Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengklarifikasi soal ide Dewan Media Sosial yang dianggap mengancam kebebasan berpendapat ataupun mengawasi konten di medsos.
Menkominfo menyebut ide pembentukan Dewan Media Sosial berasal dari UNESCO, sebuah Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"Dewan Media Sosial bukan ide dari pinggir jalan atau orang ngopi-ngopi, atau orang ngelantur, enggak. Dewan Medsos ini adalah rekomendasi dari UNESCO, di mana usulan Dewan Medsos ini sudah diberikan kepada kami, bahkan naskah akademik sudah 160 halaman, tentang Dewan Medsos di dunia," papar dia saat ditemui di acara Google AI untuk Indonesia Emas 2045 di Senayan, Jakarta, Senin (3/6/2024).
"Ini bukan sembarangan loh bahwa kami perlu melakukan kajian-kajian, langkah-langkah tentang pembentukan Dewan Medsos," lanjut Budi Arie.
Menkominfo menegaskan kalau Dewan Media Sosial bukan untuk mengawasi medsos. Nantinya organisasi ini akan melibatkan multistakeholder media sosial, yang juga dipastikan dia sebagai lembaga independen.
"Ini kerja sama koalisi lintas stakeholder, tokoh agama, masyarakat, akademisi. Jadi independen kayak Dewan Pers. Ini prinsipnya independen seperti Dewan Pers," timpal dia.
Ia melanjutkan, Dewan Media Sosial ini dibentuk agar menyelematkan para kreator konten Indonesia supaya tidak semena-mena. Namun Pemerintah menjamin Dewan Medsos tetap mendukung kemerdekaan pers dan kebebasan masyarakat untuk bersuara maupun berpendapat.
"Negara demokrasi, enggak usah khawatir, yang kontrol kan kalian semua. Orang Dewan Media Sosial dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat. Iya kan?" imbuhnya.
Menkominfo mencontohkan, peran Dewan Media Sosial ini akan menata ekosistem. Misalnya, mereka bisa melindungi anak-anak di ruang digital.
Baca Juga: Kominfo Gandeng Google untuk Basmi Judi Online, Klaim Punya Teknologi Canggih
"Kamu suka lihat kan di medsos ada anak di-bully di sekolahnya? Iya kan? Ini kan harus dilindungi. Sekarang yang gitu siapa yang harus lindungi?" urai dia.
Kendati begitu Dewan Media Sosial ini masih dalam tahap diskusi. Budi Arie belum menargetkan kapan lembaga tersebut dibentuk di Indonesia.
Namun ide ini sudah disosialisasikan ke beberapa platform media sosial seperti TikTok hingga Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Dewan Media Sosial dikhawatirkan jadi alat represi
Sebelumnya Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) mengomentari soal usulan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi terkait pembentukan Dewan Media Sosial (DMS).
"SAFEnet menilai bahwa pembahasan seputar DMS harus dilakukan secara berhati-hati," kata SAFEnet dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Jumat (31/5/2024).
Berita Terkait
-
Kominfo Gandeng Google untuk Basmi Judi Online, Klaim Punya Teknologi Canggih
-
Menkominfo pun Takut Ancaman AI, Diprediksi Bisa Gantikan Manusia
-
Menkominfo Budi Arie: Menyedihkan, Baru 30% ASN yang Siap Transformasi Digital
-
Polisi Bisa Blokir Internet, Koalisi Masyarakat Sipil Kecam RUU Polri
-
Pengusaha Bingung Polisi Bisa Blokir Internet lewat RUU Polri, Pertanyakan Peran Kominfo
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Di Balik Penjaga Gerbang Digital: Peran AI Detector Dalam Membangun Kepercayaan Daring
-
25 Tahun Teknologi Plasmacluster Sharp dari Laboratorium Osaka ke Rumah Jutaan Keluarga
-
5 Pilihan Smartwatch yang Cocok untuk Wanita Tangan Kecil, Mulai Rp100 Ribuan
-
BMKG Minta Waspada Cuaca Ekstrem: Potensi Gelombang Tinggi dan Siklon Tropis
-
Jelang Perilisan, POCO F8 Pro dan Ultra Muncul di Geekbench
-
Restrukturisasi Perusahaan, Pengembang Game Tomb Raider PHK Puluhan Karyawan
-
Susi Pudjiastuti Minta Wamenag Laporkan Gus Elham ke Polisi, Netizen Setuju
-
Anti Bingung, Ini Tips Membuka Presentasi PPT di PC dan Mac dengan Cepat
-
Vivo X500 Diprediksi Bawa Baterai Jumbo, Kapasitas hingga 7.000 mAh
-
Trailer Beredar, Red Dead Redemption Bakal Tersedia di iOS, Android, dan Switch 2