Suara.com - Mata-mata pemerintah Rusia "mencuri" formula vaksin Covid-19 Inggris untuk mengembangkan vaksinnya sendiri, Sputnik V.
Laporan singkat, yang bersumber dari pejabat Inggris yang tidak disebutkan namanya, mengklaim bahwa seorang agen Rusia memperoleh informasi itu “secara langsung.”
“Rusia mencuri formula untuk jab Oxford/AstraZeneca dan menggunakannya untuk membantu membuat vaksinnya sendiri, kata para menteri,” klaim laporan baru dari The Sun dikutip laman Gizmodo, Selasa (12/10/2021).
Menurut klaim tersebut, layanan keamanan mengatakan mereka memiliki bukti bahwa salah satu mata-mata Vladimir Putin mencuri data penting.
Laporan tersebut tidak pernah menjelaskan lebih detail tentang dugaan spionase, selain mencatat laporan lama bahwa peretas Rusia mencoba mendapatkan informasi tentang vaksin dari perusahaan barat pada 2020.
Laporan tersebut tidak pernah menjelaskan mengapa “pencurian” informasi tentang vaksin mungkin terjadi.
Ketika pandemi pertama kali meletus pada 2020, konsensus global tampaknya bahwa mengendalikan Covid-19 jauh lebih penting daripada kerahasiaan perusahaan di industri farmasi.
Big Pharma jelas berpikir berbeda. Vaksin Covid-19 Inggris, yang dikembangkan melalui kemitraan antara perusahaan farmasi AstraZeneca dan Universitas Oxford, telah digunakan di lebih dari 100 negara untuk memerangi pandemi dan aman serta efektif.
AstraZeneca, tidak seperti Pfizer dan Moderna, juga menjual vaksin tapi bukan mencari keuntungan.
Baca Juga: Ribuan Pengguna Gmail Terima Peringatan Peretasan Disponsori Pemerintah, Ini Penyebabnya
Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang paling banyak digunakan di dunia berkat fakta bahwa vaksin tersebut tidak memerlukan suhu penyimpanan beku dalam seperti vaksin Pfizer.
Vaksin Rusia, Sputnik V, telah digunakan di lebih dari 60 negara dan terbukti aman dan efektif dalam mencegah penyakit simtomatik.
Tetapi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum memberikan stempel persetujuannya terhadap vaksin Sputnik.
Hal ini menyebabkan orang kaya Rusia mencari versi barat yang memungkinkan mereka melakukan perjalanan lebih bebas secara internasional.
European Medicines Agency juga belum mengenali suntikan Sputnik, yang berarti banyak orang Rusia yang telah divaksinasi dengan suntikan tersebut tidak dapat melakukan perjalanan ke Eropa.
Rusia telah berjuang dengan peluncuran vaksinnya di dalam negeri dan telah memvaksinasi sepenuhnya hanya 31 persen dari populasinya.
Berita Terkait
-
Indonesia Dapat 2 Juta Vaksin Pfizer, Kemenkes Langsung Kirim ke 12 Provinsi Ini
-
34 Orang Tewas di Rusia Akibat Tenggak Miras Oplosan
-
Tertimpa Dekorasi Panggung, Pemain Teater Rusia Ini Tewas saat Pertunjukkan
-
Tenggak Miras Oplosan, 29 Orang di Rusia Tewas Keracunan
-
Ini Lokasi Vaksin COVID-19 di Bandar Lampung Hari Senin 11 Oktober 2021, Catat Syaratnya
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Kenapa Hasilnya Beda Jauh? Ini Rahasia 'Prompt' Miniatur AI Gaya Jepang
-
Komdigi Siapkan Pedoman Etika AI, Tangkal Disinformasi Buatan Teknologi Kecerdasan Buatan
-
Sayang Anabul? Ubah Fotonya Jadi Action Figure Gemas, Ini 10 'Prompt Sakti'-nya!
-
Honor Magic 8 Pro Pakai Telefoto 200 MP, Diklaim Mampu Rekam Senja Berkualitas
-
Xiaomi HyperOS 3 Resmi Meluncur: 4 Fitur Canggih Pesaing iOS, Apa Saja Keunggulannya?
-
47 Kode Redeem FF Terbaru 6 September: Raih Brass Knuckle, SG2, dan Skin Groza
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru September: Klaim Oliver Kahn 111 dan Ribuan Gems
-
7 Rekomendasi Laptop Chromebook Murah, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Jangan Asal Tulis! Ini 'Mantra Ajaib' Miniatur AI yang Benar, Tinggal Copy Paste
-
Nubia Air vs Galaxy S25 Edge: Adu Bodi Tipis Kurang dari 6 mm Berfitur Tangguh