Suara.com - Konflik Israel - Palestina ikut berdampak ke para perusahaan teknologi. Raksasa seperti Apple hingga Google ikut membuat kebijakan terbaru buntut konflik tersebut.
Google sendiri memutuskan untuk mematikan fitur lalu lintas live di aplikasi Google Maps khusus wilayah Gaza dan Israel. Juru bicara Google mengatakan kalau kebijakan itu dibuat demi melindungi warga lokal.
"Untuk sementara waktu kami menonaktifkan opsi untuk melihat kondisi lalu lintas secara langsung dan informasi aktivitas sibuk demi mempertimbangkan keselamatan warga lokal," kata juru bicara Google, dikutip dari Engadget, Rabu (25/10/2023).
Sama dengan Google, Apple juga mematikan fitur serupa untuk aplikasi peta buatannya, yang dikenal sebagai Apple Maps.
Kendati begitu pengguna Google Maps masih bisa melihat fitur lain seperti kondisi rute hingga estimasi waktu kedatangan (Estimated Time of Arrival alias ETA) untuk melihat kondisi lalu lintas di sekitarnya.
Namun kondisi macet secara real-time tetap tidak bisa dilihat. Tapi belum ada informasi apakah Apple juga melakukan kebijakan serupa untuk layanan peta digitalnya.
Langkah ini dilakukan kedua perusahaan tepat sebelum serangan militer jalur darat Israel ke jalur Gaza. Diketahui Israel bakal mengerahkan puluhan ribu pasukan untuk merebut wilayah tersebut.
Sumber lain dari Bloomberg menyebut kalau Google mematikan fitur di Google Maps itu atas dasar dari perintah pasukan Israel. Dugaannya, fitur lalu lintas real-time itu dapat memberitahu pergerakan pasukannya kepada Hamas, lawan dari Israel.
Ini bukan kali pertama Google mematikan fitur di aplikasinya gegara konflik. Sebelumnya mereka sudah melakukan di tahun 2022, di mana lalu lintas real-time wilayah Ukraina tidak bisa diakses.
Baca Juga: Momen Presiden AS Joe Biden Ngaku Zionis Meski Tidak Punya Darah Yahudi
Alasannya pun sama. Google ingin melindungi warga lokal dari gempuran pasukan Rusia yang invasi ke Ukraina.
Berita Terkait
-
Momen Presiden AS Joe Biden Ngaku Zionis Meski Tidak Punya Darah Yahudi
-
Capres Prabowo Ajak Pendukungnya Berdoa untuk Rakyat Palestina
-
Kasus Dugaan Monopoli Internet Google Meluas ke Berbagai Negara
-
Situasi Mencekam Gaza: Rumah Sakit Kolaps, Pasien Tak Terurus dan Jasad Anak-anak Bergelimpangan
-
MK Jadi Mahkamah Keluarga, Begini Cara Ganti Nama Tempat di Google Maps
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Redmi 15C 5G Resmi, HP Murah Xiaomi dengan Kamera 50MP dan Baterai 6.000 mAh
-
Samsung Galaxy A17 4G Masuk Indonesia, HP Rp 2 Jutaan dengan Kamera 50MP
-
Meta Ray-Ban Display: Kacamata Pintar Calon Pengganti Smartphone, Cukup Kontrol dari Tangan
-
Ray-Ban Meta 2 Resmi Dirilis, Kacamata Pintar Bisa Rekam Video 3K
-
Oppo Siapkan ColorOS 16, Kapan Tanggal Rilis Resminya?
-
53 Kode Redeem FF Hari Ini 18 September 2025, Klaim Evo Gun hingga Skin Scar Megalodon
-
Redmi K90 Kantongi Sertifikasi Anyar, Ungkap Teknologi Pengisian Daya Ini
-
Deretan iPhone Paling Worth It di September 2025: Harga Terjangkau, iOS Mumpuni
-
14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 18 September 2025, Klaim Gems hingga Pemain OVR 111
-
Cara Buat Wallpaper 3D di iOS 26, Ubah Lock Screen iPhone Jadi Android