Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi memberikan restu apabila TikTok Shop ingin kembali beroperasi di Indonesia. Namun TikTok harus mengikuti syarat dan ketentuan yang berlaku di Tanah Air.
Menurut Menkominfo, selama ini Indonesia selalu membuka kesempatan untuk semua pihak yang ingin beroperasi di Indonesia. Hal itu pun berlaku juga untuk TikTok Shop, asalkan platform asal China itu memperjelas statusnya apakah ingin menjadi aplikasi media sosial atau platform e-commerce.
"Kita ini, Indonesia ini, kan membuka kesempatan kepada siapapun untuk berusaha, selama mengikuti peraturan dan perundangan yang berlaku. Di kita bahwa TikTok Shop ingin berbisnis e-commerce di Indonesia, ya kita persilakan. Asal terjadi pemisahan platform," beber dia dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Kamis (2/11/2023).
"Kalau dia (izinnya sebagai) social media, ya social media. Kalau dia (izinnya) e-commerce, ya e-commerce," katanya lagi.
Dia pun mempersilakan platform lain seperti YouTube, Meta (Facebook, Instagram, atau WhatsApp) jika ingin menjalankan bisnis e-commerce di Indonesia. Asalkan, mereka harus mengikuti syarat yang sudah diterapkan.
"Ini kan iklim usaha, harus kita buka untuk semua pihak-pihak yang ingin menjalankan bisnis di Indonesia. Kita kan harus membuka diri. Tetapi yang tadi soal YouTube, Meta, TikTok Shop segala macam, yang penting entitasnya harus dipisahkan. Kalau dia sosial media ya sosial media, e-commerce ya e-commerce," urai Budi Arie.
Dia mencontohkan kalau platform seperti Facebook dan TikTok itu berstatus sebagai media sosial. Sementara untuk e-commerce, pemain di sana adalah Tokopedia hingga Shopee.
Ditegaskan lagi, status media sosial dan e-commerce ini sudah seharusnya dipisahkan. Budi Arie menilai kalau itu mencegah monopoli buat aplikasi tertentu.
Budi Arie pun membantah kalau peraturan soal pemisahan e-commerce dan media sosial ini berpengaruh besar pada ekonomi digital Indonesia. Sebaliknya, regulasi itu justru membuka partisipasi ekosistem lebih luas.
Baca Juga: Sukses Capai Orbit, Kominfo Beberkan Manfaat Satelit Satria untuk Indonesia
"E-commerce juga kita tumbuh, media sosial kita juga terus tumbuh. Pengguna kita makin banyak kan?" katanya.
Budi Arie percaya kalau di masa depan e-commerce berperan penting untuk ekonomi digital Indonesia. Maka dari itu, pemerintah sudah seharusnya bertugas untuk mengatur supaya ekosistem menjadi lebih sehat.
"Tugas kami pemerintah, rezim ini kan sudah bukan melarang larang, tapi mengatur mereka supaya sehat. Supaya enggak berpihak. Siapapun berkompetisi saja secara sehat," tandasnya.
Sebelumnya Pemerintah secara resmi melarang social commerce tersebut untuk melakukan aktivitas berjualannya di platform media sosial.
Hal tersebut dikatakan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan usai mengikuti rapat terbatas uang digelar Jokowi di Istana Negara, Jakarta Senin (25/9/2023).
Zulhas sapaan akrabnya mengatakan larangan itu akan tertuang dalam revisi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50 Tahun 2020 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik.
Berita Terkait
-
Sukses Capai Orbit, Kominfo Beberkan Manfaat Satelit Satria untuk Indonesia
-
Menteri Kominfo Pastikan Netral di Pemilu 2024, Ada Satgas Antihoaks
-
Tanggapan Arya Saloka Usai Dihujat Balik ke Setelan 'Pabrik' saat Joget TikTok: Iron Man?
-
Gadis Curhat Ditolak Kerja Karena Wajah Berjerawat, Sempat Kena Sindir HRD
-
Izin Jokowi Turun, Kejagung Segera Periksa Anggota BPK Achsanul Qosasi Di Kasus BTS Kominfo
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
52 Kode Redeem FF Terbaru 17 Desember 2025, Ada MP40 Cobra dan Bundle Anniversary Gratis
-
27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Desember 2025, Klaim Kartu Glorious dan Rank Up Gratis
-
Render Anyar Motorola Edge 70 Ultra: Ada Varian Carbon dan Martini Olive
-
Ubisoft Akuisisi Game MOBA Milik Amazon, Kreator Rainbow Six Siege Kembali
-
HP Murah Realme Narzo 90 Debut: Desain Mirip iPhone, Usung Baterai 7.000 mAh
-
4 Tablet RAM 8 GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking Kerja Harian
-
iQOO Tancap Gas Sepanjang 2025, Siap Jadi Penentu Arah Smartphone Berperforma Tinggi di 2026
-
5 HP Spek Dewa Diskon Besar Desember 2025: Cocok Buat Game Berat dan Fotografi
-
Registrasi SIM Card Pakai Face Recognition Mulai 2026, Operator Seluler Klaim Siap Tempur
-
Pakai Snapdragon 6 Gen 3, Segini Skor AnTuTu Redmi Note 15 5G Global