Suara.com - Senior Fellow Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Kartina Sury mengatakan perkembangan penggunaan internet di Indonesia belum menjadi pendorong literasi keuangan.
"Akselerasi penetrasi internet belum sepenuhnya mampu menjadi media untuk penyampaian literasi keuangan. Penggunaan internet umumnya masih didominasi oleh akses pada media sosial," kata Kartina dalam webinar "Urgensi Percepatan Literasi Keuangan di Indonesia" yang dipantau di Jakarta, Selasa (15/3/2022).
Perkembangan digital yang memberikan kemudahan akses informasi secara cepat belum berkontribusi maksimal untuk meningkatkan literasi keuangan di segmen usia produktif 25 sampai 45 tahun.
Oleh karena itu akselerasi digital perlu dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan edukasi keuangan sehingga dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait empat cara pengelolaan keuangan yaitu simpanan, pinjaman, investasi, dan proteksi.
"Kesenjangan antara literasi keuangan dan inklusi keuangan menunjukkan masih dibutuhkannya upaya-upaya yang lebih masif dalam meningkatkan literasi keuangan. Salah satu cara untuk meningkatkan literasi keuangan dapat dilakukan dengan pendekatan permainan," katanya.
CIPS pun berkolaborasi dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) melalui program Consumer Protection di ASEAN (PROTECT) meluncurkan permainan digital edukasi finansial, Monetory.
Permainan ini memberikan konsep kepada peserta tentang dasar-dasar keuangan melalui proses penganggaran dan pengelolaan keuangan pribadi untuk mencapai tujuan keuangan.
“Sejalan dengan strategi literasi keuangan OJK 2021 - 2025, Monetory memberikan pemahaman akan keinginan, kebutuhan melalui topik-topik singkat mengenai produk keuangan. Kondisi ini memberikan semacam simulasi yang akan membuat pemahaman tentang literasi keuangan menjadi lebih mudah,” jelasnya. [Antara]
Baca Juga: Indihome Telkom Mati Total di Bintan dan Tanjungpinang, Penyebabnya Belum Diketahui
Berita Terkait
-
Nonton Drakor Sampai WFH, Gaya Hidup Digital Kian Butuh Internet Kencang
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
AI Search di Indonesia: Cara Cari Info Jadi Lebih Cepat dan Relevan
-
Komdigi Punya Sistem Khusus Awasi Konten Internet, Klaim Bukan Alat Bungkam Kritik Warga
-
Kabel Bawah Laut Bifrost Resmi Mendarat di Manado, Perkuat Konektivitas Digital Indonesia
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Lazada Sebut Fitur AI Mampu Tingkatkan Belanja Online di Tanggal Kembar 9.9
-
Deretan Fitur AI di HP Realme, Lengkap dari Kamera hingga Gaming
-
Infinix GT 30 Masuk Indonesia 24 September, HP Gaming Banyak Fitur AI
-
39 Kode Redeem FF Hari Ini 19 September 2025, Skin SG2 dan Scar Megalodon Menanti
-
Redmi Pad 2 Play Bundle Masuk Indonesia, Tablet Xiaomi Rp 2 Jutaan Cocok untuk Anak
-
Riset Ungkap Kecepatan Internet Indonesia Nomor 2 Paling Lelet di Asia Tenggara
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB, Performa Kencang Harga Terjangkau
-
10 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 19 September 2025, Dapatkan Beckham dan Iniesta OVR 104
-
Honor Siapkan HP Baru Bulan Ini: Bawa Baterai 8.300 mAh dan Fitur Tangguh
-
Sebagian Fitur Redmi K90 Terungkap, Diprediksi Jadi Cikal Bakal POCO F8