Suara.com - Kaspersky membagikan prediksi seperti apa lanskap ancaman kejahatan siber 2023 dan area yang akan dieksploitasi.
Ketergantungan masyarakat kepada media sosial menjadi peluang besar bagi para aktor kejahatan siber melancarkan misinya.
Menariknya, Kaspersky melihat perubahan penggunaan media sosial yang mengalami revolusioner baru seperti di VR (virtual reality), namun belum di AR (augmented reality).
Kemunculan tren baru ini, seiring dengan meningkatnya risiko bagi penggunanya. Penjahat dunia maya dapat mulai mendistribusikan aplikasi trojan palsu dan menginfeksi ponsel korban untuk tujuan berbahaya lebih lanjut.
Bahaya yang muncul terkait dengan pencurian data dan uang, serta halaman phishing yang ditujukan untuk membajak akun di media sosial baru.
Area privasi kemungkinan besar juga akan menjadi perhatian utama, karena banyak startup lalai mengonfigurasi aplikasi mereka sesuai dengan praktik terbaik perlindungan privasi.
Sikap ini dapat menyebabkan risiko tinggi kompromi data pribadi dan cyberbullying di media sosial baru, betapapun trendi dan nyamannya hal tersebut.
Tidak hanya itu, penggunaan metaverse untuk hiburan sambil menguji aplikasi industri dan bisnis dari teknologi baru tersebut telah dilakukan.
Meskipun sejauh ini, hanya ada beberapa platform metaverse, mereka sedikitnya telah mengungkap risiko yang akan dihadapi pengguna di masa mendatang.
Baca Juga: 8 Situs Media Sosial Hobi Curi Data Pengguna dan Cara Periksanya
Karena pengalaman metaverse bersifat universal dan tidak mematuhi undang-undang perlindungan data regional, seperti GDPR, hal ini dapat menimbulkan konflik yang rumit antara persyaratan peraturan mengenai pemberitahuan pelanggaran data.
Pelanggaran dan kekerasan seksual virtual akan mencapai ruang metaverse.
"Kita telah melihat sejumlah kasus pelecehan dan pelanggaran avatar, terlepas dari upaya dalam membangun mekanisme perlindungan dalam metaverse. Karena tidak ada regulasi khusus atau aturan moderasi, tren menggemparkan ini kemungkinan besar akan mengikuti kita hingga 2023," ujar Anna Larkina, Andrey Sidenko, Roman Dedenok para pakar keamanan privasi di Kaspersky.
Berita Terkait
-
Fitur Baru Ini Mampu Melindungi Organisasi dari Ancaman Kejahatan Siber
-
Awas Ancaman Kejahatan Siber di Roblox
-
Waspada, Pelaku Kejahatan Siber Kuras Rekening Penggemar Serial Stanger Things
-
BI Beberkan Strategi Cegah Kejahatan Siber di Ekosistem Ekonomi Digital
-
Penting! Ini Tips Melindungi Diri agar Tak Jadi Korban Kejahatan Siber
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Komdigi Ungkap Nasib TikTok di Indonesia Usai Izin Dibekukan
-
Oppo A5i Pro 5G Resmi ke RI, HP Murah Punya Durabilitas Standar Militer
-
5 Rekomendasi Kamera Murah Berkualitas: Cocok Buat yang Baru Mulai Ngonten!
-
Ilmuwan Pastikan Kawah Silverpit di Laut Utara Tercipta akibat Asteroid
-
Jumat Berkah, Kode Melimpah: 31 Kode Redeem FF 3 Oktober 2025 Siap Diklaim, Ada Vector Batik
-
15 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 3 Oktober 2025, Peluang Gaet Nedved Gratis Di Depan Mata
-
6 Cara agar Foto Profil WhatsApp Tidak Pecah dan Tetap Jernih
-
Komdigi Mau Transaksi HP Second Bisa Balik Nama, Mirip Jual Beli Motor
-
HP Murah Huawei Nova 14i Resmi Debut: Layar Hampir 7 Inci dan Baterai 7.000 mAh
-
Biznet Gio Kenalkan Layanan AI Murah, Bayarannya Cuma per Jam