Suara.com - Akun Gmail memuat banyak informasi penting dalam email dan pengguna harus memberikan tambahan lapisan keamanan untuk mengamankan akun agar tidak terkena hack atau diretas.
Tak hanya itu, akun Gmail bukan hanya sekadar Gmail. Itu mencakup semua layanan Google lain yang pengguna gunakan dengan login yang sama. Berikut ini lima cara untuk melindungi akun Gmail:
1. Aktifkan otentikasi dua faktor
Otentikasi dua faktor didasarkan pada dua langkah, yaitu masukkan kata sandi seperti biasa, dan layanan akan mengirimkan pesan teks ke ponsel dengan kode yang harus pengguna masukkan ke dalam layanan untuk mengakses akun.
Aktifkan ini di akun Google untuk meningkatkan keamanan akun. Pengguna juga dapat mengatur kunci sandi agar lebih mudah dan aman untuk login. Ini masih cukup baru tetapi cara kerjanya mirip dengan otentikasi dua faktor, tetapi tanpa kata sandi awal.
2. Alamat email pemulihan
Saat pengguna membuat akun Gmail atau Google baru, pengguna akan diminta untuk memberikan alamat email pemulihan. Gunakan alamat ini untuk memulihkan kata sandi yang terlupa dan menerima peringatan keamanan jika kata sandi pengguna berubah.
Jika pengguna tidak mengubah kata sandi, segera ambil tindakan untuk memulihkan akun Gmail. Ini adalah tanda cepat bahwa seorang peretas memiliki akses ke akun pengguna.
3. Pemulihan telepon
Baca Juga: Akun Gmail Diretas? Jangan Panik! Ini Cara Cepat Memulihkannya
Saat pendaftaran, Google juga meminta pengguna memberikan nomor telepon yang akan digunakan untuk pemulihan kata sandi. Saat pengguna mencoba memulihkan kata sandi, Google mengirimkan pesan teks berisi kode ke nomor yang disediakan, yang harus pengguna masukkan ke Gmail.
Masukkan kode yang benar untuk mengakses layar pengaturan ulang kata sandi. Jika tidak benar, minta kode lain.
4. Gunakan kata sandi yang lebih kuat
Sebagian besar pengguna meremehkan pemilihan kata pada password atau kata sandi. Idealnya, pengguna harus menggunakan kata sandi yang sulit ditebak, baik oleh manusia maupun komputer.
Disarankan agar pengguna menggunakan kata sandi yang terdiri dari huruf kapital, angka, hingga simbol tertentu. Hindari untuk menggunakan tanggal lahir sebagai kata sandi.
Kelemahan dari kata sandi yang lebih panjang adalah sulit untuk diingat, namun pengguna bisa menggunakan pengelola kata sandi tepercaya untuk mengelolanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
-
Menkeu Purbaya Punya Utang Rp55 Triliun, Janji Lunas Oktober
-
Ngeri Tapi Nagih! Ini Lho Alasan Psikologis Kenapa Kita Doyan Banget Nonton Film Horor
-
Daftar 46 Taipan yang Disebut Borong Patriot Bond Danantara, Mulai Salim, Boy Thohir hingga Aguan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
Terkini
-
Tablet Windows Murah untuk Akhir 2025, Ini 4 Pilihan Terbaiknya
-
Gegara Tarif Trump, Peluncuran Game Terminator 2D: No Fate Ditunda
-
15 Prompt Gemini AI Edit Foto Jadi Pemain Bola, Mendadak Jadi Bintang Lapangan
-
7 Rekomendasi Game PC Free to Play di Steam, Pilihan Terbaik September 2025
-
Adu Penjualan Xiaomi 17 vs iPhone 17 Series Tahap Awal, Siapa Pemenangnya?
-
Google Ubah Tampilan Logo G, Sentuhan Gradasi Bikin Makin Elegan
-
Siapa Ikhsan Katonde? Sebut Gibran Cuma Kursus Beberapa Bulan di Australia
-
57 Kode Redeem FF Terupdate 30 September 2025: Klaim Incubator Voucher, Bundle, dan Skin Gratis
-
Kode Redeem FC Mobile Terbaru 30 September 2025, Klaim 2.000 Gems hingga Nike Phantom 6
-
Lagi Viral, Ini Prompt Gemini AI Siap Pakai untuk Edit Foto Estetik Kena Angin di Jendela Mobil