Suara.com - Sebuah asteroid sebesar Patung Liberty yang berpotensi menghancurkan sebuah kota diperkirakan bisa menabrak Bumi dalam beberapa tahun mendatang.
Asteroid yang diberi nama 2024 YR4 ini pertama kali terdeteksi pada Desember lalu, dan kini para ilmuwan tengah menyusun strategi untuk menghadapinya.
Dilansir dari UNILAD, NASA telah mengambil langkah darurat dengan memberikan akses kepada tim astronom internasional untuk menggunakan James Webb Space Telescope (JWST) guna mengukur dimensi asteroid tersebut.
Dengan data ini, para ilmuwan berharap bisa menghitung potensi dampak jika asteroid benar-benar menghantam Bumi, termasuk perkiraan lokasi tumbukan.
Menurut Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA, kemungkinan asteroid ini menabrak Bumi pada tahun 2032 adalah 1 banding 43, atau sekitar 2,3 persen. Angka ini meningkat dibandingkan prediksi awal yang hanya 1 banding 83, menimbulkan kekhawatiran bahwa peluang tumbukan bisa terus meningkat.
Astrofisikawan Dr. Robin George Andrews, dalam utas Twitter-nya, menyoroti keberhasilan Double Asteroid Redirection Test (DART)—misi pertama yang berhasil mengubah lintasan asteroid dengan menabrakkannya ke objek luar angkasa. Namun, ia mengingatkan bahwa teknik ini belum tentu bisa diterapkan pada semua asteroid, termasuk 2024 YR4.
“Tidak ada yang ingin secara tidak sengaja 'memecah' asteroid karena pecahannya masih bisa menuju Bumi. Ini seperti mengubah peluru meriam menjadi tembakan shotgun,” kata Andrews.
Ia juga menyoroti potensi risiko lain jika asteroid ini lebih besar dari perkiraan. “Jika terlalu besar, kita mungkin tidak bisa mengalihkan lintasannya dengan satu pesawat luar angkasa. Kita butuh beberapa pesawat yang menabraknya dengan presisi tanpa menyebabkan kehancuran besar.”
Jika teknik defleksi gagal atau terlalu berisiko, opsi lain yang dipertimbangkan adalah menggunakan hulu ledak nuklir untuk mengubah lintasannya atau bahkan menerima dampaknya dengan mengevakuasi area yang diprediksi terkena tumbukan.
Baca Juga: Heboh! Dikira Asteroid Mendekati Bumi, Ternyata Mobil Tesla Milik Elon Musk
NASA dan para ilmuwan masih memiliki waktu hingga 2028, saat asteroid ini kembali mendekati Bumi, untuk menentukan langkah terbaik dalam menghindari bencana global.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Tak Perlu Keluar Aplikasi Lagi! Gemini Segera Bisa Multitasking di Android
-
5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
-
LG Siap Unjuk Robot Humanoid untuk Urusan Rumah di CES 2026, Ini Bocorannya
-
Xiaomi 17 Ultra Leica Edition Ludes dalam Hitungan Menit, Diburu Kolektor dan Fotografer
-
Menutup 2025, Apple Pensiunkan 25 Produk Sekaligus: Era Lama Resmi Berakhir
-
5 Laptop Murah Terbaik 2025 untuk Mahasiswa yang Bisa Multitasking, Awet Dipakai Sampai Wisuda
-
Bocoran Render Tecno Pova Curve 2 5G Muncul, Baterai 8.000mAh Siap Guncang Pasar Mid-Range
-
5 HP dengan Stylus Pen Paling Murah, Spek Mewah untuk Multitasking
-
Waspada! Di Balik Keindahan Pandora, 'Avatar 3' Jadi Umpan Empuk Penjahat Siber
-
Akhirnya Bisa Ganti Alamat Gmail! Google Uji Fitur yang Sudah Lama Dinanti Pengguna