Suara.com - Ternyata ini alasan mengapa bintang berkelap-kelip namun planet tidak. Pada dasarnya, ada pengaruh atmosfer serta sifat bintang dan planet itu sendiri.
Jika Anda melihat ke luar jendela pada malam yang cerah, maka Anda akan melihat bintang-bintang berkelap-kelip. Namun, tidak semua yang terlihat seperti bintang itu berkelap-kelip di langit malam, terutama planet-planet.
Sebagai orang bumi, ada lima planet yang terlihat dengan mata telanjang di langit. Kelimanya adalah Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, dan Saturnus.
Dari kelima planet di atas, Venus dan Merkurius menjadi dua di antara yang tidak menyimpang terlalu jauh dari posisi Matahari.
Hal tersebut karena orbitnya berada di dalam orbit Bumi, jadi Anda akan menemukan keduanya di timur atau barat tergantung di mana mereka dan Bumi berada dalam orbitnya masing-masing.
Tiga planet lainnya semuanya lebih jauh dari Matahari daripada Bumi, sehingga mereka dapat mencapai zenit, titik tertinggi di langit, namun planet ini bisa ditemukan dan dilihat di sekitar ekliptika.
Jika di langit ada bintang dan planet, lalu mengapa hanya bintang yang bisa berkelip-kelip, sementara planet tidak? Berikut penjelasan yang dirangkum Suara.com dari iflscience.
Alasan mengapa planet tidak berkelip
Bintang berkelap-kelip karena atmosfer. Bahkan pada hari yang paling tenang, tanpa angin darat, akan ada gerakan dan turbulensi dalam jarak 100 kilometer (62 mil) antara tanah dan angkasa.
Baca Juga: Bertabur Planet, 5 Fenomena Langit Bisa Dilihat Mata Telanjang Sepanjang Januari 2025
Bintang sendiri merupakan benda langit yang memiliki cahaya sendiri alias menjadi sumber cahaya, sehingga turbulensi ini menggeser cahaya yang kita dapatkan dari bintang-bintang sedikit saja,
Inilah yang kemudian menyebabkannya berkelap- kelip. Sebab cahaya yang muncul dari bintang akan mengalami turbulensi sehingga yang dipancarkan tidak stabil seperti lampu namun berkelap-kelip.
Di sisi lain, panet mungkin tampak seperti titik-titik kecil di mata kita, tetapi keduanya cukup dekat sehingga sebenarnya merupakan cakram kecil.
Mengingat ukuran cakram yang memanjang, turbulensi atmosfer tidak terlalu memengaruhinya, sehingga cahayanya tampak tidak berkelap-kelip. Hal ini membuatnya sangat berbeda di langit dibandingkan dengan bintang.
Apa itu turbulensi atmosfer?
Turbulensi di atmosfer sebenarnya merupakan kelemahan utama astronomi berbasis darat dengan presisi tinggi.
Berita Terkait
-
Bertabur Planet, 5 Fenomena Langit Bisa Dilihat Mata Telanjang Sepanjang Januari 2025
-
NASA Temukan Planet Lebih Besar dari Bumi dengan Gas yang Diduga Hanya Diproduksi oleh Kehidupan
-
Apakah Lubang Hitam Terbentuk Sebelum Bintang?
-
Mengapa Bintang Memiliki Warna yang Berbeda-beda?
-
Warna Asli Matahari Ternyata Bukan Kuning! Fakta Mengejutkan Terungkap
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Netizen Bandingkan Runtuhnya Al Khoziny dan Sampoong: Antara Dibela vs Dipenjara
-
Viral Gerakan 'Kami Bersama Kiai Al Khoziny': Tuai Pro dan Kontra
-
Spesifikasi Poco M7 yang Masuk Indonesia 10 Oktober, Punya Baterai 7.000 mAh
-
17 Kode Redeem FC Mobile Terupdate 6 Oktober: Raih Pemain 112-113 dan Hujan Gems
-
DJI Mini 5 Pro, Kamera Osmo Nano, dan Mic 3 Resmi Masuk Indonesia, Ini Harganya
-
54 Kode Redeem FF Terbaru 6 Oktober: Klaim Katana Dual Flame dan Grizzly Bundle
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Stabilizer Mulai Rp 1 Jutaan
-
Helldivers 2 Makan Banyak Ruang di PC Dibanding Konsol, Ini Penyebabnya
-
Luas Es Laut Antartika Catat Titik Terendah Ketiga dalam 47 Tahun
-
Heboh Jatuh di Cirebon! Ini Jadwal Hujan Meteor 2025 di Indonesia Tak Boleh Dilewatkan