Suara.com - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat sebaran sektor terbanyak yang mengalami kasus kebocoran data akibat malware pencuri informasi adalah sektor pemerintah (45,5 persen).
Diikuti sektor keuangan (21,8 persen), telekomunikasi (10,4 persen), penegakan hukum (10,1 persen), transportasi (10,1 persen), dan lainnya (2,1 persen).
"Lebih banyak memang yang diserang adalah pemerintahan," ujar Kepala BSSN Hinsa Siburian, dilansir dari Antara, Rabu (25/8/2021).
Tercatatkan, dalam kurun waktu Januari hingga Juli 2021 terjadi 741.441.648 kali anomali trafik atau serangan siber.
Menurut Hinsa dari jumlah tersebut, kategori anomali atau serangan terbanyak didominasi oleh malware, lalu aktivitas mengganggu ketersediaan layanan, dan aktivitas trojan.
Hinsa mengatakan, negara telah memberi mandat kepada BSSN untuk menangani permasalahan keamanan siber di Tanah Air.
BSSN, kata dia, terus berupaya mengamankan ruang siber dengan dengan membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT).
CSIRT merupakan tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau, dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber.
Hinsa mengatakan CSIRT dibangun di lembaga maupun penyelenggara sistem elektronik.
Baca Juga: Cetak Kartu Vaksin Covid-19 Dapat Timbulkan Penyalahgunaan hingga Kebocoran Data
"Itulah pasukan yang sedang kita bangun dan sampai saat ini sudah hampir 100 CSIRT yang sudah terbangun dan terus akan kita bangun sesuai dengan perkembangan dari pembangunan digitalisasi," kata dia.
Hinsa juga menyampaikan bahwa BSSN juga sedang menyelesaikan beberapa produk, di antaranya Strategi Keamanan Siber Nasional.
Menurut dia, keberadaan strategi itu penting dalam membangun dan membentuk kekuatan siber nasional.
"Kemudian jika terjadi krisis kita sudah memiliki manajemen krisis siber nasional," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Bareskrim Selidiki Kebocoran Data Nasabah BRI Life
-
Heboh 2 Juta Data Nasabah BRI Life Diperjualbelikan, Ini Kata Kominfo
-
Puan Maharani Minta Pemerintah Cegah Kebocoran Data Pribadi Warga Saat Vaksinasi
-
BSSN Ingatkan Masyarakat Agar Waspada Terhadap Ancaman Sosial di Ruang Siber
-
Bantah Retas Microsoft, China: Amerika Juara Serangan Siber
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
Terkini
-
15 Prompt Gemini AI Edit Foto Jadi Sketsa Abstrak Bergaya Coretan Tangan
-
Cuaca Panas Mendidih Pagi-Malam Akhir-akhir Ini Bukan Gelombang Panas, Ini Kata BMKG
-
Seri Little Nightmares Berlanjut: Hadir dengan Tokoh Baru dan Mode Co-op
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Adaptasi Game, Film Mortal Kombat 3 Sedang Dalam Pengerjaan
-
Pendiri NU Alumni Al Khoziny, Gus Miftah Cibir DPR yang Mau Cabut Izin Ponpes
-
HP Vivo dan iQOO Apa Saja yang Kebagian Upgrade ke Origin OS 6? Cek di Sini!
-
30 Kode Redeem FF 14 Oktober 2025, Banjir Skin Senjata Scar, SG2 hingga MP40 Gratis
-
14 Kode Redeem FC Mobile Terbaru Oktober 2025 Dirilis, Klaim Pirlo dan Donnarumma Gratis
-
Pokmon GO Tunjukkan Inovasi Teknologi AR untuk Dorong Gaya Hidup Aktif dan Sehat