Suara.com - Sedikitnya 4.300 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Iran berhenti beroperasi karena mengalami serangan siber pada Selasa (26/10/2021).
Menyadur Straits Times Kamis (28/10/2021), Iran mengatakan pihaknya dalam siaga tinggi untuk menghadapi serangan siber.
Namun, pada Rabu (27/10/2021), kantor berita negara Iran IRNA melaporkan bahwa distribusi bensin kembali normal sehari setelah serangan siber.
Pejabat industri mengatakan kepada TV pemerintah bahwa hampir setengah dari pompa bensin telah dibuka kembali.
Para pejabat memberikan jaminan bahwa tidak ada kekurangan bahan bakar dan stasiun-stasiun yang tersisa akan segera dibuka kembali.
Sekretaris Dewan Tertinggi untuk Ruang Virtual Iran Abul-Hassan Firouzabadi mengungkapkan jika rincian serangan dan sumbernya sedang diselidiki.
Akibat serangan siber tersebut, penjualan bensin bersubsidi besar-besaran di Iran sempat terganggu selama satu hari. Serangan itu juga menyebabkan antrean panjang di SPBU seluruh negeri.
"Gangguan pada sistem pengisian bahan bakar stasiun (bensin) ... dalam beberapa jam terakhir, disebabkan oleh serangan dunia maya," jelas penyiar negara IRIB pada hari Selasa (26/10/2021).
"Para ahli teknis sedang memperbaiki masalah dan segera proses pengisian bahan bakar ... akan kembali normal," sambungnya.
Baca Juga: Lagi Pidato di Masjid, Gubernur Ini Tiba-tiba Ditampar Pria Tak Dikenal
Kementerian perminyakan mengatakan serangan tersebut hanya menyerang penjualan bahan bakar menggunakan kartu pintar. Kartu pintar tersebut digunakan masyarakat Iran untuk membeli bensin yang dijatah lebih murah.
Kantor berita kementerian Shana melaporkan bahwa warga masih bisa membeli secara manual namun dengan harga yang lebih mahal.
"Serangan ini mungkin dilakukan oleh negara asing. Masih terlalu dini untuk mengumumkan oleh negara mana dan dengan cara apa itu dilakukan," kata Abolhassan Firouzabadi, Sekretaris Dewan Tertinggi Dunia Maya Iran, kepada TV pemerintah.
Gangguan itu terjadi menjelang ulang tahun kedua kenaikan harga bahan bakar pada November 2019 yang menyebabkan protes jalanan besar-besaran.
Menjelang aksi protes, beredar video yang menunjukkan tandan lalu lintas digital banyak yang diretas.
Tanda tersebut diretas dan membawa pesan seperti "Khamenei, di mana bensin kami?", mengacu pada Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Di Hadapan Buruh, Aher Usul Kontrak Kerja Cukup Setahun dan Outsourcing Dibatasi
-
Aher Terima Curhat Buruh: RUU Ketenagakerjaan Jadi Sorotan, PHK Sepihak Jadi Ancaman
-
Tips Akhir Tahun Ga Bikin Boncos: Maksimalkan Aplikasi ShopeePay 11.11 Serba Hemat
-
Deolipa Tegaskan Adam Damiri Tidak Perkaya Diri Sendiri dalam Kasus Korupsi Asabri
-
Tak Hadir Lagi di Sidang Sengketa Tambang Nikel Haltim, Dirut PT WKS Pura-pura Sakit?
-
Gubernur Pramono Lanjutkan Uji Coba RDF Rorotan Meski Diprotes: Tidak Kapasitas Maksimum
-
Hasto: PDIP Dorong Rote Ndao Jadi Pusat Riset Komoditas Rakyat, Kagum pada Tradisi Kuda Hus
-
Di Rote Ndao, Hasto PDIP Soroti Potensi Wilayah Terluar RI
-
Belajar Asuransi Jadi Seru! Chubb Life Luncurkan Komik Edukasi Polistory