Suara.com - Produsen chip asal Amerika Serikat, Intel berulang kali mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para karyawannya demi efisiensi. Kini laporan terbaru menyebut Intel akan memecat para pegawainya per 31 Desember 2023 besok.
PHK Intel ini akan berdampak pada 235 karyawan yang berada di fasilitas penelitian dan pengembangan di Folsom, California, Amerika Serikat. PHK ini akan berlangsung bertahap selama dua minggu.
Juru bicara Intel menyebut kalau keputusan PHK ini jadi salah satu upaya untuk mempercepat inisiatif strateginya sekaligus efisiensi biaya.
"Intel berupaya mempercepat strateginya sekaligus mengurangi biaya melalui berbagai inisiatif, termasuk pengurangan beberapa tempat kerja khusus bisnis dan fungsi di seluruh perusahaan," katanya, dilansir dari India Today, Selasa (26/12/2023).
Perkembangan ini sejalan dengan strategi Intel yang diumumkan tahun lalu. Perusahaan mengaku ingin mengurangi biaya sebesar sekitar 10 miliar Dolar AS atau Rp 154 triliun pada tahun 2025.
Kebijakan efisiensi biaya ini mencakup kombinasi antara PHK, pengurangan jam kerja, dan potensi divestasi. Intel sendiri mempekerjakan lebih dari 13.000 orang di seluruh California.
PHK gelombang pertama
Agustus 2023 kemarin, Intel dilaporkan telah memecat sebagian karyawannya di Amerika Serikat. PHK ini berdampak ke para pegawai yang bekerja di berbagai divisi seperti pengembangan software graphics processing unit (GPU), software sistem, pemasaran produk, dan lainnya.
PHK Intel di Agustus lalu setidaknya berdampak pada 140 orang di AS. Rincinya, 89 karyawan dari kampus R&D Folsom dan 51 sisanya dari San Jose, California.
Berbicara tentang rincian lebih lanjut, sepuluh insinyur pengembangan perangkat lunak GPU, delapan insinyur pengembangan perangkat lunak sistem, enam insinyur perangkat lunak cloud, enam insinyur pemasaran produk, dan enam insinyur desain sistem-on-chip, serta yang lainnya, diminta untuk keluar oleh perusahaan.
Baca Juga: Badai Belum Usai, 30.000 Karyawan Google Terancam PHK Gegara AI
Di sisi lain, Intel juga berencana untuk menjual kantornya yang berlokasi di Bengaluru, India. Alasannya, perusahaan prosesor itu ingin menerapkan model kerja hybrid alias paduan WFH dan WFO.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
Terkini
-
Gojek Jamin Layanan Tetap Normal di Tengah Demo Ojol Besar-Besaran! Ini Kata Mereka
-
59 Kode Redeem FF Terbaru 17 September: Dapatkan Gloo Wall, SG2, dan Emote Gratis
-
BombasTri dari Tri Kasih Kamu Kesempatan Menang Ganda!
-
Video Promosi Beredar, Ini Fungsi Layar Sekunder pada Xiaomi 17 Pro
-
Kumpulan Prompt Foto Nuansa Bunga ala Model Pro di Gemini AI agar Terlihat Realistis
-
7 Rekomendasi HP Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo September 2025
-
Cobain Laptop AI Lenovo di MRT! Bikin Itinerary Sampai Main Guitar Hero, Semua Bisa!
-
Walkot Prabumulih Arlan dari Partai Apa? Viral Punya 4 Istri, Kini Heboh Kasus Kepsek
-
Fitur-fitur SIASN 2025: Update Terbaru untuk Manajemen Pegawai
-
Samsung Galaxy S25 FE Resmi, HP Premium Versi Murah Harga Mulai Rp 10 Jutaan