
-
Targetkan Vaksinasi Selesai Desember 2021, Pemkot Jogja Butuh Anggaran Rp9 Miliar
-
Keunggulan Program Vaksinasi Merdeka, Kapolda: Melibatkan Ibu-ibu hingga Remaja Masjid
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Viral Gerakan 'Kami Bersama Kiai Al Khoziny': Tuai Pro dan Kontra
-
Spesifikasi Poco M7 yang Masuk Indonesia 10 Oktober, Punya Baterai 7.000 mAh
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terupdate 6 Oktober: Raih Pemain 112-113 dan Hujan Gems
-
DJI Mini 5 Pro, Kamera Osmo Nano, dan Mic 3 Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 6 Oktober: Klaim Katana Dual Flame dan Grizzly Bundle
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Stabilizer Mulai Rp 1 Jutaan
-
Helldivers 2 Makan Banyak Ruang di PC Dibanding Konsol, Ini Penyebabnya
-
Luas Es Laut Antartika Catat Titik Terendah Ketiga dalam 47 Tahun
-
Heboh Jatuh di Cirebon! Ini Jadwal Hujan Meteor 2025 di Indonesia Tak Boleh Dilewatkan
-
7 Rekomendasi HP Gaming 1 Jutaan dengan Baterai Paling Awet Tahun 2025