Suara.com - Bagi scammers kreatif yang membuat situs mereka sendiri untuk meniru layanan belanja online asli.
Beberapa pemalsuan ini adalah bentuk penipuan yang digunakan untuk mengambil uang korban tanpa memberikan barang atau jasa yang dijanjikan.
Dan sebagai keuntungan tambahan, mereka juga dapat mencuri data dari kartu pembayaran.
Lalu bagaimana aturan utama untuk berbelanja dengan aman?
Berikut adalah beberapa tip sederhana Kaspersky untuk membantu melindungi data dan uang kamu saat berbelanja online.
1. Gunakan kata sandi yang kuat
Tentu, hampir tidak ada orang yang memaksa kata sandi akhir-akhir ini dengan
memasukkannya satu per satu.
Bahkan dengan metode cracking modern, kata sandi yang lebih pendek dan tidak rumit jauh lebih rentan.
Sehingga, aturannya tetap berlaku: semakin panjang kombinasi, semakin kecil kemungkinan penjahat dunia maya akan mengambilnya.
Baca Juga: Libur Akhir Tahun Banyak Diskon, Ini Tips Belanja Online Aman dari Penipuan
Disarankan menggunakan setidaknya 10 karakter — bahkan untuk akun yang tidak begitu penting sekalipun.
Dan untuk akun yang sangat kritikal, lebih baik membuat kata sandi dua kali lebih panjang.
Kebiasaan berbahaya lainnya adalah menggunakan kata sandi yang sama untuk beberapa situs.
Setelah mengambil kredensial untuk satu akun, penjahat dunia maya tidak mungkin berhenti di situ dan akan mencoba masuk ke layanan lain dengan nama pengguna dan kata sandi yang dicuri.
Kamu dapat merancang sistem pembuatan kata sandi sendiri atau menggunakan pembuat kata sandi untuk menghasilkan kombinasi acak yang kuat.
Agar tidak melupakannya, kamu dapat menyimpan kredensial di pengelola kata sandi, yang biasanya juga menyertakan pembuat kata sandi.
2. Gunakan VPN untuk terhubung ke jaringan publik
Koneksi aman mengenkripsi semua lalu lintas dan karenanya dapat mencegah penyerang menyadap kredensial masuk dan detail pembayaran.
Periksa di sini mengenai cara memilih aplikasi VPN terbaik.
3. Jangan menautkan kartu bank (debit maupun kredit) ke akun belanja online
Paling utama, penyerang suka mencuri akun yang jarang digunakan, dengan cara ini tindakan mereka tidak akan diketahui untuk waktu lebih lama.
Oleh karena itu, ada baiknya menautkan kartu bank hanya ke toko online yang sering dikunjungi.
Pastikan akun tidak dibajak dan tidak ada transaksi mencurigakan yang muncul di riwayat pembelian.
Dalam kasus lain, lebih aman menolak opsi "remember card atau ingat kartu" dan memasukkan nomor secara manual.
4. Jika memungkinkan, bayarlah dengan layanan pembayaran
Layanan pembayaran, seperti Google Play atau PayPal, menyimpan data dalam bentuk terenkripsi di server yang aman.
Vendor atau toko tempat berbelanja hanya menerima nomor akun virtual yang diberikan ke kartu oleh layanan.
Karena data kartu tidak terlihat oleh vendor, hal ini membuat proses keuangan lebih aman dari oknum penjual tidak bertanggung jawab, kebocoran data dari situs, dan penyadapan data selama transmisi
melalui internet.
5. Miliki kartu terpisah untuk belanja online
Miliki kartu terpisah untuk pembelian online, dan simpan dana minimal untuk itu.
Bahkan jika penyerang mengetahui detail kartu ini, mereka tetap tidak akan mendapatkan sumber uang utama kamu.
Terbaik adalah mengisi ulang kartu segera sebelum melakukan pembelian dan hanya dengan jumlah yang ingin dibelanjakan.
6. Lacak riwayat pembayaran
Siapkan notifikasi transaksi dan periksa riwayat pembayaran secara berkala. Jika menemukan sesuatu yang mencurigakan, segera hubungi bank terkait.
Debit yang muncul secara tak terduga apa pun, bahkan dalam jumlah kecil, harus diwaspadai, karena mungkin scammers yang melayangkan uji coba serangan.
Waspadai juga aktivitas pembayaran otomatis pertama untuk langganan yang tidak pernah kamu minta sebelumnya.
7. Gunakan perlindungan yang andal
Aturan sederhana untuk melindungi data dan uang ini akan membuat pengalaman berbelanja
online Anda menjadi aman dan terjamin.
Untuk menghindari trik penjahat dunia maya, baca postingan Kaspersky tentang cara mengenali penipu online.
Gunakan solusi keamanan andal yang secara otomatis mendeteksi dan memblokir situs phishing.
Berita Terkait
-
Apa itu Quick Commerce yang Semakin Digandrungi Orang Indonesia?
-
11 November Memperingati Hari Apa? Ini Kaitan Single Day dan Hari Belanja Online
-
Set Top Box Jadi Barang Paling Diburu Pembeli di Tokopedia
-
Siap-Siap Harbolnas di Tanggal Cantik, Begini 4 Cara Mudah Cek Keberadaan Paket
-
Lilla Hadirkan Ultimate Store Pertama yang Didesain Khusus untuk Para Ibu
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
57 Kode Redeem FF Terbaru 27 Oktober 2025: Ada Skin Crimson dan SG2 OPM
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 Oktober: Ada Icon 111-113 dan 200 Rank Up
-
Ambisi Besar Warner Bros: Film Minecraft Didorong Menangkan Piala Oscar!
-
6 Rekomendasi Smartwatch dengan GPS, Harga Murah di Bawah Rp1 juta
-
Jadwal Susulan TKA 2025 Jenjang SMA SMK Disiapkan
-
Gladi Bersih TKA SMA SMK Resmi Hari Ini, Cek Fakta Nilai dan Manfaat Masuk PTN
-
Bos Xiaomi Blak-blakan Ungkap Kenapa Harga HP Makin Mahal
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain OVR 110113 Sekarang
-
OpenAI Kenalkan Browser Pesaing Google, Namanya ChatGPT Atlas
-
Xiaomi 17 Air Segera Hadir, HP Tipis Pesaing iPhone Air dan Samsung Galaxy S25 Edge