Suara.com - Periset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan fokus untuk mengusai teknologi kunci mobil listrik, yakni baterai untuk mendukung peta jalan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
"BRIN akan fokus khususnya pada baterai dan material yang sudah ada di Indonesia," kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko memberi pesan kunci dalam webinar Himperindo "Strategi Penggunaan Sumber Energi Baru dan Terbarukan dalam Kerangka Mencapai Target Net Zero Emission" yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (3/11/2021).
Ia mengatakan, pihaknya juga mendorong periset untuk memanfaatkan peluang daya saing lokal yang ada terkait material mobil listrik, khususnya untuk baterai. Agar dapat menggunakan itu untuk mencapai efisiensi yang lebih baik dari yang sudah ada di pasaran.
"Pemerintah sudah menyiapkan ekosistem kendaraan listrik setelah terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi di Jalan. Tapi ada dua teknologi kunci yang harus kita kuasai, yakni baterai dan motor listrik," ujar dia.
Meski perkembangan industri mobil listrik sudah berjalan cepat khususnya 2-3 tahun terakhir, namun untuk dapat mengejar perkembangan global maka dua teknologi kunci itu sangat penting dikuasai. Baterai masih menjadi bottleneck dari kendaraan listrik.
Indonesia mempunyai bahan baku baterai untuk menjadi pemasok utamanya dan tentu itu menjadi peluang untuk berkompetisi di pasar global. Tapi karena tidak bisa bersaing di semua aspek dan lini, mengingat ada pula rantai pasok secara global, yang memang tidak mungkin bisa ada negara yang mampu menguasai semua lini kendaraan listrik.
"Untuk itu kita perlu menetapkan fokus salah satu lini dari komponen kendaraan listrik itu," kata Handoko.
Namun di satu sisi, Indonesia harus menciptakan sistem transportasi, menciptakan budaya baru, bagaimana memindahkan obyek dari 1 titik ke titik lain. Semacam memanfaatkan autonomous vehicle, autonomous individual mobile system yang sifatnya lebih individu dan mobile tapi digerakkan secara autonomous di lokasi tertutup yang memang masih sesuai regulasi, seperti bandara, kampus, kebun raya dan berbagai sektor publik lainnya.
"Periset kita juga harus terus bekerja keras untuk mengembangkan teknologi baru untuk mobil listrik, untuk mampu menjawab bottleneck teknologi baterai dan motor listrik. Perlu juga diproduksi di dalam negeri dengan TKDN yang semakin baik. Meskipun yang terbaik datang dari hasil riset itu sendiri, karena hasil riset termasuk dalam TKDN," katanya. [Antara]
Baca Juga: Ampas Kopi Dikembangkan Jadi Material Baterai Kendaraan Listrik
Berita Terkait
-
Insentif Mobil Listrik Berakhir, Pengamat Sebut Waktunya Berhenti Manjakan Kendaraan Impor CBU
-
Insentif Kendaraan Listrik Perlu Dilanjut, Mobil Hybrid dan ICE Juga Butuh Perhatian
-
Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Meningkat Hampir Tiga Kali Lipat pada Nataru 2025/2026
-
Lewat BRIN, Bagaimana Indonesia Ikut Menentukan Cara Dunia Baca Ancaman Mikroplastik Laut?
-
Hyundai Siapkan Dua Mobil Baru Pengganti IONIQ 9 di Awal Tahun
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Tren Stiker LINE 2025: Emosi, Humor, dan Karya Lokal Jadi Raja Percakapan Digital
-
Infinix Siapkan Note Edge, HP Midrange Layar Lengkung yang Siap Guncang Pasar Indonesia
-
HP Murah Tecno Camon 50 Lolos Sertifikasi di Indonesia, Baterai Makin Jumbo
-
Registrasi SIM Pakai Face Recognition Mulai 2026, Solusi Keamanan atau Ancaman bagi Konter Pulsa?
-
Amazfit Active Max Debut: Baterai Tahan 25 Hari, Usung Layar AMOLED 3.000 Nits
-
6 HP RAM 12 GB Termurah Mulai Rp1 Jutaan, Performa Ngebut untuk Aktivitas Harian
-
Spesifikasi Honor Win: HP Gaming dengan Baterai 10.000 mAh dan Layar Gahar 185 Hz
-
WhatsApp Pecahkan Rekor Tiap Tahun Baru, Ini Deretan Fitur Seru yang Hadir di 2025
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 31 Desember 2025: Ada Icon 113-115 dan Hadiah 2026
-
4 HP Harga Rp2 Jutaan RAM 8 GB Layar AMOLED Masih Worth di Tahun 2026