Suara.com - Kondisi rumah sakit dan pelayanan kesehatan di wilayah Gaza, Palestina nyaris lumpuh akibat gelombang pasien yang terus bertambah hingga detik ini. Sementara, persediaan obat dan perlengkapan medis sangat terbatas.
Salah seorang dokter ortopedi, Nidal Abed menuturkan, ia harus menghadapi berbagai situasi memilukan. Salah satunya ketika pasien harus menjalani operasi tanpa anestesi dan yang lebih menyedihkan lagi adalah melihat wajah-wajah pucat pasien yang menunggu giliran mereka.
Saat diwawancara oleh Associated Press, ia mengaku merawat siapa saja yang ia temui di lokasi tersebut baik yang berada di lantai, lorong RS, halaman hingga kamar pasien yang seharusnya memuat dua pasien dan kini harus digunakan lebih dari sepuluh pasien.
Pada salah satu video yang beredar di media sosial bahkan menunjukkan seorang pria yang membawa potongan tubuh anaknya ke rumah sakit. Ia berharap agar tubuh sang anak bisa dijahit kembali untuk kemudian dikuburkan secara layak.
Sementara, video lain menunjukkan seorang staf ambulance yang memerlihatkan jasad anak tidak utuh karena terkena serangan yang dilancarkan Israel.
Ia terus berusaha memanfaatkan apa pun yang bisa dia temukan dari sisa-sisa stok obat dan peralatan medis, termasuk menggunakan pakaian untuk perban, cuka sebagai antiseptik, dan bahkan jarum jahit untuk prosedur bedah, dikutip pada Rabu (25/10/2023).
Konflik antara milisi Hamas Palestina dan militer Israel sejak tanggal 7 Oktober lalu memberi dampak yang sangat memilukan, terutama kepada mereka warga sipil.
Warga sipil yang hanya menginginkan perdamaian jadi korban yang paling parah. Bahkan, akses rumah sakit kini sangat terbatas karena kekurangan pasokan air bersih, dan stok barang-barang dasar untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah infeksi telah sangat terkuras.
Bahan bakar untuk generator rumah sakit juga telah habis, memaksa beberapa rumah sakit untuk menggunakan senter saat melakukan operasi.
Baca Juga: Innalillahi 5.182 Warga Palestina Tewas Atas Serangan Israel Sejak 7 Oktober 2023 Lalu
Hal ini disebabkan karena Israel memutus jaringan listrik hingga internet ke wilayah itu. Dampaknya, para dokter kesulitan melakukan tugasnya.
Paramedis bahkan terpaksa menggunakan jarum jahit untuk menjahit luka,. Hal ini tentu sangat berbahaya dan mengancam nyawa.
Kekurangan implan ortopedi bahkan memaksa para dokter untuk menggunakan sekrup yang tidak sesuai dengan tulang pasien. Situasi ini menempatkan para pasien dalam kondisi yang sangat sulit dan mengkhawatirkan.
Berita Terkait
-
Ramai Seruan Boikot Sejumlah Merek yang Dukung Israel, Pakar Minta Hati-hati
-
Cerita Ayah Gigi Hadid yang Keluarganya Bantu Pengungsi Yahudi, Setelahnya Malah Diusir dari Rumah Sendiri!
-
Sudah Lebih 5 Ribu Warga Palestina Tewas Diserang Tentara Israel
-
Update Terkini Perang Israel Vs Hamas: 5.182 Warga Palestina Gugur Jadi Korban
-
Innalillahi 5.182 Warga Palestina Tewas Atas Serangan Israel Sejak 7 Oktober 2023 Lalu
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf