Suara.com - China menjadi satu-satunya negara di dunia yang lolos dari teror blue screen atau blue screen of death (BSOD) yang terjadi beberapa waktu lalu. Alasan negara ini lolos rupanya cukup sederhana yaitu pengembangan sistem IT dari perusahaan-perusahaan lokal.
Sebelumnya, blue screen of death terjadi dan menyerang nyaris seluruh perangkat Windows di dunia. Hal ini disebabkan oleh update CrowdStrike yang dilakukan.
Dilansir dari BBC, teror blue screen akibat CrowdStrike ini tidak berlaku di China. Pasalnya, negara tersebut cukup jarang menggunakan CrowdStrike. Selain itu, China bukanlah negara yang bergantung pada layanan-layanan Microsoft.
Beberapa perusahaan teknologi asal China seperti Alibaba, Tencent hingga Huawei sudah mandiri dan menciptakan sistem IT buatannya sendiri. Sejumlah sistem IT garapan Amerika sudah tidak lagi digunakan.
Hal ini berkaitan dengan keputusan Amerika memberi layanan produk China untuk dijual dan menggunakan produk-produk dari negara tersebut. Pemerintah Amerika beralasan jika hal ini karena ancaman keamanan siber dari perusahaan China.
Laporan BBC menyebut jika teror blue screen di China ini hanya dikeluhkan oleh perusahaan yang berasal dari luar China dan tidka menggunakan sistem IT lokal buatan negara tersebut.
Sejak terlibat dalam konflik serius dengan Amerika, China memutuskan untuk mandiri dan beralih ke sistem IT lokal yang dikembangkan oleh negara tersebut. China disebut-sebut sedang berusaha untuk mengganti seluruh teknologi asing dengan teknologi lokal di tahun 2027 mendatang.
Sebelumnya, teror blue screen terjadi nyaris di seluruh dunia kecuali China. Teror ini mengancam pengguna Windows di beberapa layanan publik dan pribadi. Karena hal tersebut, aktivitas di bandara, lembaga penyiaran hingga layanan kesehatan mengalami gangguan serius.
Baca Juga: Usai Insiden Laptop Blue Screen Massal, Saham Microsoft dan CrowdStrike Anjlok
Berita Terkait
-
Berapa Gaji Kombes Dodi Darjanto? Polisi yang Minta Maaf Usai Tolak Diwawancarai Pakai HP China
-
Serba-serbi Crowdstrike Bikin Windows di Seluruh Dunia Blue Screen, Ini Penyebabnya dan Dampaknya
-
Jembatan Runtuh dan Banjir Bandang Melanda China, Puluhan Orang Tewas dan Hilang
-
CEO CrowdStrike Mengais Maaf Usai Laptop Blue Screen Massal, Pemulihan Lama?
-
Dikecam Usai Tolak Diwawancarai Jurnalis Pakai HP China, Berapa Kekayaan Kombes Dodi Darjanto?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
5 Rekomendasi HP Murah Baterai 6000 mAh untuk Ojek Online dan Kerja Lapangan, Bye Lowbatt
-
27 Kode Redeem FC Mobile 17 Desember 2025: Sikat Hazard 115 dan Paket Festive Fixtures
-
LG Hadirkan Solusi Display dan HVAC Berbasis AI dan Hemat Energi, Demi Genjot Sektor B2B
-
7 HP dengan Kamera Leica Terbaik 2025, Hasil Foto Premium Bak Profesional
-
5 Rekomendasi HP Murah Spek Dewa untuk Lansia: RAM Lega, Layar Besar
-
5 Rekomendasi HP untuk Content Creator 2025: Kamera Tajam, Performa Ngebut
-
TikTok Perkuat Keamanan Platform Sepanjang 2025, Fokus Lindungi Remaja
-
50 Kode Redeem FF Terbaru 16 Desember 2025, Klaim Skin Langka dan Bundle Winterlands Gratis
-
25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 16 Desember 2025, Ada Paket Record Breaker dan 1.000 Gems
-
Hasil Timnas MLBB di SEA Games 2025: Men dan Women Kalah dari Filipina, Raih Perunggu