Suara.com - Antibodi yang dihasilkan hewan llama akan memainkan peranan penting dalam perang global melawan Covid-19 jika uji coba klinis yang sedang digelar oleh sebuah perusahaan rintisan Belgia berbuah manis.
Para peneliti dari VIB-UGent Center for Medical Biotechnology di Ghent, Belgia mengklaim bahwa antibodi dari seekor llama bernama Winter telah berhasil melumpuhkan virulensi infeksi virus corona Sars-Cov-2, termasuk varian-varian baru dalam uji coba di laboratorium.
Dominique Tersago, kepala peneliti medis dari ExeVir, perusahaan yang masih bagian dari VIB-UGent, mengatakan antibodi dari llama itu akan menjadi suplemen vaksin untuk membantu mereka yang memiliki sistem imun lebih rendah dan menjadi obat pagi penderita Covid-19.
Antibodi llama, demikian diwartakan Reuters, Selasa (24/8/2021), berukuran sangat kecil. Mereka bisa menempel di bagian spesifik pada duri protein virus Sars-Cov-2 dan membuat virus sukar bermutasi.
Pada saat yang sama antibodi llama juga menunjukkan aktivitas kuat untuk melumpuhkan virus corona varian Delta, jelas Tersago.
Pekan lalu uji klinis terhadap manusia telah dimulai. Antibodi itu diberikan kepada beberapa sukarelawan sehat dan beberapa lagi yang sedang dirawat karena Covid-19. Diharapkan hasil uji klinis ini memberikan hasil yang sama seperti di laboratorium.
Xavier Saelens, salah satu pemimpin VIB-UGent, mengatakan llama menghasilkan antibodi yang lebih kecil ukurannya ketimbang antibodi yang dihasilkan mamalia. Selain itu antibodi llama juga lebih stabil dan lebih mudah untuk diproduksi ulang.
"Ukurannya sangat kecil, sehingga bisa mencapai target lebih mudah, bisa menggapai bagian-bagian tubuh virus yang sukar ditembus oleh antibodi konvensional," jelas Saelens.
Penelitian serupa di Amerika
Baca Juga: Vaksin DNA Pertama di Dunia Siap Digunakan Lawan Covid-19 di India
Sebelumnya pada awal Agustus ini, sejumlah ilmuwan di Pennsylvania, Amerika Serikat juga menemukan bahwa fragmen antibodi llama, yang mereka sebut nanobodi, terbukti sangat efektif dalam melumpuhkan Covid-19 dan berbagai variannya.
Para ilmuwan dari University of Pittsburgh di Pennsylvania mengatakan studi mereka, yang menggunakan mikroskopi krio-elektron, berhasil melihat secara langsung bagaimana nanobodi llama melumpuhkan virus corona Sars-Cov-2.
Tekni mikroskopi krio-elektron merupakan teknik untuk mempelajari detail paling kecil - hingga ke skala atom - dari struktur sel, virus, dan protein. Tiga penemu teknik ini diganjari Nobel Kimia pada 2017 lalu.
"Kami tidak saja berhasil menyajikan secara rinci mekanisme nanobodi ini dalam melumpuhkan Sars-Cov-2, tetapi juga menemukan arah untuk mendesain mereka menjadi obat-obatan di masa depan," kata Yi Shi, ilmuwan dari University of Pittsburgh.
Studi Shi dkk diterbitkan di jurnal Nature Communications pada Rabu (4/8/2021).
Dalam studi ini Shi menggunakan teknik mikroskopi krio-elektron untuk melihat bagaimana nanobodi-nanobodi llama berinteraksi dengan virus Sars-Cov-2, mencegah virus itu masuk ke sel, dan apa efeknya terhadap varian-varian baru virus corona baru itu.
Berita Terkait
-
Qualcomm Hadirkan Pengoperasian Model AI Meta Llama 3, Makin Personal
-
Meta Dituntut atas Hak Cipta Kumpulan Data Pelatihan Llama
-
Bagaimana Cara Pasien Kanker Terlindung Secara Optimal dari COVID-19?
-
Pria dengan Kadar Testosteron Rendah Lebih Berisiko Terkena Covid-19 Parah dan Dirawat di Rumah Sakit
-
Booster Covid-19 Lebih Bisa Melawan Omicron Dibanding Dua Dosis Vaksin Saja
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Hemat Listrik Hingga 30 Persen? Ini Rahasia Teknologi AI Canggih dari Midea!
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 1 Oktober 2025, Kesempatan Dapat Skin Scar Megalodon Alpha dan M4A1 Gratis
-
Investor Kakap Caplok Electronic Arts, Ini Daftar Game yang Dimiliki Arab Saudi
-
12 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 Oktober 2025, Klaim Gratis 2.000 Gems dan Icon Hernandez OVR 108
-
Ransomware Mengintai? Google Drive Luncurkan Fitur AI Pendeteksi dan Pemulih Otomatis
-
Ghost of Yotei Tetap Berakar di Jepang dan Pertahankan Samurai, Seri Lain Sama
-
Pakai Dimensity 8400 Ultra, Segini Skor AnTuTu Xiaomi 15T
-
Fitur Kamera Vivo V60e Terungkap: Tawarkan Sensor 200 MP dengan 30x SuperZoom
-
10 Kode Redeem Mobile Legends 1 Oktober: Skin Epic Valentina, Diamond Gratis, dan Token Mystic Clash
-
Redmi TV X 2026 Rilis dengan Harga Miring, Usung Layar Mini LED 85 Inci