Lakukan Pentest untuk aplikasi sebelum launching ke publik, aplikasi perubahan, dan untuk aplikasi kritikal perlu dilakukan Pentest rutin setiap tahun.
Pentest wajib dilakukan dan hasil temuan celah keamanan harus ditutup.
2. Red Teaming
Simulasi serangan yang lebih komprehensif dilakukan melalui Red Teaming.
Lebih dari sekedar mengetes jaringan atau aplikasi, Red Teaming melakukan simulasi serangan yang menyeluruh dan mendalam pada infrastruktur internal meliputi people, process, dan technology.
Red Teaming bertujuan melatih kemampuan organisasi dan tim internal (blue team) dalam mendeteksi, merespon, dan mencegah serangan.
3. Membentuk Security Operation Center (SOC) untuk monitoring aplikasi critical
SOC diperlukan sebagai Blue Team atau tim pertahanan untuk memantau secara ketat 24/7 nonstop, pada sistem aplikasi yang krusial.
Langkah ini untuk meningkatkan visibilitas keamanan, mempersingkat waktu deteksi dan respon terhadap aktivitas serangan, dan membantu memperhitungkan resiko dari ancaman siber.
Baca Juga: Hadirnya UU PDP Disebut Belum Tentu Kurangi Aksi Kebocoran Data di Indonesia
Use case atau skenario-skenario pertahanan juga perlu selalu diperbaharui.
4. Lakukan Patching dan Hardening
Update patch penting dilakukan untuk memperbaiki bug/error dan menutup celah keamanan.
Hardening memberikan langkah lebih lanjut untuk memperkuat sistem keamanan yang meliputi network, server, application, database, dan operating system.
5. Buat perencanaan dan tim Incident Response
Mengembangkan sebuah Incident Response Plan, yaitu panduan atau prosedur bagi lembaga atau perusahaan untuk mendeteksi dan menangani insiden serangan atau pelanggaran data.
Berita Terkait
-
Keamanan Siber Bukan Cuma Soal Teknologi, Tapi Kunci Hidup Aman di Era Digital
-
KPU Larang Publik Akses Ijazah Capres-Cawapres Tanpa Izin Pemilik
-
Kala Industri Keamanan Siber Mulai Dilirik Turnamen Esports
-
Waspada Penipuan! Begini Cara Membungkam Nomor WhatsApp Tak Dikenal Agar Tak Bisa Menelepon
-
TB Hasanuddin: Ferry Irwandi Berbuat Apa hingga Dianggap Ancam Keamanan Siber TNI?
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Samsung Galaxy Tab A11 Resmi, Tablet Murah Harga Rp 2 Jutaan
-
Vivo V60 Lite 5G Resmi, HP Pertama dengan Chip Dimensity 7360 Turbo
-
Huawei Watch GT Rilis Global, Punya 100 Mode Olahraga dan Baterai Tahan 21 Hari
-
7 Prompt Foto Dekat Mobil ala Fast and Furious di Gemini AI, Auto Keren!
-
15 Kode Redeem FC Mobile Update 23 September: Ada Pemain Spesial dan Ribuan Gems
-
Pakar Kaspersky Mengidentifikasi Agen Serangan Siber Perusahaan Rusia, Backdoor Loki Berbahaya!
-
Bocoran Update FC Mobile Terbaru September 2025: Messi Gratis dan Pemain 113
-
Kamera iPhone Air dan iPhone 17 Pro Bermasalah, Apple Siapkan Pembaruan Perangkat Lunak!
-
7 Prompt Gemini AI Bikin Foto Menangis, Cocok buat Ekspresikan Galau
-
Pasar Water Heater Ramai, Modena Siap Pimpin Inovasi dengan Seri Onyx!