Suara.com - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkap jenis-jenis serangan siber yang mengincar sektor keuangan.
Jenis serangan ini terdeteksi mulai dari DDOS, phishing, hingga ransomware.
"Sektor keuangan menjadi yang tertinggi dalam menghadapi serangan siber. Jenis serangannya pun cukup signifikan, mulai dari ransomware, phising, dan lainnya," kata Mawidyanto Agustian, Direktorat Keamanan Siber dan Sandi sektor Keuangan, Perdagangan dan Pariwisata BSSN dalam konferensi pers virtual, Kamis (28/10/2021).
Ia juga menyebutkan, pandemi turut berimbas pada banyaknya serangan siber di sektor keuangan. Hal ini dikarenakan banyak orang yang mulai kerja dari rumah (work from home/WFH).
"Sekarang user kan kerja dari rumah, jadi mereka mengakses bisa jaringan kantor. Bisa saja itu tanpa proteksi, yang kemudian jadi celah untuk serangan siber," tambah Mawadyanto.
Berikut jenis serangan siber di sektor keuangan, sebagaimana diungkap BSSN.
1. DDOS
DDOS adalah serangan yang dilakukan untuk melumpuhkan sistem layanan, mengingat kebutuhan layanan online yang meningkat pesat di masa pandemi.
2. Market Abuse
Baca Juga: Terkena Serangan Siber, 4.300 SPBU di Iran Berhenti Beroperasi
Market Abuse adalah potensi penyalahgunaan pasar di saat masa pandemi dengan memanfaatkan celah kerentanan aplikasi.
3. Pharming
Pharming adalah pengalihan berbahaya dari URL atau alamat IP situs web yang valid ke situs web palsu.
Pharming biasanya terjadi dengan memodifikasi file host lokal pada sistem atau dengan Poisoning atau spoofing DNS.
4. Data Harvesting Malware
Malware menyusup dengan memanfaatkan informasi Covid-19 sebagai daya tarik untuk compromise networks, pencurian data, pengalihan uang, dan membangun botnet.
Berita Terkait
-
Diduga Jadi Korban Peretas Brasil, Situs Pusat Malware Nasional BSSN Dinonaktifkan
-
Anggaran BSSN Kecil, Komisi I DPR: Jangan Harap Keamanan Siber Efektif
-
Situs BSSN Diretas, DPR: Entitas Negara yang Seharusnya Paling Aman Malah Kebobolan
-
Situs BSSN Diretas, Hacker Diduga Berasal Dari Brazil
-
Waspada! UKM Dibayangi Bahaya Serangan Siber
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
7 HP Murah Terbaru di Indonesia: Baterai Jumbo, Cocok untuk Pekerja Mobile dan Streaming
-
Deret Keunggulan Xiaomi 15T, Dari Lensa Zoom hingga Kamera Leica
-
Moto Buds Bass Rilis: TWS Murah Motorola dengan Fitur ANC dan Baterai Tahan Lama
-
Lazada Siapkan Investasi Rp 400 Miliar buat Harbolnas 11.11
-
Lupakan Garmin! Ini 5 Pilihan Smartwatch Strava Terbaik 2025 di Bawah Rp 1 Juta untuk Pelari Kalcer
-
22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 November: Ada Rank Up, Gems, dan Pemain 110-113
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 6 November: Raih Skin Groza FFCS, Diamond, dan Emote Bucin
-
Politisi PSI Yakin Gibran Adalah 'Jokowi 2.0', Tak Diasingkan di Papua
-
Gampang Banget, Begini Trik Mindahin Data dari Word ke Excel, Cuma Hitungan Detik!
-
Apple Siapkan Macbook Murah Calon Pembunuh Laptop Chromebook, Ini Harganya