Suara.com - Google memperingati Hari Bumi 2024 yang jatuh pada 22 April melalui doodle yang muncul di halaman utama mesin pencarian.
Saat pengguna mengakses Google penelusuran, Google doodle halaman awal akan menampilkan enam foto unik keindahan alam yang diambil dari atas. Jika diperhatikan dengan seksama, masing-masing keanekaragaman hayati di Bumi itu memiliki bentuk yang mempresentasikan kata Google.
Selain itu, Google pun berharap agar doodle ini dapat mengingatkan manusia akan pentingnya melindungi keindahan alam untuk generasi mendatang.
Berikut ini masing-masing foto yang digunakan Google:
- G: Kepulauan Turks dan Caicos. Pulau-pulau tersebut merupakan rumah bagi kawasan keanekaragaman hayati yang penting dengan upaya konservasi yang bertujuan untuk mengatasi tantangan lingkungan yang sedang berlangsung, termasuk melindungi sumber daya alam dan terumbu karang serta memulihkan spesies yang terancam punah seperti iguana batu di Kepulauan Turks dan Caicos.
- O: Taman Nasional Scorpion Reef, Meksiko. Taman ini juga dikenal sebagai Arrecife de Alacranes, merupakan terumbu karang terbesar di selatan Teluk Meksiko dan cagar biosfer UNESCO. Kawasan perlindungan laut berfungsi sebagai perlindungan bagi kompleks karang dan beberapa spesies burung dan penyu yang terancam punah.
- O: Taman Nasional Vatnajökull, Islandia. Didirikan sebagai taman nasional pada 2008 setelah puluhan tahun melakukan advokasi, Situs Warisan Dunia UNESCO ini melindungi ekosistem di dalam dan sekitar gletser terbesar di Eropa. Perpaduan gunung berapi dan es glasial menghasilkan lanskap dan flora langka.
- G: Taman Nasional Jaú, Brasil. Juga dikenal sebagai Parque Nacional do Jaú, ini adalah salah satu cagar hutan terbesar di Amerika Selatan dan Situs Warisan Dunia UNESCO. Terletak di jantung hutan hujan Amazon, hutan ini melindungi sejumlah besar spesies, termasuk margay, jaguar, berang-berang raksasa, dan manatee Amazon.
- L: Tembok Hijau Besar, Nigeria. Dimulai pada 2007, inisiatif yang dipimpin oleh Uni Afrika ini memulihkan lahan yang terkena dampak penggurunan di seluruh Afrika, menanam pohon dan tumbuh-tumbuhan lainnya sambil menerapkan praktik pengelolaan lahan berkelanjutan. Hal ini juga memberikan peningkatan peluang ekonomi, ketahanan pangan, dan ketahanan iklim bagi masyarakat dan komunitas di wilayah tersebut.
- E: Cagar Alam Kepulauan Pilbara, Australia. Terletak di salah satu Cagar Alam Pulau Pilbara, salah satu dari 20 cagar alam di Australia yang membantu melindungi ekosistem yang rapuh, habitat alami yang semakin langka, dan sejumlah spesies yang terancam atau hampir punah.
Saat ini, lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia memperingati Hari Bumi, sebuah pengingat untuk mempraktikkan kebiasaan berkelanjutan sepanjang tahun dan untuk melanjutkan upaya yang diperlukan untuk menghemat air, listrik, dan sumber daya lainnya.
Hari Bumi sendiri diorganisir untuk pertama kalinya oleh Gaylord Nelson, seorang senator dan pemerhati lingkungan Amerika Serikat bersama dengan mahasiswa pascasarjana Universitas Harvard Denis Hayes.
Keduanya prihatin dengan kerusakan lingkungan di Amerika Serikat, khususnya setelah tumpahan minyak yang signifikan di Santa Barbara, California, pada 1969.
Pada 22 April 1970, 20 juta warga Amerika turun ke jalan di seluruh negeri untuk memprotes krisis lingkungan seperti polusi air, tumpahan minyak, kebakaran hutan, dan polusi udara. Protes tersebut mendapat perhatian luas dan menyebar dengan cepat ketika ratusan kota secara bertahap bergabung dengan gerakan tersebut, menjadikannya salah satu protes terbesar di dunia.
Tak hanya di Indonesia, Google doodle ini juga muncul hampir di seluruh dunia. Sebagaimana yang diketahui, ketika pengguna mengklik ikon Google doodle tersebut maka hasil penelusuran akan memperlihatkan semua artikel yang berkaitan dengan Hari Bumi.
Baca Juga: Cara Menggunakan Google Assistant untuk Mencari Lagu
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terupdate 6 Oktober: Raih Pemain 112-113 dan Hujan Gems
-
DJI Mini 5 Pro, Kamera Osmo Nano, dan Mic 3 Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 6 Oktober: Klaim Katana Dual Flame dan Grizzly Bundle
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Stabilizer Mulai Rp 1 Jutaan
-
Helldivers 2 Makan Banyak Ruang di PC Dibanding Konsol, Ini Penyebabnya
-
Luas Es Laut Antartika Catat Titik Terendah Ketiga dalam 47 Tahun
-
Heboh Jatuh di Cirebon! Ini Jadwal Hujan Meteor 2025 di Indonesia Tak Boleh Dilewatkan
-
7 Rekomendasi HP Gaming 1 Jutaan dengan Baterai Paling Awet Tahun 2025
-
Mending Beli iPhone 17 Air Atau iPhone 16e? Pilih Tipis Apa yang Murah?
-
4 Smartwatch Terbaik untuk Cek Tekanan Darah, Desain Stylish Mulai Rp2 Jutaan