Suara.com - Penemuan terbaru para ilmuwan menyebut jika sumbu Bumi mendadak bergeser sebanyak 31,5 inci akibat ulah manusia. Hal ini menyebabkan ekstraksi besar-besaran pada air di dalam tanah yang membuat sumbuh Bumi menjadi miring.
Dalam Surat Penelitian Geofisika yang diungkap baru-baru ini, para ilmuwan mengaitkan pergeseran sumbu Bumi ini dengan redistribusi air dari cadangan bawah tanah ke lautan.
Dilansir dari Earth.com, hanya dalam waktu kurang dari 2 dekade, penggunaan air tanah sudah mempengaruhi kemiringan Bumi hingga 31,5 inci atau setara dengan 80,01 cm.
Sumbu Bumi yang kian bergeser ini merupanya respon terhadap aktivitas manusia sehingga berdampak pada permukaan laut, sistem iklim dan rotasi planet. Redistribusi air tanah menjadi salah satu penyebab besar kondisi ini terjadi.
Dalam penelitiannya, para ilmuwan menyebut pemompaan air tanah memberi pengaruh yang besar sehingga mampu mengubah mekanika planet dengan cara yang baru dipahami.
Ekstrasi besar-besaran air tanah ini paling banyak terjadi di area Amerika Utara dan India yang memang sangat bergantung pada cadangan air di bawah tanah. Hal ini digunakan untuk kebutuhan pertanian, air minum dan industri.
Air yang digunakan ini memang mengalir ke sungai dan mencapai lautan. Hal tersebut yang kemudian menjadi penyebab kenaikan permukaan laut. Kondisi tersebut kian parah karena terjadinya lapisan es yang mencair hingga mendorong permukaan laut menjadi lebih tinggi.
Salah satu bahaya yang mengancam dari sumbu Bumi yang kian bergesar ini mempengaruhi perubahan iklim dan waktu, rotasi Bumi hingga rotasi planet lainnya. Lebih lanjut, penelitian terus dilakukan guna memahami kondisi sumbu Bumi yang bergeser ini.
Baca Juga: Review Novel 'Selena', Mengungkap Identitas Guru Matematika yang Misterius
Berita Terkait
-
Menggali Makna Kehidupan dalam Buku Seni Tinggal di Bumi Karya Farah Qoonita
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
-
Misteri Lubang Gravitasi di Samudera Hindia Akhirnya Terpecahkan!
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
Mandatalam Earth Run 2024: Lari Menuju Bumi yang Hijau Run For Earth" di Podomoro Park, Bandung
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Realme Hidupkan Kembali TechLife! Pad Plus 12 LTE, Tablet Murah dengan Spek Gahar
-
iQOO 15 Resmi Meluncur, HP Flagship Killer Harga Rp9 Jutaan
-
Pongo 755 Resmi Meluncur: Laptop Gaming RTX 50 Series Mulai Rp 15 Jutaan!
-
Football Manager Kerja Sama dengan FIFA, Hadirkan Fitur Piala Dunia Resmi
-
4 Aplikasi Mengukur Tinggi Badan dengan Hasil Akurat bagi Pengguna HP Android
-
GoTo Ungkap Strategi Rahasia! Dukung Penuh Prabowo Demi Jutaan Keluarga Indonesia!
-
24 Kode Redeem FF 21 Oktober 2025, Token Spesial dan Skin Senjata Legendaris Siap Diklaim
-
Apa Itu Digital Hoarding dan Bagaimana Ciri-cirinya?
-
Viral! Serah Terima Rp 13,2 T, Netizen Malah Salfok, Jaksa Agung Burhanuddin Dikira Mas Adam
-
11 Kode Redeem FC Mobile 21 Oktober 2025, Klaim Pemain OVR 110-113 dan Skin Nike Phantom Low 6