Suara.com - Peneliti Kaspersky telah menemukan grup ransomware baru, yang beralih menuju fungsionalitas lintas platform.
Grup yang dijuluki Luna ini menggunakan ransomware yang ditulis dalam Rust, bahasa pemrograman yang sebelumnya digunakan oleh geng BlackCat dan Hive.
Ini memungkinkan mereka untuk dengan mudah memindahkan malware dari satu sistem operasi ke sistem operasi lainnya.
Penemuan ini, antara lain adalah bagian dari laporan kejahatan siber terbaru yang tersedia di Securelist oleh Kaspersky.
Luna menyebarkan malware yang ditulis dalam Rust, kemampuan lintas platformnya memungkinkan
grup untuk membidik sistem Windows, Linux, dan ESXi sekaligus.
Iklan di dark web, yang ditemukan Kaspersky, menyatakan bahwa Luna hanya bekerja dengan afiliasi berbahasa Rusia.
Selain itu, catatan tebusan yang dikodekan ke dalam biner mengandung beberapa kesalahan ejaan, mengarah pada kesimpulan bahwa kelompok tersebut mungkin berbahasa Rusia.
Sejak Luna adalah grup yang baru ditemukan, masih terdapat sedikit data tentang viktimologinya, tetapi Kaspersky secara aktif mengikuti aktivitas Luna.
Luna menggarisbawahi tren terbaru untuk ransomware lintas platform, dengan bahasa seperti Golang dan Rust yang banyak diimplementasikan oleh kelompok ransomware modern pada tahun lalu.
Baca Juga: Waspada 50 Aplikasi Android Berisi Malware di Google Play Store
Seperti yang ditunjukkan oleh penyelidikan Kaspersky, Luna dan Black Basta menargetkan sistem
ESXi, serta Windows dan Linux, yang merupakan tren ransomware lain di tahun 2022.
ESXi adalah hypervisor yang dapat digunakan secara independen di sistem operasi apa pun.
Karena banyak perusahaan telah bermigrasi ke mesin virtual berdasarkan ESXi, penyerang menjadi lebih mudah untuk mengenkripsi data korban.
“Tren yang kami uraikan awal tahun ini tampaknya mulai meningkat," kata Jornt van der Wiel, pakar keamanan di Kaspersky dalam keterangan resminya, Selasa (26/7/2022).
Dia melihat, semakin banyak kelompok yang menggunakan bahasa lintas platform untuk menulis ransomware mereka.
Hal ini memungkinkan mereka untuk menyebarkan malware di berbagai sistem operasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
- Diundang Dolce & Gabbana, Penampilan Anggun Mayang Banjir Pujian: Netizen Bandingkan dengan Fuji
Pilihan
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
Terkini
-
Inspirasi 5 Prompt AI Foto Prewedding: Mirip Editan Fotografer Profesional
-
XLSMART Gabungkan Pusat Kendali: Jaringan Lebih Stabil, Pelanggan Lebih Untung?
-
10 Prompt Chat GPT Foto Berdua dengan Pasangan, dari Photobox hingga ala Studio
-
Politisi PSI Bela Jokowi Soal Tuduhan Absen di Sidang Umum PBB, Singgung Masa Pandemi
-
Link dan Cara Cek BSU September 2025, Sudah Cair Belum?
-
2 Cara Melihat Nomor yang Kita Blokir di WhatsApp, di Android dan iPhone
-
Peluncuran Game Borderlands 4 ke Switch 2 Ditunda, Developer Butuh Waktu Tambahan
-
3 Cara Kunci Galeri Android, Amankan Foto dari Orang Kepo
-
Gigabyte Resmi Luncurkan Motherboard AI-Powered X870E AORUS X3D: Diklaim Paling Ngebut!
-
iPhone 17 Series Lolos Sertifikasi SDPPI, Peluncuran ke Indonesia Makin Dekat