Suara.com - Penelitian terbaru menunjukkan satelit Starlink SpaceX dapat digunakan untuk navigasi dan penentuan posisi global, selain fungsi inti mereka dari Internet broadband.
Peneliti teknik di luar SpaceX menemukan cara menggunakan sinyal konstelasi Starlink untuk navigasi, yang serupa dengan kemampuan yang disediakan oleh satelit pemosisian global (GPS).
Studi ini merupakan pertama kalinya Starlink digunakan untuk navigasi oleh para peneliti di luar SpaceX, kata anggota tim.
Para peneliti melakukan triangulasi sinyal dari enam satelit Starlink untuk memperbaiki lokasi di Bumi dengan akurasi kurang dari 27 kaki (delapan meter), tim tersebut melaporkan dalam sebuah pernyataan.
Itu cukup sebanding dengan kemampuan GPS smartphone, yang biasanya menunjukkan dengan tepat tempat kamu di Bumi dalam jarak 16 kaki (4,9 m), tergantung pada kondisinya.
"Kami menangkap sinyal dan kemudian merancang algoritme canggih untuk menentukan lokasi, dan kami menunjukkan bahwa itu bekerja dengan sangat akurat," penulis studi Zak Kassas, direktur Pusat Penelitian Kendaraan Otomatis dengan Navigasi Multimodal Assured (CARMEN) di Ohio State University.
Menurutnya, meskipun Starlink tidak dirancang untuk tujuan navigasi, para peneliti menunjukkan bahwa adalah mungkin mempelajari bagian-bagian dari sistem dengan cukup baik dengan menggunakannya untuk navigasi.
Para peneliti mengembangkan sistem navigasi mereka tanpa bantuan dari SpaceX, atau akses apa pun ke data yang dibagikan melalui koneksi broadband.
Sebaliknya, mereka menggunakan sinyal dari beberapa satelit dan mengembangkan algoritma untuk menemukan posisi di Bumi.
Baca Juga: 5 Etika Menggunakan Internet yang Wajib Diajarkan Anak ke Orangtua
Selanjutnya, mereka menempatkan antena di kampus University of California, Irvine dalam upaya menemukan lokasinya menggunakan Starlink.
Eksperimen mereka menempatkan perkiraan posisi antena, menggunakan sinyal Starlink, dalam jarak 25 kaki (7,7 m) dari posisi sebenarnya.
"Algoritme dan Starlink yang bekerja bersama sangat akurat dibandingkan dengan proyek sebelumnya yang telah dikerjakan tim," kata Kassas dilansir dari Space, Minggu (26/9/2021).
Konstelasi satelit orbit Bumi rendah lainnya memusatkan perhatian pada lokasi hingga sekitar 75 kaki (23 meter).
Sebuah proyek yang tidak terkait dengan Angkatan Udara AS, untuk menentukan lokasi pesawat ketinggian tinggi, menghasilkan akurasi 16,5 kaki (5 meter).
Kassas mencatat bahwa akurasi Starlink, menggunakan metodologi ini, akan meningkat karena lebih banyak satelit dalam armada terbang ke orbit.
Berita Terkait
- 
            
              Semangat Siswa Sulawesi Selatan Lulus Ujian Sekolah, Naik Gunung Cari Jaringan Internet
- 
            
              Beredar Kabar Jaringan Internet Mati Total Tanggal 24-30 September 2021, Ini Faktanya
- 
            
              Incar Momen WFH, Telkom Upayakan Perbaikan Gangguan Kabel Laut JaSuKa Dalam Satu Bulan
- 
            
              CEK FAKTA: Internet Mati Total Mulai Tanggal 24-30 September 2021, Benarkah?
- 
            
              Video Ikan Hiu Gigit Kabel Dalam Laut Beredar, Kabel JaSuKa Telkomsel?
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Terungkap! 66 Persen Orang Dewasa di Indonesia Jadi Korban Scam, Kerugian Setahun Rp 49 Triliun
- 
            
              Batam Kini Punya Fasilitas Data Center Super Cepat untuk Bisnis Modern
- 
            
              Tablet Xiaomi Redmi Pad 2 Pro Masuk Indonesia 7 November, Intip Bocoran Spesifikasinya
- 
            
              19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Oktober 2025, Banjir Pemain OVR 111-113 dan Gems Gratis
- 
            
              Nothing CMF Watch 3 Pro dan CMF Headphone Pro Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
- 
            
              Intip Keunggulan Redmi 15: HP Murah Xiaomi Punya Baterai 7.000 mAh
- 
            
              Lazada Siapkan 5 Teknologi AI Sekaligus Jelang Harbolnas 11.11, Secanggih Apa?
- 
            
              Update Harga Xiaomi TV A 32, Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Smart TV Rp1 Jutaan Ini
- 
            
              Usai Debut di China, Realme GT 8 Pro Bersiap ke Pasar Internasional
- 
            
              Update Bracket Playoffs MPL ID S16: ONIC-AE di Final Upper, Navi-Dewa Tersingkir