Suara.com - Google mengeluarkan pernyataan tegas akan mengapus artikel-artikel yang diproduksi Kanada setelah pemerintahan tersebut memberlakukan aturan C-18.
Melalui halaman blog pribadinya, Google mengungkapkan bahwa RUU Bill C-18 Kanada itu tidak bisa dijalankan.
Sehingga, Google memutuskan untuk menghapus artikel-artikel yang diproduksi Kanada.
"Kami sekarang telah memberi tahu Pemerintah bahwa saat undang-undang tersebut berlaku, kami harus menghapus tautan ke berita Kanada dari produk Penelusuran, Berita, dan Penemuan kami di Kanada," tulis perusahaan raksasa mesin pencarian tersebut.
"C-18 juga akan membuat kami tidak dapat terus menawarkan Produk Pilihan Berita Google di Kanada," ditambahkannya.
Google pun memberikan penjelasan atas kotribusi yang sudah dilakukan selama ini terhadap media-media di Kanada.
"Kami sudah membayar untuk mendukung jurnalisme Kanada melalui program dan kemitraan kami - dan kami sudah jelas bahwa kami siap untuk berbuat lebih banyak," tulis pernyataan itu.
Sejak Pemerintah Kanada memperkenalkan C-18 tahun lalu, Google mengaku telah berusaha menjabarkan bahwa undang-undang yang tidak dapat diterapkan, dapat menyebabkan perubahan yang memengaruhi ketersediaan berita tentang produk Google di Kanada.
"Kami telah berhasil berkolaborasi dengan Pemerintah dan penerbit berita di seluruh dunia untuk tujuan bersama memperkuat industri berita, dan saat ini kami memiliki ribuan perjanjian yang saling menguntungkan dengan publikasi berita di seluruh dunia," beber Google.
Baca Juga: Google Umumkan akan Menghapus Gmail, Lakukan 5 Tindakan ini Segera!
Tidak hanya itu, dilansir laman Aljazeera, Jumat (30/6/2023), perusahaan induk Meta Platforms Inc juga melakukan hal yang sama.
Meta akan mengakhiri akses berita untuk pengguna Kanada di platformnya, termasuk Facebook dan Instagram, atas undang-undang baru tersebut.
"Hari ini, kami mengonfirmasi bahwa ketersediaan berita di Facebook dan Instagram untuk semua pengguna di Kanada akan dihentikan sebelum Undang-Undang Berita Online mulai berlaku," kata Meta dalam sebuah pernyataan setelah undang-undang tersebut diadopsi pada 22 Juni lalu.
Pemerintah Kanada telah membela RUU C-18, yang diharapkan mulai berlaku dalam enam bulan, sebagai bagian dari upayanya untuk memastikan “pembagian pendapatan yang adil antara platform digital dan outlet berita”.
Undang-undang tersebut menguraikan aturan untuk memaksa platform online menegosiasikan kesepakatan komersial dan membayar penerbit berita untuk konten mereka.
Langkah ini mirip dengan undang-undang terobosan yang disahkan di Australia pada 2021.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah Rizal Ramli Mendapat Perlakuan Begini dari TNI, Video Ini Comot Artikel Suara.com dalam Konteks Salah
-
Cara Cek Riwayat Perjalanan Lewat Google Maps, Ikuti Langkah-langkahnya
-
Imbas Kebakaran Hutan di Kanada, Pandji Pragiwaksono: Langit New York Menyeramkan
-
Cara Memulihkan Cadangan Whatsapp dari Google Drive, Chatmu Pasti Kembali
-
Sempat Jadi Buronan Interpol, Polisi Tangkap Makelar Kasus yang Diduga Peras WN Kanada di Bali
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Bos Xiaomi Blak-blakan Ungkap Kenapa Harga HP Makin Mahal
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober 2025, Klaim Ribuan Gems dan Pemain OVR 110113 Sekarang
-
OpenAI Kenalkan Browser Pesaing Google, Namanya ChatGPT Atlas
-
Xiaomi 17 Air Segera Hadir, HP Tipis Pesaing iPhone Air dan Samsung Galaxy S25 Edge
-
Apple Disebut Batal Rilis iPhone 19 di 2027, Ada Apa?
-
Oppo Reno 15 Diprediksi Usung Dimensity 8450 dan Sensor Samsung 200 MP
-
Untuk Pertama Kalinya, Seri Game Halo Siap Menuju PS5
-
Skor AnTuTu iQOO Z10R: HP Murah dengan Dimensity 7360 dan RAM 12 GB
-
Video Viral Mobil MBG Angkut Genteng, Klarifikasi Kepala Sekolah Jadi Sorotan
-
4 Perangkat Xiaomi Bakal Dapat Update OS 5 Kali, Ada Tablet dan HP Midrange