Suara.com - Sebuah antibiotik superbug resisten antibiotik - sejenis MRSA - berevolusi secara alami sebagai hasil dari pertempuran antara jamur dan bakteri pada kulit landak liar.
Bakteri yang ternyata "berasal dari landak" berkembang di alam jauh sebelum antibiotik yang kita kenal ditemukan.
Sebuah tim peneliti internasional menemukan bahwa jamur kulit yang umum pada landak secara alami menghasilkan antibiotik.
Bakteri pada kulit hewan mengembangkan resistensi antibiotik sebagai tanggapan.
Para peneliti mengatakan temuan mereka, yang diterbitkan dalam jurnal Nature, menunjukkan bagaimana proses biologis alami, mendorong munculnya superbug khusus ini sekitar 200 tahun lalu.
Bakteri spesifik, yang disebut mecC-MRSA, pertama kali ditemukan pada sapi perah dan diasumsikan bahwa penggunaan antibiotik di peternakan sapi perah telah menyebabkannya mengembangkan resistensinya.
Namun, ini hanyalah satu, contoh resistensi antibiotik yang relatif jarang yang muncul secara alami.
"Penemuan itu mewakili sebagian kecil dari risiko dibandingkan dengan penggunaan antibiotik yang berlebihan dalam konteks medis manusia", ujar salah satu peneliti utama, Prof Mark Holmes dari University of Cambridge, mengatakan kepada BBC News, Kamis (6/1/2022).
MecC-MRSA menyebabkan sekitar satu dari 200 infeksi MRSA pada manusia.
Baca Juga: Mengenal Ilmuwan Genius Sepanjang Masa dalam Buku Rahasia Cara Belajar Einstein
Penggunaan antibiotik yang berlebihan, baik pada manusia maupun hewan ternak, terus mendorong munculnya strain penyebab penyakit lain yang resisten.
Studi itu sendiri telah memecahkan misteri lama tentang sumber jenis MRSA khusus ini, yang ditemukan oleh ilmuwan veteriner dari University of Cambridge satu dekade lalu.
"Kami mencoba mencari tahu seberapa besar masalahnya, jadi kami melihat satwa liar dan hewan ternak dan menemukan bahwa itu jelas tersebar sangat luas di alam," jelas Prof Holmes.
"Ketika kami melihat landak secara khusus, sekitar setengah dari hewan yang kami sampel memiliki jenis MRSA ini."
Bekerja sama dengan ahli biologi, peneliti satwa liar dan dengan pusat penyelamatan landak di seluruh Eropa, para ilmuwan kemudian memfokuskan penyelidikan mereka pada landak.
"Kami ingin tahu. Apa yang istimewa dari landak yang berarti ada banyak bakteri resisten ini?" Prof Holmes menjelaskan.
Berita Terkait
-
Carina Joe: Ilmuwan Indonesia di Balik Sukses Vaksin Oxford AstraZeneca
-
Ilmuwan Temukan Kepiting Tertua Tertangkap dalam Damar selama 100 Tahun
-
Lubang Besar Ditemukan di Es Terakhir Kutub Utara
-
Gawat! Beruang Kutub Diprediksi Punah Akhir Abad Ini
-
Pertama Kali, Kusta Kera Ditemukan pada Simpanse Liar
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Redmi 15C 5G Resmi, HP Murah Xiaomi dengan Kamera 50MP dan Baterai 6.000 mAh
-
Samsung Galaxy A17 4G Masuk Indonesia, HP Rp 2 Jutaan dengan Kamera 50MP
-
Meta Ray-Ban Display: Kacamata Pintar Calon Pengganti Smartphone, Cukup Kontrol dari Tangan
-
Ray-Ban Meta 2 Resmi Dirilis, Kacamata Pintar Bisa Rekam Video 3K
-
Oppo Siapkan ColorOS 16, Kapan Tanggal Rilis Resminya?
-
53 Kode Redeem FF Hari Ini 18 September 2025, Klaim Evo Gun hingga Skin Scar Megalodon
-
Redmi K90 Kantongi Sertifikasi Anyar, Ungkap Teknologi Pengisian Daya Ini
-
Deretan iPhone Paling Worth It di September 2025: Harga Terjangkau, iOS Mumpuni
-
14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 18 September 2025, Klaim Gems hingga Pemain OVR 111
-
Cara Buat Wallpaper 3D di iOS 26, Ubah Lock Screen iPhone Jadi Android