Suara.com - Akademisi pada Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan, IPB University, Prof. Dr. Ir. Muhamad Buce Saleh, M.S menyebutkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), luas tutupan hutan di Pulau Jawa hingga 2020 hanya tinggal 17 persen atau turun dari 26 persen pada 1990.
"Luasan tutupan hutan Indonesia terus menurun, terutama di Pulau Jawa dan Sumatera," kata Buce saat menyampaikan ringkasan orasi ilmiah kepada media massa secara virtual, di Bogor, Kamis, menjelang pengukuhannya sebagai salah satu guru besar tetap pada fakultas masing-masing dalam sidang Dewan Guru Besar IPB University (24/2/2022).
Selain Buce, dua profesor lainnya dalam kesempatan yang sama adalah Prof. Dr. Akhiruddin, S.Si, M.Si, dosen pada Departemen Fisika Fakultas MIPA, serta Prof. Dr. Ir. Rilus A Kinseng, M.A, dosen pada Departemen SKPM Fakultas Ekologi Manusia.
Buce menjelaskan, di Pulau Jawa tutupan hutan pada 1990 ada 26 persen dan pada 2020 turun menjadi 17 persen, sedangkan di Sumatera pada periode yang sama turun dari 45 persen menjadi 27 persen.
Buce pada kesempatan itu menyampaikan ringkasan orasi ilmiah berjudul Peran Kunci Perencanaan Spasial Dalam Pengelolaan Hutan Berkelanjutan di Indonesia: Teori Pengambilan Keputusan Berbasis Spasial.
Buce menjelaskan, bahwa hutan menjadi salah satu kunci pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), tapi dalam praktek pengelolaannya muncul banyak permasalahan, seiring dengan perkembangan penduduk dan tuntutan pembangunan, dampaknya luasan hutan terus berkurang.
Dalam penelitiannya, Prof Buce meneliti apakah dengan terus menurunnya tutupan hutan, maka sumber daya hutan (SDH) juga menurun dan bahkan bisa punah?
Menurut dia, menjawab hal itu, tidak cukup hanya menerapkan teknologi, tapi dibutuhkan pengetahuan dari beberapa bidang ilmu, seperti ilmu sosial, ekonomi, dan politik.
Buce menjelaskan, penerapan ilmu dan teknologi penginderaan jauh (remote sensing), sistem informasi geografis (SIG) dan teori pengambilan keputusan, akan sangat menunjang perencanaan spasial SDH.
Baca Juga: IKN Dibangun Berkonsep Kota Hutan Pintar, Jokowi Minta yang Pakai BBM Fosil Tak Ikut Pindah ke Sana
Perkembangan penelitian dalam inventarisasi hutan berbasis penginderaan jauh, kata dia, telah mencapai banyak hal.
Hal itu mulai dari dari perbaikan teknik klasifikasi, degradasi hutan dan deforestasi, pendugaan parameter tegakan, estimasi kandungan karbon dan biomassa hutan, pendugaan produktivitas hutan dan pertumbuhan hutan, serta kajian segmentasi berdasarkan obyek.
Nanoteknologi
Sementara itu, Prof. Dr. Akhiruddin, S.Si., M.Si, menyampaikan ringkasan orasi ilmiahnya berjudul Eksplorasi Biomassa Melalui Pendekatan Nanoteknologi untuk Penyediaan Material dan Piranti Maju.
Menurut Akhiruddin, pemanfaatan nanoteknologi dapat mengolah biomassa dari tumbuhan dan hewan menjadi material dan produk fungsional yang sangat menjanjikan.
"Eksplorasi biomassa dapat menghasilkan material maju dengan karakteristik dan fungsi baru sehingga dapat diterapkan dalam berbagai teknologi termasuk teknologi tinggi," katanya.
Menurut dia, nanoteknologi adalah teknologi merekayasa dan mengontrol materi pada dimensi dari satu sampai 100 nanometer.
Berita Terkait
-
IPB Bahas Masa Depan Kawasan Puncak: Antara Lestari dan Laju Ekonomi
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui
-
Kenapa Harimau Masuk ke Permukiman? Pakar Beri Penjelasannya
-
Riset Auriga: Kayu Deforestasi Indonesia Masih Mengalir ke Eropa, Habitat Orangutan Terancam
-
Deforestasi Dunia Naik Lagi: Kenapa Indonesia Ikut Kembali Jadi Sorotan?
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Bocoran Xiaomi 17 Ultra, HP Premium dengan Kamera 200MP!
-
Qualcomm Resmi Rilis Snapdragon 6s Gen 4, Dukung Fitur Gaming hingga Kamera 200MP
-
Setelah Samsung, Giliran Oppo Gandeng Google buat Teknologi AI
-
Riset Indosat: Jika Indonesia Serius Adopsi AI, PDB Bisa Tembus Rp 2.326 Triliun di 2030
-
41 Kode Redeem FF Terupdate 27 Oktober 2025, Ada Skin Evo Gun Populer Bisa Didapatkan Gratis
-
Daftar Lengkap 17 Kode Redeem FC Mobile 27 Oktober 2025, Dapatkan 500 Token FootyVerse
-
Film Horor Ternyata Bisa Jadi Terapi untuk Mengatasi Kecemasan
-
Komdigi Akui Kualitas Internet Indonesia Kalah Jauh dari Malaysia
-
5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
-
The Simpsons Bakal Hadir di Fortnite, Ini Bocoran Event-nya