Suara.com - Telegram diam-diam menghapus bahasa dari halaman Tanya Jawab yang mengatakan bahwa obrolan pribadi dilindungi dan terkait cara Telegram memproses permintaan apa pun yang terkait dengannya. Perubahan tersebut terjadi hampir dua minggu setelah CEO Telegram, Pavel Durov, ditangkap di Perancis karena diduga membiarkan aktivitas kriminal berlangsung tanpa hambatan di aplikasi perpesanan tersebut.
Menanggapi perubahan itu, juru bicara Telegram Remi Vaughn mengatakan bahwa kode sumber aplikasi tersebut tidak berubah.
"Obrolan pribadi juga masih bersifat pribadi, meskipun Anda selalu dapat melaporkan obrolan masuk baru kepada moderator dengan menggunakan Blokir > Laporkan. Siapa pun dapat memeriksa kode sumber terbuka Telegram dan melihat tidak ada perubahan," tulis Vaughn dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The Verge pada Sabtu (7/9/2024).
Sebelumnya, Durov mengeluarkan pernyataan publik pertamanya sejak penangkapannya pada Jumat (6/9/2024) dan berjanji untuk lebih memoderasi konten di platform tersebut.
"Peningkatan jumlah pengguna Telegram yang tiba-tiba menjadi 950 juta menyebabkan kesulitan yang membuat para penjahat lebih mudah menyalahgunakan platform kami. Itulah sebabnya saya menjadikannya tujuan pribadi saya untuk memastikan kami meningkatkan berbagai hal secara signifikan dalam hal ini. Kami telah memulai proses itu secara internal, dan saya akan segera membagikan detail lebih lanjut tentang kemajuan kami kepada Anda," tulis Durov dalam pernyataan yang dibagikan salurannya.
Terpantau, beberapa perubahan tersebut tampaknya sudah berlaku. Halaman Tanya Jawab perusahaan telah berubah dalam 24 jam terakhir. Salah satunya memiliki judul "Ada konten ilegal di Telegram. Bagaimana cara menghapusnya?"
Sebelumnya, tanggapan Telegram atas pertanyaan tersebut berbunyi, "Semua obrolan Telegram dan obrolan grup bersifat pribadi di antara para pesertanya. Kami tidak memproses permintaan apa pun yang terkait dengannya."
Namun setelah diubah, tanggapan perusahaan diganti dengan, "Semua aplikasi Telegram memiliki tombol 'Laporkan' yang memungkinkan Anda menandai konten ilegal untuk moderator kami," diikuti dengan petunjuk tentang cara melaporkan pesan.
Perubahan halaman Tanya Jawab Telegram hanya memperjelas cara melaporkan konten di platform tersebut, termasuk melalui DSA. Namun, saluran pers Telegram tidak segera menanggapi pertanyaan tentang bahasa yang dihapus terkait dengan apa atau bagaimana cara menangani permintaan tersebut.
Baca Juga: Profil Pavel Durov, CEO Telegram Diciduk Polisi di Prancis
Penangkapan CEO Telegram sendiri terjadi setelah otoritas Perancis mengeluarkan dakwaan awal yang mengatakan bahwa platform pengiriman pesan tersebut digunakan untuk mendistribusikan konten elecehan seksual anak dan perdagangan narkoba.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
Terkini
-
Baterai iPhone 17 Ternyata Masih Kalah dari HP Murah Samsung
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah untuk Pelajar yang Hobi Fotografi
-
Apple Watch SE 3 Resmi: Debut Jam Tangan 'Murah' Setelah 3 Tahun Absen
-
3 HP Huawei Terbaik Punya Performa Andal dengan Kamera Jernih
-
Dari Meja Kerja ke Medan Tempur: Cara Bikin Miniatur AI Edisi Perang yang Epik
-
Apple Watch Ultra 3: Jam Tangan Seharga iPhone dengan Konektivitas Satelit dan 5G
-
Hasil Miniatur AI Jelek? Jangan Salahkan AI-nya! Kunci Utamanya Ada di Foto Pilihanmu
-
iPhone 17 Dipastikan Masuk Indonesia Bulan Depan
-
Huawei Pura 80 Ultra Harga Berapa? Kameranya Bikin iPhone Insecure
-
Siap Debut di Indonesia, Huawei Pura 80 Diklaim Jadi HP dengan Kamera Terbaik Versi DXOMARK