Suara.com - Pakar keamanan siber Pratama Persadha menduga kalau kebocoran data 102 juta milik Kementerian Sosial (Kemensos), berasal dari data yang dikumpulkan ketika proses verifikasi oleh petugas saat pembagian bantuan sosial.
"Bisa jadi, data ini merupakan data yang dikumpulkan ketika proses verifikasi oleh petugas saat pembagian bantuan sosial," kata Pratama saat dikonfirmasi Suara.com via pesan singkat, Kamis (15/9/2022).
Ia mengaku, sampel data yang dibagikan memang tidak terlalu banyak.
Tetapi contoh data itu cukup lengkap untuk melakukan tindak kejahatan siber.
"Penjual data juga memberikan tangkapan layar untuk meyakinkan pembeli bahwa data tersebut valid. Seperti foto KTP, KK, ada juga kartu indonesia sehat, kartu indonesia pintar, hingga kartu keluarga sejahtera yang di dalamnya berisi data pribadi beberapa masyarakat," papar dia.
Pengunggah data juga mengklaim bahwa data ini didapatkan pada September 2022.
Meskipun banyak data valid dalam sampelnya, namun belum ada kontak Telegram yang biasa diberikan untuk bertanya, mengenai informasi data yang diunggah maupun harga yang dipatok untuk keseluruhan data tersebut.
Pratama mengakui kalau beberapa sampel data yang diberikan dari total 102 juta belum bisa membuktikan adanya kebocoran data. Sebab sampel data itu terlalu sedikit yang diberikan.
Hal itu berbeda dengan kebocoran data BPJS serta lembaga besar lain karena sampel data yang dibagikan sangat banyak, ribuan bahkan jutaan.
Baca Juga: CEO Indodax Bantah Ada Kebocoran Data 50.000 Pengguna
Kemudian belum ada yang bisa dianalisis sampel data hasil peretasan untuk dibuktikan apakah benar berkaitan dengan server milik Kemensos.
"Saat ini kita hanya perlu menunggu si peretas memberikan sampel data dan informasi yang lebih banyak lagi," ucap dia.
Menurutnya, siapapun bisa menjadi target pencurian data. Namun bila ini terus menerus terjadi di lembaga dan institusi negara bahkan BUMN, maka ini menjadi tanda tanya sejauh mana keseriusan negara dalam mengamankan aset digital, sistem, dan data pribadi masyarakat yang dikelola.
"Negara juga bisa mengambil jalan panjang dengan pendidikan. Dengan keamanan siber masuk dalam kurikulum pendidikan dasar, ini penting agar dalam jangka panjang, semua pengambil kebijakan punya bekal cukup terkait keamanan siber," jelasnya.
Sebelumnya, beredar kebocoran data yang diduga berasal dari Kementerian Sosial.
Kebocoran tersebut diunggah oleh peretas bernama sspX, yang mengklaim telah menjual 102 juta data milik Kemensos.
Berita Terkait
-
Cara Melapor Jika BSU Gagal Cair ke Rekening
-
Bansos BLTS Rp900 Ribu Cair Jumat, Ini Syarat dan 3 Cara Ambil Bantuan di Kantor Pos
-
Bansos Tunai Sementara Rp900 Ribu Mulai Cair Hari Ini, Pastikan Nominalnya Tidak Kurang!
-
Bansos dan BLTS Tahap Dua Cair Pekan Ini, Mensos Ungkap Hasil Verifikasi DTSEN
-
Ratusan Ribu Penerima Bansos Main Judol, Kemensos Loloskan 7.200 Orang dengan Syarat Ketat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Studi Baru Ungkap Lebah Bumblebee Bisa Dilatih Mengenali Kode Morse
-
7 Rekomendasi Tablet Ringan untuk Freelancer, Enteng Dibawa ke Mana-Mana
-
Bola Emas Misterius di Dasar Laut Alaska, Bikin Bingung Para Ilmuwan
-
Wikipedia hingga ChatGPT Terancam "Kiamat Internet", Koalisi Damai Desak Komdigi Cabut Aturan PSE
-
vivo X300 Series Resmi di Indonesia: Kamera Gahar, Baterai Monster, Mulai Rp 14 Jutaan
-
5 Tablet Dual OS Spek Kencang, Bikin Kuliah dan Kerja Makin Naik Performa
-
Solusi Cerdas Ini Diklaim Mampu Genjot Penjualan Hingga 50 Persen
-
27 Kode Redeem FF 21 November 2025, Flower of Love dan Skin FFWS Gratis
-
Telkomsel MAXStream Studios Gebrak JAFF 2025, Hadirkan Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
23 Kode Redeem FC Mobile 21 November 2025, Panduan Event Glorious Eras & UEFA PrimeTime