Apilah yang sesungguhnya menyebabkan keruntuhan ini. Dan api ini diyakini berasal dari sisa bahan bakar pesawat yang terbakar.
Menurut laporan FEMA, kebakaran di dalam gedung menyebabkan pemuaian akibat panas di lantai-lantai secara horizontal dan mengarah keluar, memberikan tekanan pada kolom baja penyangga. Kolom-kolom ini dapat bengkok sedikit tapi tidak bisa bengkok lebih jauh.
Karena kolom penyangga menahan pemuaian ini, maka tidak ada tempat lain bagi lantai beton untuk dapat mengembang. Hal ini menyebabkan peningkatan tekanan di lantai-lantai yang kemudian melengkung ke bawah, hingga akhirnya rangka dan sambungan lantai tak lagi mampu menahannya.
Lantai-lantai yang jebol ini ikut menarik penyangga ke dalam, menekuknya, dan menyebabkan lantai-lantai runtuh. Lantai yang runtuh kemudian jatuh menimpa lantai lain di bawahnya, dan seterusnya hingga terjadi keruntuhan secara bertahap.
Penjelasan yang didokumentasikan dalam laporan resmi ini diterima secara luas oleh para ahli sebagai penyebab runtuhnya Menara Kembar. Para ahli memahami bahwa Menara Selatan runtuh lebih cepat karena mengalami lebih banyak kerusakan yang disebabkan oleh tabrakan pesawat, yang merusak lebih banyak bahan tahan api.
Puing-puing reruntuhan Menara Utara membakar setidaknya 10 lantai di World Trade Center 7, atau dikenal sebagai “Gedung 7”, yang juga runtuh sekitar tujuh jam kemudian.
Meski muncul banyak teori berbeda mengenai sebab keruntuhan Gedung 7, para penyelidik sepakat menyatakan bahwa api adalah penyebab utama kehancuran ini.
Kedua laporan resmi tersebut berimbas pada keluarnya rekomendasi-rekomendasi baru untuk keselamatan terhadap kebakaran pada bangunan pencakar langit lainnya, termasuk rekomendasi peningkatan sistem evakuasi dan tanggap darurat.
Pada 2007, NIST juga menerbitkan panduan praktik yang merekomendasikan solusi pengurangan risiko keruntuhan bangunan.
Baca Juga: Teori Konspirasi Masih Menyebar hingga 20 Tahun Usai Serangan 11 September
Dampak bagi gedung pencakar langit
Sebelum 9/11, keruntuhan gedung semacam ini tidak pernah benar-benar dipahami oleh para insinyur. Bencana tersebut akhirnya menunjukkan pentingnya memiliki “pandangan menyeluruh” tentang prosedur keselamatan terhadap kebakaran pada sebuah bangunan, alih-alih berfokus pada elemen-elemen terpisah.
Sejak saat itu telah ada perubahan pada aturan bangunan dan standar untuk meningkatkan kinerja struktural bangunan bila terjadi kebakaran, serta sarana-sarana bagi orang-orang untuk menyelamatkan diri (misalnya syarat-syarat baru tentang tangga tambahan).
Pada saat yang sama, runtuhnya menara kembar menunjukkan risiko bahaya kebakaran yang sangat nyata di gedung-gedung bertingkat.
Dalam beberapa dekade sejak World Trade Center dirancang, semakin banyak bangunan-bangunan lebih tinggi dan lebih kompleks, karena masyarakat menuntut perumahan yang hemat biaya, namun berkelanjutan, di kota-kota besar.
Saat ini, 86 dari 100 bangunan tertinggi di dunia dibangun pasca 9/11. Pada masa yang sama telah terjadi peningkatan besar dalam kejadian kebakaran fasad bangunan di seluruh dunia, yaitu meningkat tujuh kali lipat selama tiga dekade terakhir.
Berita Terkait
-
Viral Lagi Konspirasi Virzha Sekarang Bukan yang Asli, Ucapan Praz Teguh Disorot
-
American Manhunt: Osama bin Laden, Dokumenter Sejarah yang Terlalu Netral?
-
Penemuan Struktur Persegi di Mars Buat Geger, Teori Konspirasi Baru Muncul!
-
Teori Konspirasi Timnas Lolos Piala Dunia 2026 hingga Agenda FIFA, Apakah Benar?
-
Benarkah Fogvid-24 Senjata Biologis? Fakta di Balik Kabut Tebal di AS
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
HyperOS 3 Siap Meluncur! Xiaomi Janjikan Tampilan Baru dan Performa Super Ngebut
-
Game Assassin's Creed Shadows untuk Switch 2 Muncul di Situs Online
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 Oktober 2025: Ada Pemain 110-113 dan Rank Up
-
Vivo X300 Pro Meluncur dengan Telefoto Periskop 200MP dan Perdana Diotaki Chipset Dimensity 9500
-
45 Kode Redeem FF Terbaru 13 Oktober 2025, Buruan Klaim Incubator Voucher dan Skin Epik Gratis
-
Teknologi AI Buatan Lokal Kini Bisa Generate Gambar dan Video
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 Oktober 2025, Banjir 16.000 Gems dan Pemain Acak 106-110
-
10 Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis 2025: Caranya Gampang, Bisa Langsung Cair!
-
4 Tips Penting Memilih Setrika Terbaik, Kenali Jenis Pelat hingga Fiturnya
-
Penemuan Sains: Protein Unik Naked Mole Rat Mampu Memperlambat Penuaan dan Kanker