Suara.com - Anggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi meminta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) segera melakukan penanganan usai situs mereka diretas.
Pemulihan deface website pusmanas BSSN dengan cepat nantinya juga dapat menjadi pesan untuk masyarakat pasca mereka kebobolan oleh hacker.
"Agar publik yakin atas kemampuan lembaga yg ‘seharusnya’ menjaga keamanan siber lembaga-negara ini," ujar Bobby kepada wartawan, Selasa (26/10/2021).
Langkah selanjutnya dalam penanganan peretasan ialah melakukan audit forensik dan identifikasi masalah.
Bobby berpendapat adanya peretasan tidak terlepas dari anggaran BSSN yang dinilai terlalu kecil. Bahkan secara fungsi organisasi lebih rendah dibanding sebelum Lemsaneg dilebur menjadi BSSN dan ditambahkan fungsi keamanan siber selain enkriptik.
"Anggaran ini penting, bukan hanya efisien bila menyangkut keamanan siber, tapi efektivitasnya. Ini masalah kedua selain payung hukum peran BSSN sebagai koordinator keamanan siber yang belum ada. Jadi selama payung hukum setingkat UU belum ada dan anggaran BSSN minim, jangan harap keamanan siber efektif," kata Bobby.
Dibobol Hacker Brasil
Situs resmi Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN diretas pada Rabu (20/10) lalu. Hingga Senin (25/10/2021), situs lembaga negara itu tak kunjung bisa diakses.
Situs yang dimaksud ialah https://pusmanas.bssn.go.id/. Menurut pemilik akun Twitter @son1x777, situs tersebut diretas oleh theMx0nday.
Baca Juga: Situs BSSN Diretas, DPR: Entitas Negara yang Seharusnya Paling Aman Malah Kebobolan
"NSA da indonesia pwnetada fds KKKKKKKKKKKK," cuitnya pada Rabu (20/10) pekan lalu.
Juru Bicara BSSN, Anton Setiawan membenarkan peretasan tersebut. Ia menyebut situs telah ditangani oleh tim Computer Security Incident Response Team atau CSIRT Indonesia.
Tim tersebut bertugas untuk penanggulangan dan pemulihan terhadap insiden keamanan siber pada sektor pemerintah.
"Saat ini penanganan situs tersebut telah dilakukan oleh Tim CSIRT BSSN, dikarenakan situs tersebut berisi data-data mengenai repositori malware," ujarnya.
Anton juga menyebut kalau peretasan itu bersifat deface website atau mengubah tampilan. Sejauh ini, pihaknya menduga peretas berasal dari Brasil.
"Memang hanya defacement. Akses juga sudah ditutup," ujarnya.
Berita Terkait
-
Situs BSSN Diretas, DPR: Entitas Negara yang Seharusnya Paling Aman Malah Kebobolan
-
Situs BSSN Diretas, Hacker Diduga Berasal Dari Brazil
-
Pukulan Telak! Seharusnya Jamin Keamanan Siber, Situs BSSN Justru Dibobol Hacker
-
KPAI Lapor Bareskrim, BSSN, dan Kominfo Soal Kebocoran Data di Forum Online
-
Perkuat Keamanan Siber Indonesia, BSSN Gandeng Huawaei
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka
-
Ayahnya Korupsi Rp26 Miliar, Anak Eks Walkot Cirebon Terciduk Maling Sepatu di Masjid
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Kementerian PU Audit Bangunan Pesantren Tua di Berbagai Provinsi
-
Kronologi Teror Bom di 2 Sekolah Elit Tangsel: Ancaman Datang Beruntun Lewat WA dan Email