Suara.com - Sebuah lubang ozon baru telah terdeteksi di daerah tropis dan terbuka sepanjang tahun. Menurut para ahli, temuan ini mewakili keprihatinan global.
Model iklim menunjukkan bahwa lubang itu diperkirakan telah terbuka sejak 1980-an.
Lubang ozon tropis ditemukan menggunakan kombinasi data pengamatan bersama model reaksi elektron yang digerakkan oleh sinar kosmik.
Lubang ozon didefinisikan sebagai area di mana kehilangan O3 setidaknya 25 persen lebih besar daripada yang terlihat di atmosfer sekitarnya.
Kondisi ini merupakan ancaman bagi kesehatan manusia karena meningkatkan tingkat radiasi ultraviolet di permukaan Bumi, paparan yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker kulit di antara kondisi kesehatan lainnya.
Lubang ozon terbaru yang dilaporkan di jurnal AIP Advances ini disebut memiliki ukuran tujuh kali dari lubang ozon Antartika.
Lubang itu terletak di atas daerah tropis dan meningkatkan risiko penyakit.
"Daerah tropis merupakan setengah dari luas permukaan Bumi dan merupakan rumah bagi sekitar setengah populasi dunia," kata Qing-Bin Lu, penulis studi dan ilmuwan di University of Waterloo, dikutip dari IFL Science, Jumat (8/7/2022).
Menurutnya, keberadaan lubang ozon tropis dapat menyebabkan keprihatinan global yang besar.
Baca Juga: Gawat! Lubang Ozon Kutub Selatan Berukuran Lebih Besar dari Antartika
Sejak pertengahan 1970-an, para ilmuwan telah menyadari peran bahan kimia industri buatan manusia dalam menipiskan lapisan ozon.
Oleh karena itu, bahan kimia seperti chlorofluorocarbons (CFC) dilarang digunakan.
Sayangnya, efeknya pada lapisan ozon tampaknya telah bertahan lama.
Tidak hanya ukurannya yang besar, lubang ozon di atas daerah tropis ini juga memiliki perbedaan daya tahan musiman jika dibandingkan dengan lubang ozon Antartika.
Lubang ozon Antartika memiliki siklus musiman, kehilangan 03 paling banyak pada September dan Oktober, tetapi dapat normal kembali sebelum siklus dimulai lagi.
Sebaliknya, lubang ozon tropis bertahan sepanjang musim. Dengan kata lain, orang-orang yang tinggal di daerah tersebut menghadapi risiko paparan radiasi UV yang lebih besar sepanjang tahun.
Penipisan lapisan ozon dapat menyebabkan peningkatan radiasi UV di permukaan Bumi, yang dapat meningkatkan risiko kanker kulit dan katarak pada manusia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
Yakuza Kiwami dan Yakuza Kiwami 2 Bakal Hadir ke PS5 dan Xbox Sebentar Lagi
-
24 Kode Redeem FF Hari Ini 24 September 2025, Klaim M1887 dan M1014 Segera
-
13 Kode Redeem FC Mobile 24 September 2025, Veron Dan Marquez Menantimu
-
Mengenal Perplexity Comet AI, Browser Canggih yang Dibekali Kecerdasan Buatan
-
Nokia 130 Music dan Nokia 150 Music, Berdesain Vintage dan Ramah di Kantong
-
LG Edukasi Anak-anak Ubah Sampah Elektronik jadi Karya Bernilai
-
10 Twibbon Hari Tani Nasional: Keren dan Inspiratif, Langsung Pasang di Foto
-
Acer Perkenalkan Predator dan Nitro Series Terbaru : Laptop Gaming Tipis dengan Performa Buas!
-
7 Prompt Gemini AI Foto Bareng Ibu, Tampak Asli Bikin Terharu
-
45 Kode Redeem FF Terbaru 24 September 2025, Kesempatan Klaim M1887 dan M1014 Gratis