Suara.com - Direktur PT AstraZeneca Indonesia Rizman Abudaeri mengaku bahwa dirinya berharap pasokan vaksin Covid-19 pabrikan AstraZeneca dapat terdistribusi dengan rata dan menyeluruh di seluruh Indonesia.
Apalagi, vaksin buatan para peneliti di Universitas Oxford itu menjadi satu dari beberapa jenis vaksin Covid-19 yang digunakan oleh masyarakat Indonesia guna menanggulangi pandemi Covid-19 dan digunakan secara non-profit.
"Kita menyediakan vaksin yang non-profit atau tidak berkeuntungan. Kita menyediakan vaksin untuk kepentingan di Indonesia, karena negara ini penting untuk vaksinasi AstraZeneca,” ungkapnya pada acara Pentingnya Dukungan Keluarga dan Orang Terdekat dalam Mempercepat Program Vaksinasi COVID-19 untuk Lansia, Jumat (13/8/2021).
Dalam pendistribusian vaksin AstraZeneca, Rizman Abudaeri mengungkapkan, pihaknya tidak membedakan mana negara kaya dan mana negara miskin. Ia menyebut bagaimana vaksin AstraZeneca ini telah distribusikan ke seluruh negara yang membutuhkan vaksin.
"Kita anggap semua sama, jadi kita berterima kasih kepada mitra kami dalam membangun mendistribusikan vaksinasi ini," ungkapnya lebih lanjut.
Selain memproduksi vaksin AstraZeneca, Rizman Abudaeri juga mengungkap AstraZeneca juga membuat data informasi, khususnya data penelitian.
Lewat data internal penelitian milik AstraZeneca, diketahui vaksin tersebut mampu mencegah rawat inap sebesar 80 persen, termasuk kelompok lansia berusia lebih dari 80 tahun dengan komorbid.
"Karena itu, vaksinasi super penting untuk melindungi lansia dan juga masyarakat," ungkap Rizman Abudaeri.
Terakhir, Rizman berharap masyarakat tidak perlu takut dan ragu untuk mendapatkan vaksin Covid-19 terutama untuk kelompok lansia. Kata dia, dosis lansia memiliki efek samping yang lebih ringan.
Baca Juga: Stok Vaksin Terbatas, Banyak Warga Pontianak Belum Vaksinasi Dosis Kedua
"Lebih ringan, bahkan gejalanya juga. Sehingga kami menyarankan kepada masyarakat bahwa vaksin ini penting, terutama orang tua kita dan kakek kita," tutup Rizman Abudaeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Dari Donor Kadaver hingga Teknologi Robotik, Masa Depan Transplantasi Ginjal di Indonesia
-
Banyak Studi Sebut Paparan BPA Bisa Timbulkan Berbagai Penyakit, Ini Buktinya
-
Rahasia Hidup Sehat di Era Digital: Intip Inovasi Medis yang Bikin Umur Makin Panjang
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional