Suara.com - Aktivis Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Bentang Febrylian mengatakan ada beberapa ciri utama untuk mendeteksi penipuan online bermodus catfishing di internet.
Sebelumnya diwartakan bahwa penipuan catfishing, yang para pelakunya menggunakan identitas orang lain, sedang marak di Indonesia dan dunia. Para pengguna media sosial merupakan target utama dari para pelaku penipuan ini.
Ciri pertama, jelas Bentang, pelaku umumnya menolak melakukan panggilan video atau video call. Mereka menghindari pertemuan tatap muka dan membatasi komunikasi hanya melalui chat serta panggilan suara.
"Jika menemukan hal-hal demikian, besar kemungkinan merupakan pelaku catfishing. Pelaku berperilaku seperti itu untuk melindungi identitasnya agar tidak terbongkar. Jadi, korban tidak akan tahu wajah pelaku yang sebenarnya," ujar Bentang seperti dilansir dari Antara.
Lebih lanjut, psikolog Dian Wisnuwardhani, memandang. Fenomena catfishing terjadi ketika orang tidak nyaman dengan dirinya sendiri, sehingga pelaku tidak dapat menunjukkan pribadi aslinya tanpa penyamaran.
Mereka biasanya menggunakan foto orang lain untuk menjadi foto profil Facebook atau Instagram. Selain itu, jika menggunakan foto sendiri mereka akan menggunakan filter.
"Dari sudut pandang psikologi, ini disebut identity confusion. Jadi mereka bingung dengan diri mereka sendiri. Ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang terjadi dengan kepribadian orang tersebut," ujar Dian.
Maraknya penipuan online catfishing menjadi perhatian Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang kini mulai melakukan edukasi untuk melawannya melalui Gerakan Nasional Literasi Digitalisasi.
Sebelumnya pakar teknologi yang juga anggota dewan penaset ICT Watch, Donny BU meminta publik untuk berhati-hati dengan penipuan bermodus catfishing. Ia mengatakan penipuan jenis ini semakin marak terjadi. [Antara]
Baca Juga: Hati-hati, Penipuan Online Catfishing sedang Marak Terjadi
Berita Terkait
-
8 Cara Lapor Penipuan Online untuk Selamatkan Uang Di Zaman Sekarang
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Waspada! Menteri Meutya Ungkap Anak-Anak Jadi Sasaran Empuk Penipuan Belanja Online
-
Marak Penipuan Online, Trading Kripto Kini Makin Ketat lewat Verifikasi Wajah
-
Waspada Penipuan Online Mengaku Hacker, Polisi, dan Hitmen, Siap Ancam Sebar Data Pribadi!
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
Terkini
-
6 Cara Cek BPJS Ketenagakerjaan Aktif atau Tidak, Bisa Pakai HP dan WhatsApp
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
5 Tablet Snapdragon 8 Gen 4 Murah, Performa Ngebut Cocok Buat Gaming dan Multitasking
-
Muncul di ESRB, Game Death Stranding 2 Siap Menuju ke PC
-
Smartwatch Huawei Band 10 vs Xiaomi Band 10, Pilih Mana? Ini Perbandingannya
-
Tiga Tahun ChatGPT: Mengubah Cara Orang Mencari Informasi di Internet
-
Pakar Ungkap Pasar Gadget 2026 Bakal Meledak, Tapi Ada Syarat Penting
-
27 Kode Redeem FC Mobile Aktif 26 November, Bonus Gratis & Update Pemain Madrid di Glorious Eras
-
5 HP Tahan Air dan Debu Paling Murah dengan Sertifikat IP68, Spek Mumpuni Buat Kerja
-
51 Kode Redeem FF Terbaru 26 November 2025, Dapatkan Item Digimon Gratis