Suara.com - Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin), tengah membidik masuk pasar Afrika paling lambat tahun 2023 mendatang setelah memberikan layanan di 28 negara.
"Persiapan sudah dimulai dari sekarang, targetnya satu, dua tahun ini. Paling telat tahun depan itu sudah nyampe ke sana. Mudah-mudahan lebih cepat lagi," kata CEO Telin Budi Satria Dharma Purba dalam temu media di Jakarta, Senin (18/7/2022).
Budi mengatakan perusahaan akan melakukan pendekatan yang berbeda untuk bisa masuk pasar Afrika. Salah satunya dengan mendekati perusahaan Indonesia yang sudah eksis di pasar Afrika. Pendekatan itu dilakukan untuk bisa menghadirkan solusi layanan yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan tersebut.
"Termasuk juga kami komunikasi dengan perwakilan-perwakilan Indonesia di Afrika, duta besar, konsulat jenderal, untuk melihat peluang yang ada. Misal perusahaan Indonesia di sana atau perusahaan luar atau setempat yang ingin masuk regional, Indonesia, itu kita approach (dekati). Jadi pendekataannya selektif, per solusi layanan, per enterprise. Tidak langsung buka kantor, kita kirim dulu sales representative, yang tahu pasar di sana," katanya.
Budi mengatakan dengan kondisi geopolitik di Afrika yang tidak stabil, perusahaan mengambil langkah hati-hati melalui kemitraan dengan operator setempat.
Budi menjelaskan pendekatan masuk ke pasar Afrika dilakukan sejalan dengan diresmikannya kantor representatif baru Telin di Dubai, Uni Emirat Arab, akhir Maret lalu.
Keberadaan kantor di Dubai merupakan wujud komitmen Telin dalam mengembangkan bisnisnya di Timur Tengah, termasuk Afrika, serta memperluas jangkauan operasional dan kehadirannya.
Komisaris Utama Telin yang juga Direktur Wholesale & Intenational Service Telkom Bogi Witjaksono mendukung langkah perusahaan untuk membidik pasar Afrika.
Menurut dia, negara dengan demografi tinggi memang merupakan pasar empuk bagi ekonomi digital. Terlebih demografi yang tengah mengejar ketertinggalan.
Baca Juga: Telkom: Gateway Manado Dukung Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia Timur
"Afrika sekarang jadi negara yang cukup bagus, investor China banyak masuk ke sana. Kalau investor China banyak masuk ke sana dalam konteks membangun infrastruktur pasti akan ada ekonomi di sana. Kita ingin bangun konektivitas dari sumber-sumber ekonomi. Dan saya challenge (tantang) Telin, kita sudah masuk Amerika, Taiwan, dan kita pemain lama yang sangat diperhitungkan di Singapura. Kenapa tidak berani masuk ke pusat pertumbuhan ekonomi baru?" jelasnya.
Bogi pun menilai dengan masuk ke pusat pertumbuhan ekonomi baru diharapkan bisa membawa berbagai produk Indonesia ke pasar yang baru tersebut.
"Jadi kita tidak menunggu bola. Kita lakukan inisiasi," katanya.
Anak usaha Telkom yang punya misi menjadikan Indonesia sebagai hub interkoneksi itu telah memiliki 11 kantor global di seluruh dunia. Dari hampir 500 karyawannya, sebanyak 36 persennya merupakan warga negara asing dari 16 negara. Pendapatan terbesar perusahaan, yakni mencapai 83 persen berasal dari internasional.
Ada pun portofolio yang dilayani meliputi sambungan langsung internasional, internet dan konten, termasuk kabel laut dan konektivitas data. Telin telah melayani 26 sistem kabel bawah laut sepanjang 222.260 km dan lima pusat data internasional. [Antara]
Berita Terkait
-
Kampanye ESG Dimulai dari Lingkungan Kantor, Telkom Gelar Tenant Day
-
Didukung Ekosistem Digital Telkom, UMKM Pekalongan Tembus Pasar Global
-
Tegaskan Kepatuhan dan Kepercayaan Masyarakat, Telkom Akses Pastikan Implementasi PDP
-
Pengelolaan Sampah Desa Cijaura Bandung Didukung Telkom Lewat Greenhouse dan Tempat Sampah Organik
-
Telkom Kenalkan Dunia Siber Kepada Talenta Muda Lewat Telkom Cyberfest Vol. 2
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Rincian Sensor Kamera iPhone 17 Series Terungkap, Semuanya dari Sony
-
57 Kode Redeem FF Terbaru 5 Oktober: Ada Bunny Bundle dan SG2 Troublemaker
-
19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
-
Xiaomi 17T Diprediksi Rilis Lebih Awal, Pertahankan Chip Premium MediaTek
-
Spesifikasi Infinix GT 30: HP Murah dengan Skor AnTuTu Tinggi, Layar 144 Hz
-
Mudah! Begini Cara Membuat Avatar Profil WhatsApp dari Foto Selfie
-
5 Kode Shift Borderlands 4 Terbaru: Ada Hadiah Kunci dan Legendary Ripper Shield
-
Tampilkan Mobil Balap, Teaser iQOO 15 Bocorkan Performa dan UI Anyar
-
5 Rekomendasi HP Gaming 1 Jutaan Snapdragon, Berkualitas Tinggi Anti Ngelag!
-
Call Of Duty: Black Ops 7 Beta Resmi Dibuka, Ada Mode Zombie dan Multiplayer Baru